BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesuburan
tanah merupakan kunci utama keberhasilan suatu usaha tani. Bagaimanapun
sempurnanya suatu proses usaha tani akan tetapi jika tidak didukung dengan
kesuburan tanah yang memadahi pasti tidak akan membawa hasil yang
maksimal. Sebagai contoh kasus yang umum terjadi pada petani Indonesia, para
petani sering memberikan pupuk kimia yang berlebihan pada lahannya akan tetapi
produksinya belum seperti yang diharapkan. Permasalahan pada kasus diatas
adalah karena tingkat kesuburan tanah yang rendah sehingga berapapun pupuk yang
diberikan tidak akan bisa terserap oleh tanaman.
Untuk mengetahui tingkat kesuburan tanah tidaklah mudah, tidak bisa hanya diraba dan ditrawang. Akan tetapi harus dilakukan uji kesuburan tanah di laboratorium dengan biaya yang tidak murah dan tidak semua petani punya akses untuk melakukan uji kesuburan tanah tersebut. .
Untuk mengetahui tingkat kesuburan tanah tidaklah mudah, tidak bisa hanya diraba dan ditrawang. Akan tetapi harus dilakukan uji kesuburan tanah di laboratorium dengan biaya yang tidak murah dan tidak semua petani punya akses untuk melakukan uji kesuburan tanah tersebut. .
B.
Rumusan Masalah
a. Apa saja bahannya?
b. Bagaimanakah proses pembuatan alat
pengukur tanah?
c. Bagaimanakah metode penggunannya?
d. Apasaja mannfaat dan kekurangannya?
C.
Tujuan
Dalam
hal ini adapun Tujuan pembuatan Alat Pengukur Kesubran Tanah berikut adalah
untuk memberikan kemudahan pada masyarakat petani bagaimanakah tanah yang subur
dan yang tidak subur sehingga dengan alat bantu tersebut, dapat menerapkan di
kehidupan petani yang benar.
D.
Manfa’at
Kita
dapat belajar bersama dan dapat memahami akan penting nya kesuburan tanah untuk
emnunjang jalannya bertani, dalam kehidupan sehari-hari, khususnya bagi
penyusun sendiri dapat lebih memahami cara membuat makalah, penyusun dapat
belajar memanfaatkan waktu yang sedikit dalam mengerjakan sebuah makalah.
Menambah wawasan, dan tepat waktu dalam Proses penyusunan makalah.
BAB II
ISI
A. Alat atau Bahannya
Adapun cara membuat alat penguji
kesuburan tanah adalah sebagai berikut:
Alat dan bahan:
Alat dan bahan:
- Pitingan lampu
- Lampu bohlam 100 watt
- Kabel (double) 2 meter
- Ruji sepeda 2 buah
- Jack
- Paralon atau kayu sebagai pemegang
Berikut
Gambaranya yang sederhana
B.
Proses Pembuatan Alat Pengukur Kesuburan Tanah
Cara Membuatnya:
- Sambungkan salah satu ujung pitingan lampu dengan ruji sepeda
- Ujung yang satu pitingan sambungkan dengan salah satu kabel sepanjang 2 meter
- Sambungkan sepasang ujung kabel dengan Jack (salah satu yang tersambung dengan pitingan lampu)
- Ujung kabel yang belum tersambung sambungkan dengan ruji sepeda yang satunya
- Jika rangkaian sudah benar dan aman silahkan pasang lampu bohlam 100 watt pada pitingan.
- Untuk mengetes rangkaian tancapkan jack pada stop kontak dan coba hubungkan kedua ujung ruji dengan sendok, paku atau plat besi. Jika menyala terang berarti rankaian sudah benar.
- Setelah rangkaian jadi silahkan gunakan untuk mengukur kesuburan tanah kita masing-masing.
C.
Menguji Kesuburan Tanah
Cara
sederhana menguji kesuburan tanah:
- Ambil segenggam tanah yang akan kita uji
- Masukkan kedalam gelas dan campurkan sedikit air hingga macak-macak.
- Aduk larutan tersebut
- Tancapkan jack pada stop kontak
- Tancapkan kedua ujung ruji pada tanah basah yang telah kita masukkan dalam gelas
- Semakin terang nyala lampu berarti tanah kita semakin subur.
Kesuburan tanah sangat erat kaitannya dengan kandungan bahan
organik tanah. Semakin banyak bahan organik yang terkandung dalam tanah maka
akan semakin subur tanah tersebut. Sehingga jika terjadi permasalahan kesuburan
pada tanah kita sosusinya tentu pupuk organik. Untuk menjelaskannya coba lihat
uji coba sederhana dari Maspary berikut ini:
Kami mengambil dua genggam tanah dari pekarangan, kemudian
kami masukkan masing-masing dalam gelas yang berbeda. Yang satu tanpa organik
(kiri) dan yang satunya lagi kami campur pupuk organik (kanan).
Lalu
kami melakukan tes uji coba terhadap kedua tanah tersebut. Tanah yang tanpa
organik menyala sangat redup
Tanah
yang kami campur dengan pupuk organik menyala dengan sangat terang.
D.
Manfaat dan Kekurangan
1. Mudah
Dibawa Ke mana-mana
2. Dapat
mengetahui kesuburan tanah dengan tanpa banyak biaya
3. Meringankan
beban tanpa ke laboratorium
Kekurangan
1.
Jika kelebihan watt akan tidak
stabil mengujinya
2.
Memiliki keterbatasan tidak maksimal
untuk mengujinya
3.
Ketika tidak ada listrik maka alt
tersebut tidak berfungsi
4.
Kurag steril
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesuburan
tanah sekarang ini masih menjadi topik utama pembicaraan para petani Indonesia.
Hal tersebut tidaklah mengherankan karena tanah yang subur merupakan modal
dasar kesuksesan berbudidaya. Sebagus apapun bibit maupun tehnik budidaya akan
tetapi faktor yang satu itu (kesuburan tanah) tetap menjadi kunci utama. Akan
tetapi kita dilapangan kadang masih dibuat bingung untuk menentukan tingkat
kesuburan tanah kita. Sudah suburkah tanah yang kita gunakan untuk bercocok
tanam selama ini?
Merangkai alat sederhana pengukur
kesuburan tanah tersebut dengan sangat praktis, rapih, aman karena rangkaian
listrik tertutup oleh plastik paralon yang berkualitas semua (tidak ada
rangkaian yang bocor), ringan dan simple (mudah dimasukkan dalam tas dan dibawa
kemana-mana). Selain itu alat tersebut juga dirangkai dan di disign sangat
kokoh sehingga akan tahan goncangan dan sangat awet digunakan bertahun-tahun.
Spesifikasi alat tersebut : Panjang 28 cm, Lebar 16 cm dan berat 300 gr.
Sehingga sangat pas digunakan para kelompok tani, penyuluh atau para praktisi
pertanian yang lain.
B.
Saran
Saran bagi Pembaca yang baik, kontribusi nya agar dapat
membantu menyempurnakan Makalah ini, karna Penyusun sadar bahwa masih banyak
kesalahan dalam pembuatan Makalah ini.
C. Daftar Pustaka
http://www.gerbangpertanian.com/2011/10/alat-sederhana-pengukur-kesuburan-tanah.htmlhttp://adepsr.blogspot.com/2012/06/cara-sederhana-mengukur-kualitas-tanah.html
http://ekonomi.kompasiana.com/agrobisnis/2013/05/04/cara-mengetahui-kesuburan-tanah-pertanian-552937.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar