SUMBER: JAKARTA, KOMPAS.com
“Global Food Security Nilai Ketahanan Pangan Indonesia Tertinggi di Dunia”
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman
mengatakan, saat ini Indonesia telah menunjukkan peringkat ketahanan pangan
yang cukup baik dengan berada di posisi ke-71 dari 113 negara yang diobservasi
pada 2016 berdasarkan data Global Food Security Index (GFSI) yang dirilis The
Economist Intelligence Unit.
Global Food Security yang berkantor di
Hongkong, London, dan Amerika memberi penilaian perubahan ketahanan pangan
Indonesia di posisi tertinggi dunia pada semester II 2016, yakni 2,7 poin. Di
urutan kedua yakni Myanmar.
"Lembaga ini independen dan diakui FAO.
Tidak apa-apa, dalam negeri tidak mengakui, tetapi dunia mengakui," ungkap
Mentan di kantornya di Jakarta, Selasa (16/8/2016).
Menurut dia, dengan berbagai kebijakan di sektor pertanian, kini
Indonesia bisa memperbaiki peringkat secara signifikan dibandingkan posisi pada
2014 dan 2015 yang sempat merosot di peringkat 76 dari 113 negara.
Dari data tersebut, ketahanan pangan
Indonesia secara umum dilihat naik dengan nilai 50,6, naik dari tahun
sebelumnya yang menempati angka 47,9. Peningkatan nilai ini disebabkan oleh
tiga aspek utama, yaitu keterjangkauan, ketersediaan, serta kualitas dan
keamanan. Pada poin keterjangkauan, Indonesia pada tahun 2016 mendapat nilai
50,3 atau naik dari sebelumnya 46,8.
Aspek ketersediaan juga meningkat menjadi
54,1 dari sebelumnya hanya 51,2. Sementara itu, kualitas dan keamanan naik
tipis ke 42 dari sebelumnya 41,9.
Menurut Mentan, hal ini tidak terlepas dari
upaya Kementerian Pertanian membenahi beberapa aspek, di antaranya kebijakan,
infrastruktur, on-farm dan pasca panen, hingga pasar.
"Kami berterima kasih atas nama
pemerintah, kerja keras kita, impor jagung sudah turun 50 persen, kami
lanjutkan. Kami target tahun depan tidak ada impor lagi, itu mimpi kami.
Kemudian bawang tidak ada impor, minggu lalu mulai ekspor. Kemudian beras juga
demikian, satu per satu kami selesaikan," pungkas Mentan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar