LAPORAN PRAKTIKUM
KLIMATOLOGI
“Pengenalan Alat Klimatologi”
Dosen: Amir Hamzah, Dr.,Ir.,MP
NAMA : NURUL SHOLEHUDDIN
NIM :2014330069
FAKULTAS PERTANIAN
PRODI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG JAWA TIMUR
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Klimatologi pertanian merupakan
suatu cabang ilmu pengetahuan tentang hubungan antara keadaan cuaca dan
problema-problema khusus kegiatan pertanian, terutama membahas pengaruh
perubahan cuaca dalam jangka pendek.Pengamatan dan penelaahan ditekankan pada
data unsur cuaca mikro yakni keadaan dari lapisan atmosfer permukaan bumi
kira-kira setinggi tanaman atau obyek pertanian tertentu yang
bersangkutan.Selain itu dalam hubungan yang luas, klimatologi pertanian
mencakup pula lama musim pertanian, hubungan antara laju pertumbuhan tanaman
atau hasil panen dengan faktor atau unsur-unsur cuaca dari pengamatan jangka
panjang.
Untuk menentukan iklim suatu tempat
atau daerah diperlukan data cuaca yang telah terkumpul lama (10-30 tahun)yang
didapatkan dari hasil pengukuran cuaca dengan alat ukur yang khusus atau
instrumentasi klimatologi. Alat‑alat yang digunakan harus tahan lama dari
pengaruh‑pengaruh buruk cuaca untuk dapat setiap waktu mengukur perubahan
cuaca.Alat dibuat sedemikian rupa agar hasil pengukuran tidak berubah
ketelitiannya.Pemeliharaan alat yang baik membawa keuntungan pemakaian lebih
lama.
Pemasangan alat di tempat terbuka
memerlukan persyaratan tertentu agar tidak salah ukur, harus difikirkan tentang
halangan dari bangunan‑bangunan ataupun pohon‑pohon di dekat alat.Agar data
yang diperoleh dapat dibandingkan, kemudian perbedaan data yang didapat
bukanlah akibat kesalahan prosedur, tetapi betul‑betul akibat iklimnya yang
berbeda. Berdasakan hal tersebut perlunya adanya pengetahuan mengenai alat-alat
klimatologi tersebut, baik dari kegunaan atau fungsinya dan cara
menggunakannya.
Pengetahuan akan Agroklimatologi
sangat dibutuhkan guna menunjang kemampuan praktikan dalam melakukan kegiatan
pertanian. Pada praktikum ini dibahas tentang pengenalan alat pengukuran lama
penyinaran matahari dan suhu udara serta suhu tanah.
Di bidang meteorologi dan
klimatologi pertanian, data tentang lama penyinaran sinar matahari sangat
penting.Pengukuran dilakukan terhadap cahaya surya yang sampai ke permukaan
bumi.Ada beberapa alat yang biasa digunakan dalam melakukan pengukuran
penyinaran matahari ini diantaranya Tipe Campbel Stokes, Tipe Jordan, Tipe
Martin dan Tipe Foster.
Sedangkan pada pengukuran suhu udara
hal ini berhubungan langsung dengan manusia dan kehidupannya dan penting untuk
dipelajari dan dipahami.Ada beberapa jenis termometer (alat pengukur suhu)
diantaranya Termometer maksimum, termometer minimum, termometer bola basah dan
kering, hygrometer dan alat klimatologi lainnya.
Seringnya terjadi kesalahan dalam
pendataan hasil klimatologi, menjadikan pentingnya pengetahuan tentang
klimatologi dalam hal ini di bidang pertanian. Oleh sebab itu di adakannya
praktikum agroklimatologi ini.
B.
Tujuan Praktikum
1. Praktikum dapat mengenal alat-alat
klimatologi
2. Praktikum dapat mengetahui nama
serta cara penggunaan alat-alat klimatologi
BAB II
TINJAUAN
A.
Tinjaun Pustaka
Pada pengamatan keadaan atmosfer
kita di stasiun cuaca atau stasiun meteorologi digunakan beberapa alat yang
mempunyai sifat-sifat yang hampir sama dengan alat-alat ilmiah lainnya yang
digunakan untuk penelitian di dalam laboratorium, misalnya bersifat peka dan
teliti. Perbedaannya terletak pada penempatannya dan para pemakainya. Alat-alat
laboratorium umumnya dipakai pada ruang tertutup, terlindung dari hujan dan
debu-debu, angin dan lain sebagainya serta digunakan oleh observer. Dengan
demikian sifat alat-alat meteorologi disesuaikan dengan tempat pemasangannya
dan para petugas yang menggunakan (Anonim, 2008)
Pada proses pengamatan keadaan
amosfer kita ini, digunakan beberapa alat. Sebelum ditemukan satelit
meteorologi, satu-satunya cara untuk mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai
keadaan atmosfer adalah dengan memasukkan keadaan yang diamati pada stasiun
cuaca di seluruh dunia ke dalam peta cuaca (Neiburger, 1982).
Adapun alat-alat meteorologi yang
ada di Stasiun Meteorologi Pertanian diantaranya alat pengukur curah hujan
(Ombrometer), Alat pengukur kelembaban relatif udara (Hygrometer), alat pengukur
suhu udara (Termometer Biasa, Termometer Maksimum, Termometer Minimum, dan
Termometer Maximum-Minimumalat pengukur suhu air (Termometer Maksimum-Minimum
Permukaan Air), alat pengukur panjang penyinaran matahari (Solarimeter tipe
Combell Stokes), alat pengukur suhu tanah (Termometer Tanah), dan alat pengukur
kecepatan angin (Anemometer) dan masih banyak yang lainnya
(Prawirowardoyo,1996).
Prakiraan cuaca baik harian maupun
prakiraan musim, mempunyai arti penting dan banyak dimanfaatkan dalam bidang pertanian.
Prakiraan cuaca 24 jam yang dilakukan oleh BMG, mempunyai arti dalam kegiatan
harian misalnya untuk pelaksanaan pemupukan dan pemberantasan hama. Misalnya
pemupukan dan penyemprotan hama perlu dilakukan pada pagi hari atau ditunda
jika menurut prakiraan sore hari akan hujan lebat. Prakiraan permulaan musim
hujan mempunyai arti penting dalam menentukan saat tanam di suatu wilayah.
Jadi, bidang pertanian ini memanfaatkan informasi tentang cuaca dan iklim mulai
dari perencanaan sampai dengan pelaksanaannya (Setiawan, 2003).
BAB III
METODELOGI
A.
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilakukan untuk pengenalan alat-alat pengukur
klimatologi di tempat BMKG Karang Ploso
Bumiaji Malang, dilaksanakan pada hari Rabu, 16 Desember 2015 pada pukul 08.00
WIB.
B.
Alat dan Bahan
ü Tulis menulis (Buku dan buloin) untuk mencatat nama
peralatan beserta fungsinya
ü Kamera untuk dokumentasi peralatan
C.
Cara Kerja
· Pengurus BMKG Karang Ploso memperkenalkan
beberapa alat klimatologi
· Pengurus BMKG Karang Ploso menjelaskan
fungsi dan cara kerja alat klimatologi
· Praktikan membuat laporan sementara
BAB IV
PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengamatan
Alat-alat
Klimatologi yang diamati, antara lain :
1.
|
|
Alat ini berguna untuk mengukur
penguapan air didalam tanah yang mana ditanah tempat pengujian tersebut
terdapat beberapa jenis tanah dengan keadaan permuk aan yang berbeda. Seperti permukaan satu dengan yang
lain, ada yang terdapat tanah kosong (bare Land), tanah yang ditanami rumput,
tanah yang ditanami pepohonan kecil, dan bisa juga tanah berpasir.
Cara kerja Lysimeter
Cara kerja alat ini adalah, tiap pagi, kira-kira pukul 07.00
atau 08.00 waktu setempat. Atau berpedoman sebelum matahari terlalu tinggi juga
bisa, tuang air pada masing-masing tanah pengujian sebanyak 8 liter air.
Setelah itu tunggu sampai 24 jam. Ambil air melalui kran yang berada dibagian
bawah, dan kemudian dilakukan pengukuran, berapa liter jumlah air yang meluap
(sisa air).
2.
|
Gun bellani digunakan untuk mengukur pemanasan bumi oleh
matahari. Semakin besar selisih nya, maka semakin banyak panas yang diserap
oleh bumi. Atau digunakan untuk mengukur penguapan permukaan.
Cara kerja alat : Sewaktu memasang alat dipagi hari,
alat dibalik dan dikembalikan sehingga permukaan air dalam
tabung mendekati nol. Air dalam alat volumenya konstan dan bila
kena cahaya matahari akan menguap dan berkondensasi sehingga air
turun kebawah.
Cara
hitung alat ini bisa menggunakan satuan Calori/Langley, atau dengan Joule. Jika
kalori maka rumus yang dipakai adalah:
(ml
air yang turun - 0 (Curah hujan) x 20,8) dan jika Joule:
(ml
air yang turun - o (curah hujan) x 4,2)
0
diatas menunjukkan jumlah curah hujan.
3.
|
Termometer tanah berfungsi sebagai pengukur suhu didalam
tanah. Termometer tanah ini terdiri dari dua jenis, yaitu termometer tanah
berumput dan termometer tanah gundul. Tiap termometer disusun sedemikian rupa
dengan jenis kedalaman yang berbeda-beda. Diantara kedalaman tersebut menurut
WMO adalah: kedalaman 0 cm, 2cm, 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm, dan 1 meter.
Perlakuan ini dilakukan karena tiap kedalaman tanah mempunyai perbedaan suhu
sesuai dengan kemampuan penyinaran matahari terhadap objek tanah.
|
|
Cara Kerja Alat :
Hanya diletakkan dikedalaman masing-masing, kemudian dicatat
pada jam-jam tertentu yaitu jam: 07.00, 09.30, 13.00, 17.00. Biasanya kedalaman
termometer akan memberikan suhu yang terkecil. Seperti suhu yang kami catat
kemarin dengan kedalaman urut mulai dari 0 cm sampai 1 meter :40.4 derajat,
38.2 derajat, 30.8 derajat, 27.6 derajat, 27.6 derajat, 28.5 derajat, 28.0
derajat.
Satuan
derajat diatas menggunakan celcius.
4.
|
Panci
Penguapan (Oven Pan Evaporimeter) adalah suatu alat yang berfungsi
sebagai pengukur penguapan air, satuannya adalah milimeter (mm).
Ukuran
Oven Pan adalah : Tinggi Alat 25.4 cm, diameter alat 120.7 cm. Alat ini
dilengkapi dengan:
1. Thermometer air Six Bellani (Thermometer Apung), yaitu berfungsi mengukur suhu dalam air dalam Oven Pan Evaporimeter.
2. Alat pengukur tinggi permukaan air ( Hook Gauge), alat ini berfungsi menjaga kestabilan air didalamnya dari angin atau yang lainnya. Sehingga air yang ada didalamnya tetap stabil dan untuk menjaga keakuratannya.
3. Cup Counter Anemometer, tinggi 05 meter. Fungsi alat : Pengukur Kecepatan Angin Rata-rata harian, Satuan Km / Jam. Keterangan : Prinsip kerja seperti garakan Spedometer sepeda motor dalam satuan km/jam. Kecepatan angin rata-rata harian adalah selisih pembacaan angka dibagi 24 jam.
-
Anemometer 10 Meter
Wind Meter
Anemometer
Namannya saja Anemometer 10
meter, tentu anemometer ini mempunyai ketinggian 10 meter. Ketinggian ini sudah
standart dari WMO (World Metereological Organization). Alat ini di
samping berfungsi mengukur kecepatan angin, cara kerjanya adalah : angin yang
bertiup akan menggerakkan cup dan mengarahkan wing pin ke arah mata angin.
Setelah itu, kecepatan laju putaran dan arah angin akan dikirim kedalam wind
meter seperti dambar dibawah ini
Wind Meter
Anemometer
|
Gambar di samping menunjukkan bahwa angin mengarah ke arah timur, tepatnya di 10-160 derajat arah pukul lima.
Anemometer di samping terdiri dari :
1. Cup counter yang berfungsi menerima angin dan kemudian ia berputar-putar,
2. Wing pin, berfungsi sebagai menujuk arah mata angin.
-
Sangkar Metereologi
Sangkar meteorologyi pada umumnya dipasang di taman alat-alat meteorology. Pemasangan alat-alat meteorologi di dalam sangkar dimaksudkan supaya hasil pengamatan dari tempat-tempat dan waktu yang berbeda dapat dibandingkan satu sama lain. Selain itu, alat-alat yang terdapat di dalam sangkar akan terlindung dari radiasi matahari langsung, hujan, dan debu. Sangkar cuaca dibuat dari kayu yang baik sehingga tahan terhadap perubahan cuaca. Sangkar dicat putih supaya tidak banyak menyerap radiasi panas matahari.
Urut
dari kiri: Piche, Psycrometer, dan Termohigrograf
Sangkar Metereologi
Sangkar dipasang
dengan lantainya yang berada 120 cm di atas tanah, panjang 60cm, dan lebanya
40cm pemansangan ini sudah merupakan aturan standar internasional WMO. Sangkar
harus dipasang dengan kuat menggunakan pondasi yang dicor beton sehingga
tetap kokoh dari angin kencang. Selain itu agar tidak mudah di makan rayap.
Sangkar mempunyai dua buah pintu dan dua jendela yang berlubang-lubang. Lubang
ini memungkinkan adanya aliran udara. Temperatur dan kelembaban udara di dalam
sangkar mendekati/hampir sama dengan temperatur dan kelembaban udara di luar.
Sangkar dipasang dengan pintu membuka menghadap utara-selatan, sehingga
alat-alat yang terdapat di dalamnya tidak terkena radiasi matahari langsung
sepanjang tahun. Jika matahari berada pada belahan bumi selatan pintu sebelah
utara yang dibuka untuk observasi atau sebaliknya.
Urut
dari kiri: Piche, Psycrometer, dan Termohigrograf
|
Sangkar Metereologi
|
Didalam sangkar metereologi, terdapat beberapa alat tentunya, alat-alat tersebut adalah:
Psycrometer, adalah tatanan, atau tempat untuk menata termometer dengan letak vertikal dan horizontal. Terdiri dari 4 termometer, yaitu:
1. Termometer Maximum dan Minimum, dipasang dengan posisi horizontal, termometer ini berguna untuk mengukur suhu paling kecil dan paling besar. Termometer minimum digunakan untuk mengukur suhu terkecil dan dapat berubah-ubah suhunya sedangakan mengenai termometer suhu makasimum, yaitu bila suhu didalam sangkar mencapai suhu tertinggi, maka termometer ini akan tetap menunjukkan suhu tersebut sampai petugas mencatat dan mengembalikan ke posisi 0.
2.
Termometer basah dan kering. dipasang dengan posisi
vertikal. Adalah termometer air raksa dalam bejana kaca bertujuan mengukur suhu
udara aktual yang terjadi (termometer bola kering), tabung air raksa dibiarkan
kering untuk mengukur suhu udara sebenarnya. Adapun thermometer bola basah
adalah thermometer yang pada bola air raksa (sensor) dibungkus dengan kain
basah agar suhu yang terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu suhu yang
diperlukan agar uap air di udara dapat berkondensasi. Suhu udara didapat dari
suhu pada termometer bola kering, sedangkan RH (kelembaban udara) didapat
dengan perhitungan khusus.
Piche, yaitu alat yang berfungsi mengukur penguapan dalam ruangan
|
- Campbell Stokes
Campbell
Stokes adalah sebuah alat berupa bola kaca yang menyerupai kaca lup, yang
digunakan untuk menyinari kertas pias. Fungsi alat ini adalah untuk mengukur
lamanya penyinaran yang ditandai dengan terbakarnya kertas pias.
Macam-macam kertas pias:
1. Kertas pias lengkung, digunakan pada tanggal 15 Oktober-28/29 Februari
2. Kertas Pias lurus, digunakan pada tanggal 1 Maret- 11 April, atau 3 September-14 Oktober
3. Kertas Pias Lengkung Pendek, digunakan pada 12 April- 2 September
8.
Aktinograf
Aktinograf
Aktinograf
|
Aktinograf adalah alat yang digunakan untuk mengukur intensitas radiasi matahari secara otomatis. Dengan tinggi 120cm diatas permukaan tanah, alat ini mempunyai sebuah pencatatan otomatis diatas sebuah kertas putih bergrafik. Kertas putih tersebut nantinya akan menuliskan grafik sesuai dengan penerimaan cahaya pada bola kaca yang menyerupai Campbell tadi. Perlu diketahui, penggantian kertas Aktinograf adalah tiap pukul 20.00, atau tergantung GMT pukul 03.00 (Greenwich Mean Time ) wilayah barat. atau rumusnya GMT +7 jam
9. Ombrometer
Ombrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur hujan. Ada dua jenis Ombrometer, yaitu Ombrometer Observarium, dan Penakar Hujan Otomatis (Tipe Hellman).
Obrometer manual
1. Ombrometer
Observarium
Obrometer manual
|
Penakar hujan ini tipe non otomatis (non recording), bentuknya sederhana terbuat dari seng plat tinggi kurang lebih 60 Cm dicat aluminium, ada juga yang terbuat dari pipa pralon tinggi 100 Cm. Penakar hujan biasa terdiri atas :
· Sebuah corong yang dapat dilepas dari bagian badan alat, mulut corong (bagian atasnya) terbuat dari kuningan yang berbentuk cincin (lingkaran ) dengan luas 100 Cm2.
· Bak tempat menampung air hujan.
· Kran, untuk mengeluarkan air dari dalam bak ke gelas ukur.
· Kaki yang berbentuk silinder, tempat memasang penakar hujan pada pondasi kayu dengan cara disekrup.
· Gelas ukur penakar hujan untuk luas corong 100 Cm2 , dengan skala ukur 0 s/d 25 mm. Keseragaman pemasangan alat, cara pengamatan, dan waktu observasi sangat diperlukan untuk memperoleh hasil pengamatan yang teliti, dengan maksud data yang dihasilkan dapat dibandingkan satu sama lain.
Cara pengamatan curah hujan dengan alat ini adalah :
· Pengamatan untuk curah hujan harus dilakukan tiap hari pada jam 07.00 waktu setempat (00.00 GMT), atau jam-jam tertentu.
· Buka kunci pengaman dan letakkan gelas penakar hujan dibawah kran, kemudian kran dibuka agar airnya tertampung dalam gelas penakar.
· Jika curah hujan diperkirakan melebihi 25 mm. sebelum mencapai skala 25 mm. kran ditutup dahulu, lakukan pembacaan dan catat. Kemudian lanjutkan pengukuran sampai air dalam bak penakar habis, seluruh yang dicatat dijumlahkan.
· Untuk menghindarkan kesalahan parallax (kesalahan yang disebabkan adanya penyimpangan ukuran yang pada awal perencanaan diabaikan. Hal ini disebabkan ukuran tersebut biasanya sangat kecil, bahkan mendekati nol), pembacaan curah hujan pada gelas penakar dilakukan tepat pada dasar meniskusnya.
· Bila dasar meniskus tidak tepat pada garis skala, diambil garis skala yang terdekat dengan dasar meniskus tadi.
· Bila dasar meniskus tepat pada pertengahan antara dua garis skala, diambil atau dibaca ke angka yang ganjil, misalnya : 17,5 mm. menjadi 17 mm.. 24,5 mm. menjadi 25 mm.
· Untuk pembacaan setinggi x mm dimana 0,5 / x / 1,5 mm, maka dibaca x = 1 mm.
· Untuk pembacaan lebih kecil dari 0,5 mm, pada kartu hujan ditulis angka 0 (Nol) dan tetap dinyatakan sebagai hari hujan.
· Jika tidak ada hujan, beri tanda ( – ) atau ( . ) pada kartu hujan.
· Jika tidak dapat dilakukan pengamatan dalam satu atau beberapa hari, beri tanda (X) pada kartu hujan.
· Apabila gelas penakar hujan biasa (Obs.) pecah, dapat digunakan gelas penakar hujan Hellman dimana hasil yang dibaca dikalikan 2. Atau dapat juga dipakai gelas ukur yang berskala ml. (Cc), yang dapat dibeli di Apotek terdekat.
Ombrometer Otomatis
2. Penakar Hujan Hellman
Ombrometer Otomatis
|
Penakar Hujan Hellman Adalah sebah alat pengukur hujan otomatis. Cara kerja alat ini adalah jika terjadi hujanm maka air hujan akan masuk dan menaikkan pelampung, lalu tinta akan naik dan menulis diatas kertas pias sesuai hujan yang diterima.
10.
ARWS
ARWS (Auto Rain
Water Sampler)
ARWS
|
Digunakan untuk mengoperasikan penakar hujan otomatis untuk menampung sampel air hujan. Peralatan sensor yang dipakai ini sangat peka, begitu saat hujan terjadi maka motor penggerak akan membuka tutup peralatan pengumpul sampel air hujan secara otomatis yang kemudian sampel air hujan dialirkan melalui selang ke botol plastik yang berbahan dasar polyethylene. Sensor ini akan menutup secara otomatis selama tidak ada periode hujan (saat hujan berhenti) yang bertujuan untuk menghindari atau mencegah terkontaminasinya sampel air hujan oleh polutan yang terbawa saat periode endapan kering (dry deposition) seperti debu yang dibawa oleh angin.
11.
Barometer
Barometer
Barometer
|
Alat untuk mengukur tekanan udara. Istilah Barometer ini diperkenalkan pada 1665-1666 oleh seorang ilmuwan alam yang berasal dari Irlandia bernama Robert Boyle. Kata tersebut diturunkan dari sebuah istilah Yunani báros yang berarti 'berat, bobot' dan métron yang berarti 'ukuran', yang berarti ukuran berat udara.
B. Lampiran Data Perhitungan Curah Hujan
HARI
|
JUMLAH PERHITUNGAN CURAH HUJAN DALAM SEHARI PER 3 JAM
|
||||||||
|
I
|
11
|
111
|
1V
|
V
|
VI
|
VII
|
VIII
|
JUMLAH
|
1
|
14
|
30
|
0
|
19
|
11
|
60
|
0
|
16
|
150
|
2
|
0
|
0
|
15
|
10
|
18
|
20
|
0
|
20
|
83
|
3
|
5
|
10
|
0
|
15
|
21
|
17
|
10
|
30
|
108
|
4
|
4
|
6
|
10.5
|
15
|
50
|
19
|
20
|
25
|
149.5
|
5
|
10
|
25
|
12
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
47
|
6
|
15
|
30
|
0
|
0
|
8
|
19
|
30
|
0
|
102
|
7
|
0
|
0
|
0
|
10
|
30
|
0
|
0
|
0
|
40
|
8
|
23
|
19
|
7
|
0
|
0
|
0
|
28
|
30
|
107
|
9
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
10
|
0
|
20
|
20
|
10
|
6
|
0
|
0
|
0
|
56
|
11
|
0
|
0
|
0
|
29
|
18
|
9
|
0
|
0
|
56
|
12
|
21
|
14
|
6
|
0
|
0
|
8
|
0
|
0
|
49
|
13
|
30
|
23
|
12
|
9
|
0
|
0
|
0
|
0
|
74
|
14
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
15
|
0
|
0
|
0
|
20
|
36
|
27
|
31
|
23
|
137
|
16
|
0
|
0
|
24
|
16
|
7
|
0
|
0
|
0
|
47
|
17
|
60
|
40
|
15
|
0
|
0
|
60
|
40
|
18
|
233
|
18
|
30
|
15
|
50
|
40
|
0
|
0
|
19
|
40
|
194
|
19
|
50
|
40
|
20
|
19
|
0
|
15
|
0
|
60
|
204
|
20
|
10
|
0
|
0
|
19
|
30
|
40
|
60
|
40
|
199
|
21
|
25
|
19
|
27
|
35
|
41
|
10
|
0
|
0
|
157
|
22
|
20
|
30
|
40
|
45
|
50
|
55
|
0
|
0
|
240
|
23
|
15
|
37
|
13
|
25
|
40
|
0
|
7
|
60
|
197
|
24
|
19
|
24
|
36
|
46
|
0
|
27
|
14
|
40
|
206
|
25
|
0
|
10
|
10
|
20
|
30
|
40
|
50
|
60
|
220
|
26
|
45
|
40
|
25
|
42
|
15
|
24
|
19
|
0
|
210
|
27
|
60
|
18
|
0
|
46
|
14
|
40
|
34
|
27
|
239
|
28
|
26
|
60
|
37
|
41
|
13
|
24
|
0
|
0
|
201
|
29
|
30
|
40
|
13
|
50
|
55
|
43
|
0
|
0
|
231
|
30
|
14
|
24
|
44
|
55
|
24
|
19
|
0
|
0
|
180
|
|
|
|
|
|
|
|
RERATA AKHIR :
137.2
|
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Terdapat banyak alat dalam mengukur
unsur cuaca /iklim yakni compbell stokes, termometer dan termograf, hygrometer,
anemometer, evaporimeter, ombrometer dan lain-lainnya.
Setiap peralatan unsur iklim/cuaca
memiliki cara kerja yang berbeda-beda sesuai dengan fungsi masing-masing alat
ukur dengan tata letaknya. Pemasangan alat ukur umumnya dilakukan/dipasang di
tempat terbuka. Cara kerja tiap alat ukur akan menghasilkan data pencatatan
yang akurat, bila penggunaannya dilakukan dengan baik dan benar tanpa
kesalahan.
Cara pengamatan peralatan ukur unsur
iklim/cuaca disesuaikan dengan kerja masing-masing alat ukut tersebut. Pengamatan
umumnya dilakukan pada pagi hari dan berlangsungnya bisa dalam harian,
mingguan, bulanan, ataupun tahunan.
B.
Saran
Adapun
saran yang dapat saya berikan dalam praktikum ini antaralain adalah:
1. Agar praktikan untuk bisa lebih aktif dalam pelaksanaan praktek
ini serta menanyakan hal – hal yang tidak diketahui.
2. Untuk peralatan agar lebih dilengkapi sehingga praktikum
dapat berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Pengenalan Alat-Alat.(http://www.klimatologibanjarbaru.com/artikel
/2008/12/pengenalan-alat-alat/).
Diakses
tanggal 25 Desember 2014
Diakses tanggal 25 Desember 2015
Runtunuwu, E., Syahbuddin, H., dan A. Pramudia. 2008. Validasi
model
pendugaan evapotranspirasi : upaya melengkapi sistem database iklim
nasional. Jurnal Tanah dan Iklim 27: 8 – 9.
pendugaan evapotranspirasi : upaya melengkapi sistem database iklim
nasional. Jurnal Tanah dan Iklim 27: 8 – 9.
Setiawan, A. C. 2003. Otomatisasi stasiun cuaca untuk menunjang
kegiatan
pertanian. (http : // www.bmg.ac.id)
pertanian. (http : // www.bmg.ac.id)
Diakses tanggal 25
Desember 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar