Senin, 11 Mei 2015

Makalah Angeospermai



BAB I
PENDAHULUAN
Angiospermae adalah suatu rangkaian sporofil sederhana dengan satu sumbu. Benang sari dan daun buah seperti juga pada Gymnospermae berturut-turut homolog dengan mikro dan makrosporofil Pteridophyta yang heterospor. Jika kita membandingkan alat-alat yang menyerupai hiasan bunga pada daun-daun peralihan atas pada Gymnospermae, selanjutnya melihat duduk daunnya yang mengikuti gari spiral, bertambah kecilnya kantong sari pada benang sari, daun-daun buah Cycas dengan bakal biji di tepinya dan bunga banci pada Bennettitinae, yang pada sumbunya terutama terbentuk benang-benang sari dan daun-daun buah, maka terjadinya bunga banci pada Angiospermae, dapat digambarkan secara stematis. Tidak hanya bunga Gymnospermae yang umumnya berkelamin tunggal saja, tetapi juga bunga Angiospermae purba yang berkelamin tunggal pula itu, demikian pula bunga-bunga yang karangan-karangan hiasan bunganya terdiri atas dua atau tiga helaian, tentang terjadinya dapat juga diterapkan menurut teori ini. Benang sari yang tidak dapat dibedakan dalam tangkai sari dan hubungan ruang sari, demikian pula daun-daun buah yang apokarp dengan bakal biji pada tepinya, jadi alat-alat yang mudah dibandingkan dengan sporofil, dan lain sifat asli masih terdapat pada Dialypetalae, yaitu dalam bangsa Polycarpicae, yang oleh pengikut teori euantium dianggap merupakan golongan Angiospermae yang orisinil dan golongan itulah yang dalam perkembangan filogenetik selanjutnya menghasilkan Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae.


BAB II
A. TUMBUHAN BERBIJI TERTUTUP
ANGIOSPERMAE
Golongan tumbuhan berbiji tertutup memiliki tingkat keanekaragaman yang tertinggi dalam dunia tumbuhan. Hal ini disebabkan karena golongan tumbuhan tingkat ini perkembangannya paling sempurna apabila dibandingkan dengan golongan tumbuhan lain.
  1. 1. Karakteristik Tumbuhan Berbiji Tertutup
Tumbuhan berbiji tertutup memiliki karakteristik pembeda antara lain sebagai berikut :
a)   Memiliki bungan yang sesungguhnya.
b)   Daun pipi, lebar dengan susunan tulang daun beraneka ragam.
c)    Bakal biji atau biji tidak tampak dari luar karena terbungkus oleh suatu badan yang berasal dari daun buah yaitu putik.
d)   Mengalami pembuahan ganda.                   
e)   Selisih waktu antara penyerbukan dan pembuahan relatif pendek
  1. 2. Reproduksi Tumbuhan Berbiji Terutup
Untuk mempertahankan dari bahaya kepunahan, tumbuhan berbiji tertutup bereproduksi secara seksual dan aseksual, baik secara alami atau buatan. Reproduksi seksual pada tumbuhan berbiji tertutup terjadi melalui penyerbukan pada bunga. Proses penyerbukan (polinisasi) akan dilanjutkan dengan pembuahan (reftilisasi). Hal ini membedakan tumbuhan Angiospermae dengan Gymnospermae adalah pembuahan ganda pada Angiospermae. Pada tumbuhan Angiospermae, gamet jantan akan membelah menjadi inti genetif (sperma) dan inti vegetative. Inti sperma kemudian membelah membelah menjadi dua yaitu inti sperma 1 dan inti sperma 2. Selanjutnya, inti sperma 1 akan membuahi ovum yang akan menjadi embrio dan akhirnya menjadi biji. Inti sperma 2 akan membuahi inti kandung lembagasekunder membentuk endosperma (cadangan makanan).
  1. 3. Klasifikasi Tumbuhan Biji Tertutup
Sesuai dengan tingkat pengembangannya, spesies tumbuhan biji tertutup sangat bervariasi mulai dari herba yang merayap di permukaan tanah, semak, belukar sampai berbentuk pohon yang menjulang tinggi di hutan-hutan yang sangat lebat. Berdasarkan keeping bijinya, tumbuhan biji tertutup dibedakan menjadi dua kelas, yaitu monokotil (Monocotylodenae) dan dikotil (Cicotyledonae).


a) Kelas Monocotyledonae
Karakteristik tumbuhan dalam kelas ini adalah memiliki satu keeping biji. Morfologinya dapat dapat berupa herba, semak, perdu, atau pohon. Herba adalah tumbuhan dengan batang berair (tidak berkayu). Semak adalah tumbuhan berkerumun membentuk rumpun, umumnya berbantuk pendek. Contohnyanya rumput gajah jahe dan sereh. Perdu merupakan tumbuhan berkayu berbatang kecil dengan percabangan dekat dari permukaan tanah. Pohon merupakan tumbuhan berkayu dengan batang yang besar, percabangan jauh dari tanah. Susunan tulang daunnya sejajar atau melengkung. Jumlah bagian bunga tiga atau kelipatannya. Tumbuhan monokotil dikelompokan dalam beberapa suku antara lain seperti di jelaskan pada table 7.1 berikut ini.
SUKU
KARAKTERISTIK
CONTOH SPESIES
Poasceae
Berupa terna, semak atau pohon. Umumnya daun berbentuk pita, panjang, bertulang sejajar. Bunga berupa bunga majemuk ganda dengan susunan malai, tandan atau butir.
Tebu (sacharum offinarum), Bambu (Bambusa spinosa), dan sereh (Andropogadon nardus).
Liliaceae
Berupa terna, dengan rimpang atau umbi lapis, kadang berupa perdu atau semak. Daunnya tunggal duduk tersebar pada batang atau terkumpul sebagai roset akar, buah berupa buah kendaga atau buni.
Lidah buaya (Aloc vera), bawang merah (Allium ascalanicum), suji (Pleomele angustifollia).
Orchidaceae
Berupa terna perennial. Sebagai besar berupa epifit, ada juga yang saprofit. Batang berbaur atau tidak berdaun, pangkalnya menebalmembentuk umbi semu. Bunganya mempunyai bentuk dan warna yang indah. Daunnya agak tebal dan berdaging.
Anggrek bulan (Phalaenopsis amabillis), anggrek merpati (Dendrobium crumenatum), vanili (Vanilia planifolia).
Zingiberaceae
Berupa terna yang memiliki akar tinggal (rizoma), nbiasanya bunganya pendekdan mendukung bunga saja> Umbinya sering kali mengandung suatu zat yang berbau aromatik
Jahe (Zingiber officinale), kunyit (Curcuma domestica), temulawak (Curcuma xanthorriza), dan lengkuas (Alpiris galangal).
Musaceae
Memiliki batang semu yang berupa pelepah daun yang saling membungkus membentuk batang. Bertulang daun menyirip. Bunganya berbentuk karangan dengan banyak bunga. Buahnya berupa buah buni.
Pisang abaka (Musa textyillis), Pisang (Musa paradisiaco).

B. Ciri-ciri Angios Permae
Description: ANGIOSPERMAE BUJU TERTUTUP[1]
  • Ciri-ciri Angiospermae memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh daun buah, mempunyai bunga sejati, umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana dan herba.
  • Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda. Angiospermae dibedakan menjadi dua yaitu Monocotyledoneae (berkeping satu) dan Dicotyledoneae (berkeping dua).
Description: MONOKOTIL DAN DIKOTIL[1]
Monocotyledoneae
  • Mempunyai biji berkeping satu, berakar serabut, batangnya dari pangkal sampai ujung hampir sama besarnya.
  • Umumnya tidak bercabang. Akar dan batang tidak berkambium.
  • Contohnya: Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa paradisiaca (pisang), Cocos nucifera (kelapa).
Dicotyledoneae
  • Berkeping biji dua , berakar tunggang , batang berkambium sehingga membesar bercabang , daun bertulang menyirip/menjari dan bunga baik mahkota dan kelopaknya berkelipatan 4 atau 5 , tipe berkas pengangkut melingkar teratur dengan type kolateral terbuka ( Xilem dan Floem dipisahkan kambium)
  • Contoh : mangga , jambu , rambutan dll


Dicotyledoneae dibagi menjadi 3 sub Kelas yaitu
  1.  Apetalae / Monoklamidae
  2.  Dialipetalae
  3.  Simpetalae
Subkelas Monoklamidae
  • Habitus berupa pohon
  • Bunga berkelamin tunggal
  • Penyerbukan anemogami
  • Bunga tidak lengkap
  • Hanya mempunyai kelopak atau tidak punya perhiasan bunga.
  • Terdiri dari beberapa ordo: Casuarinales (Casuarina equsetifolia), Fagales (Betula nona), Proteales (Banksia coccinea),Urticales (Artocarpus integra), Piperales (Piper nigrum).
Subkelas Dialipetalae
  • Habitus terna, semak, perdu dan pohon
  • Memiliki bunga lengkap
  • Mempunyai mahkota yang saling lepas
  • Anggota: Ranales, Rosales, Brassicales, Malvales, Rutales
Description: DIALIPETALA[1]

Subkelas Simpetalae
  • Habitus herba, semak, perdu dan pohon
  • Perhiasan bunga lengkap
  • Mahkota bunga saling berlekatan.
  • Anggota: Solanales,Rubiales, Apocynales


C. Mekanisme Reproduksi
Description: BUNGA FLOS[1]
  • Dalam tumbuhan berbiji, generasi gametofit biasanya berukuran mikroskopis dan tetap berada dalam jaringan sporofitnya.
Description: pembuahan ganda[1]
  • Tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan heterospor dengan dua jenis spora yang berbeda ukuran yaitu mikrospora (serbuk sari) dan megaspora (putik)
Description: persiapan serbuk sari[1]

Description: persiapan PUTIK[1]

Secara umum daur hidup dari tumbuhan berbiji di ilustrasikan sebagai berikut:
ut:
Description: REPRODUKSI  TUMB BIJI

  • Megasporangium dikelilingi oleh jaringan sporofit yang disebut integumen. Integumen dan struktur yang terdapat di dalamnya (mengasporangium, megaspora) disebut ovula.
  • Mikrospora berkecambah di dalam jaringan sporofit dan menjadi serbuk sari.
  • Keseluruhan dari mikrogametofit (serbuk sari) di transfer ke daerah sekitar megagametofit melalui proses polinisasi (penyerbukan.
  • Angin atau hewan kadangkala menyempurnakan proses transfer tersebut.
  • Ketika serbuk sari mecapai gametofit betina, ia membuat struktur berupa memanjang dalam megasporangium yang disebut buluh serbuk sari hingga mencapai sel telur.
  • Sperma si transfer melalui struktur ini menuju sel telur.
  • Keuntungan dari proses ini adalah sperma tidak membutuhkan air (berenang)untuk mencapai sel telur seperti tanaman yang tidak berbiji.
Description: pertumbuhan biji[1]
Biji
  • Biji mengandung embrio dari sporofit, cadangan makanan, kulit pelindung.
  • Embrio di dalam biji bersifat dorman ('tidur' atau tidak aktif)sehingga mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama tanpa penambahan air atau makanan. ketika kondisi menguntungkan embrio mulai tumbuh atau dikatakan biji mulai berkecambah.
Description: BIJI ANGIOSPERMAE[1]

Struktur biji
  1. Biji mengandung embrio yang dibungkus oleh kulit biji yang disebut testa
  2. Dalam biji tersimpan cadangan makanan atau endosperm, yang digunakan oleh tanaman untuk tumbuh dan berkembang
  3. Biji terbentuk dari ovula dewasa yang telah dibuahi
Bagian-bagian dari biji:
  1. akar pertama yang disebut radikula
  2. satu atau dua lembar daun embrio yang disebut kotiledon
  3. daun pertama yang disebut plumula yang akan bercabang membentuk ranting
  4. batang yang terletak di bagian bawah kotiledon disebut hipokotil
  5. batang yang terletak di bagian atas kotiledon disebut epikotil

berikut gambar bagian-bagian pembentuk biji:Description: DICOTYL MONOCOTYLEDONEAE[1] Ciri tumbuhan berbiji:
  1. multiseluler
  2. autotrof
  3. mengalami pergiliran keturunan dalam daur hidupnya
  4. berkembangbiak dengan menggunakan biji
  5. memiliki jaringan pengangkut (fasis) untuk mengedarkan air dan bahan makanan
            Beberapa faktor yang menyebabkan tumbuhan biji dapat hidup dengan baik di darat adalah:
 memiliki kutikula (lapisan lilin) pada permukaan atas daun yang berfungsi untuk mengatasi penguapan yang terlalu besar
  1. memiliki stomata dengan sel-sel penjaga (gusrd cell) yang dapat membuka dan menutup untuk mengatur kadar air dan mengatur proses penguapan
  2. alat perkembangbiakan (gamet) dilindungi oleh jaringan yang disebut gametangia, sehingga menghindari dari kerusakan mekanis dan chemis.
  3. memiliki buluh srbuk sari sebagai tempat jalannya sperma menuju sel telur.
  4. biji mengandung embrio dan makanan cadangan







 http://data-smaku.blogspot.com/2012/12/belajar-tentang-angiospermae-tumbuhan.html#sthash.dpu5gLw2.dpuf


Tidak ada komentar: