PRAKTIKUM PERLINDUNGAN TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
2016
ACARA 1
ACARA 1
PENGAMATAN MORFOLOGI
ORGANISME PENGGANGGU DAN GEJALA PENYAKIT TUMBUHAN
1.1. Teori
Organisme pengganggu tumbuhan terdiri
atas tiga golongan, yaitu
binatang hama
(hama dalam arti sempit), organisme penyebab penyakit (patogen), serta tumbuhan tingkat tinggi parasitik dan gulma. Golongan organisme pengganggu tumbuhan ini masing-masing terdiri
atas kelompok
organisme tertentu. Binatang hama terdiri atas
artropoda hama (serangga dan
tungau), nematoda, dan vertebrata
hama (mamalia, burung).
Organisme penyebab penyakit
terdiri
atas
jamur, bakteri, fitoplasma, dan virus. Tumbuhan tingkat tinggi parasitik
terdiri atas tumbuhan berdaun lebar dan rumput. Setiap kelompok organisme ini
selanjutnya masih dapat dibedakan berdasarkan
peringkat taksonnya masing-masing, berturut-turut dari yang terbesar (tertinggi)
ke yang terkecil (terendah): kerajaan (regnum), divisi (tumbuhan) atau filum
(binatang), kelas (classis), ordo, famili (familia),
genus, dan spesies.
Untuk mengenali berbagai jenis
organisme pengganggu tumbuhan perlu dilakukan pengamatan morfologi. Pengamatan morfologi
binatang hama serta tumbuhan tingkat tinggi parasitik dan gulma dapat dilakukan langsung terhadap spesimen yang dikumpulkan dari lapangan. Tidak
demikian halnya dengan
pengamatan morfologi penyebab penyakit. Terhadap organisme penyebab penyakit, sebelum
dapat dilakukan pengamatan morfologi,
terlebih dahulu perlu
dilakukan pengamatan gejala dan tanda penyakit. Dalam melakukan pengamatan gejala dan tanda penyakit, perlu diketahui
bahwa gejala dan tanda
yang sama dapat disebabkan oleh organisme penyebab penyakit
yang
berbeda.
1.2. Tujuan Praktikum
Setelah menyelesaikan pelaksanaan kegiatan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat:
1) Menyebutkan morfologi OPT
golongan binatang dan menggunakannya
untuk melakukan identifikasi
2) Menyebutkan gejala dan tanda penyakit serta mengisolasi patogen dan
menggunakannya untuk
melakukan identifikasi
3) Menyebutkan morfologi OPT
golongan tumbuhan dan menggunakannya untuk melakukan identifikasi
1.3. Persiapan Pelaksanaan
Sebelum
pelaksanaan praktikum mahasiswa diwajibkan untuk
mengunjungi situs
Internet yang telah ditetapkan dan menggunakan meteri
yang tersedia untuk mempelajari morfologi
OPT
serta gejala dan tanda
penyakit. Selanjutnya, setiap mahasiswa harus membawa jenis OPT
dan tanaman bergejala penyakit yang diperlukan sebagai
berikut:
1) OPT golongan binatang (bukan ukuran sebenarnya):
Nomor spesimen
01 02 03 04 05
belalang
kumbang lalat ngengat, kupu- tawon kupu
2) OPT golongan pathogen (gejala penyakit)
(bukan ukuran sebenarnya): Nomor spesimen
06 07 08 09 10
Bercak hiam pada umbi
kentang
Layu pada tomat
atau
terung
Busuk buah
(apa saja)
Mosaik daun labu atau mentimun
Puru akar
kubis atau atau
tomat
3) OPT
golongan gulma (bukan ukuran sebenarnya): Nomor spesimen
11 12 13 14 15
rumput herba memanjat
melilit teki
Setiap spesimen yang dibawa harus diambil sore hari sebelum
hari pelaksanaan praktikum sehingga tidak mati atau layu. Untuk OPT binatang,
simpan di dalam botol plastic kecil yang ditutup dengan kapas
atau botol plastic ukurang yang sesuai
yang ditutup dengan kain kasa. Untuk spesimen gejala, simpan di dalam kantong plastic gula dengan ukuran yang sesuai. Untuk
spesimen gulma, rendam
pangkalnya dalam
air
dan kemudian bawa dalam kantong plastic. Untuk spesimen gulma, spesimen yang dibawa harus disertai dengan bunga atau buah.
.
1.4. Tempat, Alat, dan
Bahan Praktikum
Praktikum dilakukan di laboratorium
Biologi. Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan oleh setiap kelompok mahasiswa adalah sebagai
berikut: spesimen berikut wadahnya sebagaimana yang telah diuraikan
pada bagian Persiapan Pelaksanaan, kertas label,
meteran kain,
pisau cutter,
jarum suntik, potongan kain kasa 20 cm x 20 cm, kertas tissue, kapas, format pengamatan, dan alat tulis menulis. Alat dan bahan yang dipersiapkan untuk
setiap kelompok praktikum di
Laboratorium adalah
kaca
pembesar, pinset, jarum
preparat, gelas Erlenmeyer
100
mL, dan larutan Clorofom Alat dan bahan yang dipersiapkan untuk setiap kelompok
1.5. Prosedur Pelaksanaan
Praktikum
Untuk OPT golongan binatang, lakukanlah langkah-langkah sebagai
berikut:
1) Matikan serangga yang masih hidup dengan menyuntiknya menggunakan larutan Clorofom
2) Dengan menggunakan pinset dan jarum preparat, lakukan pemeriksanaan
terhadap bagian-nagian sebagai berikut:
a) Bagian kepala, dada, dan perut dan organ yang terdapat pada bagian- bagian tersebut
b) Bagian mulut, organ mulut, dan antena setiap jenis spesimen serangga
c) Kaki, sayap, dan perut setiap jenis
spesimen serangga
Lakukan pengamatan dengan menggunakan bantuan kaca pembesar.
3) Gambarlah bagian-bagian yang diperiksa di
lembaran pengamatan menggunakan format yang disediakan.
4) Berdasarkan gambar yang telah dibuat, lakukan pengenalan terhadap
bagian-bagian tumbuh serangga yang telah digambar dengan mengunjungi situs
sebagai berikut:
a) Bagian-bagian tubuh serangga: umum:
http://www.amentsoc.org/insects/what-bug-is-this/insects.html, kepala: http://www.amentsoc.org/insects/glossary/terms/head, dada: http://www.amentsoc.org/insects/glossary/terms/thorax, dan abdomen:
http://www.amentsoc.org/insects/glossary/terms/abdomen.
5) Berdasarkan hasil pengenalan
bagian-bagian tubuh serangga yang telah dilakukan pada langkah 4, lakukanlah identifikasi serangga sampai tingkat ordo dengan mengunjungi
situs: http://www.amentsoc.org/insects/what-bug- is-this/adult-key.html.
6) Setelah dilakukan identifikasi sampai tingkat ordo, buatlah deskripsi umum
setiap ordo serangga yang diperoleh dengan mengunjungi
situs: http://www.amentsoc.org/insects/fact-files/orders/.
Untuk spesimen gejala penyakit, lakukanlah langkah-langkah sebagai
berikut:
1) Periksa setiap spesimen dan gambar
dengan menggunakan format yang
telah disediakan.
2) Untuk spesimen umbi kentang, lakukanlah langkah-langkah sebagai
berikut:
a) Potong umbi kentang dengan menggunakan pisau cutter dan ambil
bagian yang di permukaannya terdapat bercak
b) Kupas bagian kulit yang bergejala dan ambil bagian umbi
yang berada tepat di bawahnya.
c) Potong bagian
umbi tersebut dengan ukuran 2 mm x 2 mm, ambil
potongan dengan pinset, dan letakkan di permukaan medium PDA
dalam cawan petri yang telah disiapkan. Peletakan potongan umbi
harus
dilakukan secara aseptik di
meja inokulasi
(laminar flow cabinet).
d) Cantumkan label dengan kertas
label di permukaan cawan petri.
e) Inkubasikan cawan petri berisi medium
pada suhu kamar dan lakukan pemeriksaan setiap hari selama 4-7 hari sampai miselium jamur memenuhi permukaan cawan patri.
f) Pada hari terakhir, lakukan pemeriksaan miselium
dengan
menggunakan mikroskop perbesaran lemah dan kemudian dengan
perbesaran 200 kali. Gambar
hasil pemeriksaan dengan perbesaran 200 kali dengan menggunakan format yang telah
disediakan.
3) Untuk spesimen gejala layu, lakukanlah langkah-langkah sebagai berikut: a)
Isi
gelas erlenmeyer ukuran 250
mL
dengan air sampai
setengahnya
b) Potong batang secara melintang dan celuplan bagian permukaan
potongan selama beberapa menit sebagaimana tampak pada gambar:
c) Perhatikan apakah ada lender yang mengalir
ke bawah dari potongan
batang.
d) Buat potongan batang baru dari bagian
batang yang tersisa, kupas kulit
batang, dan lakukan langkah 2c sampai 2e. Lakukan hal yang sama
terhadap daun bergejala mosaik
dan lakukan pula langkah 2c sampai
2e.
e) Lakukan pengamatan selama 3 kali dan dengan menggunakan format yang telah disediakan gambar perubahan yang terjadi di permukaan
media.
4) Untuk spesimen busuk buah dan akar
bergejala puru, lakukanlah langkah- langkah sebagai berikut:
a) Potong buah dan akar berpuru dengan menggunakan pisau cutter.
Untuk buah. buang bagian
yang membusuk, ambil bagian yang belum
membusuk
dengan ukuran potongan yang dapat dimasukkan ke dalam
gelas erlenmeyer
ukuran 250 mL. Untuk
akar berpuru, potong beberapa puru
untuk dimasukkan ke dalam gelas erlenmeyer
lain dengan ukuran yang sama.
b) Alasi
dasar setiap gelas
erlenmeyer dengan beberapa lapisan kertas
tissue lembab (tidak boleh sampai
basah) dan letakan potongan buah di
atas
kertas tissue.
c) Tutup permukaan kertas tissue dan tutup dengan plastik gula yang kemudian diikat dengan gelang karet.
d) Lakukan pengamatan setiap hari untuk melihat perkembangan yang terjadi pada permukaan potongan buah dan potongan puru selama 3-7
hari.
e) Bila di
permukaan potongan tumbuh jamur,
ambil miselium
jamur
dengan menggunakan jarum preparat dan lakukan pengamatan dengan
mirkroskop perbesaran lemah dan kemudian dengan perbesaran 200
kali. Gambar hasil pemeriksaan dengan perbesaran 200 kali dengan
menggunakan format yang telah disediakan.
5) Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, tentukan nama gejala dan tanda penyakit
untuk
setiap spesimen yang digambar. Tentukan nama gejala
penyakit dengan mengunjungi
situs sebagai
berikut:
a) Gejala:
http://erec.ifas.ufl.edu/plant_pathology_guidelines/module_04.shtml c) Gejala dan tanda penyakit disebabkan bakteri:
http://erec.ifas.ufl.edu/plant_pathology_guidelines/module_05.shtml d) Gejala dan tanda penyakit
disebabkan virus:
Untuk OPT golongan gulma, lakukanlah langkah-langkah sebagai
berikut:
1) Periksa setiap spesimen dan gambar
bagian batang dan daun dengan
menggunakan format yang telah disediakan. Dengan menggunakan kaca
pembesar, lakukan pemeriksaan terhadap permukaan batang dan daun untuk menentukan adanya:
a) Rambut kasar pada permukaan batang atau daun b)
Rambut kasar pada tepi
daun dan bentuk tepi
daun
2) Dengan menggunakan kaca oembesar, lakukan pemeriksaan terhadap bunga dan buah serta bagian-bagiannya. Gambar bentuk bunga dan buah serta bagian-bagiannya dengan menggunakan format yang telah disediakan. Lakukan pemeriksaan terhadap permukaan batang dan daun
untuk menentukan asanya rambut kasar
atau duri.
3) Dengan menggunakan meteran, ukur diameter batang dan panjang ruas,
panjang dan lebar daun.
4) Dengan menggunakan gambar yang telah dibuat dan data yang diperoleh,
lakukan identifikasi dengan langkah-langkah sebagai berikut:
(link) Identify Weed
b) Pada peta yang muncuk, klik wilayah Northern Territory (Utara bagian tengah peta benua Australia)
c) Pada peta yang muncul,
klik lokasi di sekitar kota Darwin
d) Pada halam yang muncul
klik tautan (link):
berturut-turut untuk spesimen herba, rumput, semak, pohon, tumbuhan merambat dan melilit, dan tumbuhan air sesuai dengan bentuk tumbuh
spesimen.
e) Setelah mengklik setiap kategori (herba, rumput, semak, pohon, tumbuhan merambat dan melilit, dan tumbuhan air) sehingga tampil halaman situs masing-masing, klik
setiap tautan jenis gulma yang muncul
untuk mencocokkan gambar
spesimen dengan foto dan deskripsi
setiap jenis
gulma yang diklik.
5) Berdasarkan hasil identifikasi, tentukan spesies
setiap spesimen gulma dan
tuliskan deskripsinya masing-masing.
1.6. Pengamatan dan Analisis Data
Menggambar hasil pengamatan dilakukan dengan menggunakan format sebagaimana disajikan pada Gambar 3.1.
Nomor dan judul
topik praktikum
Tanggal praktikum
Laboratorium
:
tempat praktikum
Kelompok :
Nama Mahasiswa
: Nama
Dosen
PA : Nama Spesimen : Nomor urut :
gambar
Bagian-bagian gambar
(berikan nomor
pada gambar dan keterangan
terhadap nomor pada kotak di bawah ini)
Catatan tambahan
(berikan catatan tambahan mengenai spe- simen yang digambar
pada kotaj di bawah ini)
Tanda tangan dosen pengawas
Gambar 3.1. Format Pengamatan Menggambar Spesimen
Format harus dicetak
pada kertas HVS ukuran A4 oleh setiap mahasiswa sebelum pelaksanaan praktikum sebanyak jumlah spesimen yang harus digambar. Gambar
dan
keterangan dibuat dengan menggunakan pensil 2B.
Hasil pengukuran dicatat dengan menggunakan tabel pencatatan hasil
pengukuran sebagaimana disajikan
pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Format Pengamatan dengan Cara Pengukuran
Bagian
organ yang
diukur atau diamati
|
Ukuran
|
Satuan
|
Keterangan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1.7. Pelaporan
Laporan dibuat secara berkelompok dengan mengikuti seluruh ketentuan
yang telah ditetapkan dalam
format laporan hasil praktikum. Gambar yang dibuat pada saat praktikum
dicantumkan sebagai lampiran. Hasil
identifikasi
disajikan berturut-turut sesui dengan nomor urut spesimen dengan mencantumkan nomor urut spesimen dan ordo serangga, nama gejala dan
tanda penyakit, serta nama spesies gulma hasil identifikasi. Untuk setiap ordo
serangga, nama gejala dan tanda penyakit, serta nama spesies gulma hasil identifikasi, harus disertakan deskripsi ringkas mengenai ordo serangga, nama gejala dan tanda penyakit, serta nama spesies gulma yang telah diidentifikasi. Pada bagian pembahasan harus dijelaskan dengan menjawab pertanyaan
mengapa terhadap hasil yang diperoleh. Misalnya, harus dijelaskan mengapa
suatu hal terjadi atau tidak
terjadi.
Acara 2
Pengenalan Pestisida Kimia
1.
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari
pelaksanaan praktikum ini adalah untuk mengenal dan mendeskripsikan formulasi
Pestisida Kimia
2. Pelaksanaan Praktikum
2.1. Waktu dan Tempat : -
Praktikum
dilakukan di
laboratorium
Biologi.
2.2. Alat dan Bahan
o Alat :
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini alat
tulis.
o Bahan :
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini, antara
lain :
Berbagai macam merek
dagang pestisida kimia
2.3. Prosedur Kerja
a.
Disiapkan alat dan
bahan, kemudian dibuat table pada buku gambar yang telah disiapkan.
b.
Diamati satu persatu
jenis pestisida kimia yang dan dilihat dosis penggunaannya, bahan aktif yang
terkandung serta gejala yang ditimbulkan pada hewan dan manusia yang terkena
pestisida tertentu.
c.
Dicatat hasilnya pada
table yang telah disiapkan.
1.
Hasil
Pengamatan
Tabel Jenis Pestisida
NO.
|
NAMA/
JENIS PESTISIDA
|
FORMULASI
|
BAHAN
AKTIF
|
SASARAN
|
DOSIS
|
SIDE
EFFECT
|
INDUSTRI
PEMBUATAN
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
PETROKUM RMB (rodentisida)
|
G
|
kebiruan
|
Brodifakum 0,005%
|
Untuk mengendalikan tikus di areal persawahan dan
perkebunan.
|
menyebabkan punggung terasa nyeri, perut sakit dan mual,
kesadaran menurun, pendarahan pada hidung dan gusi, serta kejang-kejang.
|
PT. Petrokimia Kayaku
|
ACARA 3
INSECTARIUM
1.
Tujuan Praktikum
Untuk
mengetahui cara mengawetkan spesies hewan dengan cara mengeringkan.
1. Belajar mengetahui tentang cara-cara mengawetkan
serangga
2. Pengawetan serangga pada kecoa, capung, belalang,
dan kupu-kupu.
2. Pelaksanaan Praktikum
2.1. Waktu dan Tempat : Praktikum dilakukan di laboratorium
Biologi.
2.2. Alat dan Bahan
Alat
dan Bahan:
- Jarum
pentul - Papan (triplek)
-
Gunting - Sterofom
-
Jaring - Kertas Hvs
- Serangga - Lem
-
Keliling bottle atau botol pembunuh
-
Karton - Kapur barus
-
Amplop serangga
Bahan
: Serangga Hama yang didapat di lahan pertanian
2.3. Prosedur Kerja
1. Carilah hewan apa yang mau di awetinnya terlebih dahulu.
2. Lalu letakkan hewan yang sudah tertangkap ke dalam toples
yang sudah dikasih kloroform atau Matikan serangga dengan jalan memasukkannya
ke dalam kantong plastik yang telah diberi kapas yang dibasahi kloroform.
3. Siapkan suntikan sama etanol atau alkohol ( yang 96% lebih
bagus ), jarum pentul, sama gabus buat media nge-pinnya.
4. Kalau sudah mati, suntikkan alkohol atau etanol ke
toraks (dada) serangga tersebut.
5. Kalo udah, langsing di pin aja di gabus, selesai deh. Soalh
hiasan, itu tergantung kreatifitas masing masing.
6. Selanjutnya cantumkan:Nama tempat didapatkannya: Tanggal
koleksi :Kolektor ( yang mengoleksi )
Acara 3
PEMBUATAN PESTISIDA ALAMI DAN NABATI
1. Tujuan Praktikum
Adapun
tujuan dari pelaksanaan praktikum ini adalah pembuatan Pestisida berbahan Alami
dan nabati
2. Pelaksanaan Praktikum
2.1. Waktu dan Tempat : -
Laboraturium
Biologi Fakultas Pertanian
2.2.
Alat dan Bahan
·
Alat :
Adapun alat yang
digunakan dalam praktikum ini Sendok, Masker,Timbangan analitis, Beker glas
Kompor Buku dan alat tulis
·
Bahan :
“Bawang Putih (Allium sativum)”
Pestisida nabati bawang putih efektif
untuk mengendalikan beberapa hama.
Bahan
100 gr bawang putih
Air 0,5 liter
10 gr detergent
2 sdt minyak tanah
Daun
Pepaya (Carica papaya L)”
Bahan
100 gr daun papaya
2 sdm minyak tanah
3 gr detergent
1 liter air
2.3. Prosedur Kerja
Bawang
Putih (Allium sativum)
Cara
pembuatan pestisida nabati bawang putih sebagai berikut:
Gerus
/Parut 100 grm bawang putih campur dengan 0,5 liter air 10 grm detergen, dan 2
sendok teh minyak tanah.
Didiamkan
selama 24 jam, kemudian saring dengan kain halus
Encerkan
larutan hasil penyaringan hingga 20 kali volumenya dan semprotkan ke tanaman.
Daun Pepaya (Carica papaya L)”
Cara
pembuatannya:
100
gr daun pepaya segar di rajang
Hasil
rajangan direndam dalam 1 liter air ditambah 2 sendok makan minyak tanah, 3 grm
detergen, dan di diamkan semalaman.
Saring
larutan hasil perendaman dengan menggunakan kain halus
Semprotkan
larutan hasil saringan ke tanaman
ACARA 4
PEMBUATAN PESTISIDA KIMIA
1. Tujuan Praktikum
Adapun
tujuan dari pelaksanaan praktikum ini adalah pembuatan Pestisida Kimia Secara
Sederhana
2. Pelaksanaan Praktikum
2.1. Waktu dan Tempat : -
2.2.
Alat dan Bahan
·
Alat :
Adapun alat yang
digunakan dalam praktikum ini Sendok, Masker,Timbangan analitis, Beker glas
Kompor Buku dan alat tulis
·
Bahan :
Bubur Bordeaux
Terusi :
15 gr CuSO4
Kapur tohor :
15 gr CaO
Aquades : 100 ml
Kertas lakmus
Bubur California
kapur
tohor CaO :40 gr
Blerang
S : 20 gr
Aquades :200 ml
Sabun
cair
Kertas
lakmus
2.3. Prosedur Kerja
Bubur Bordeaux
a.
Dipanaskan
100 ml air sampai mendidih
b.
Dimasukkan
tembaga sulfat sedikit demi sedikit diaduk sampai tercampur
c.
Setelah
tercampur, dimasukkan kapur tohor sedikit demi sedikit sampai tercampur rata
dan berubah warna, diangkat dan didinginkan sampai larutan mengendap
d.
Setelah
didinginkan, kemudian diukur pH larutan bubur dengan kertas lakmus.
Bubur
California
a.
Dipanaskan
200 ml air sampai mendidih
b.
Dimasukkan
belerang sedikir demi sedikit diaduk dan ditambahkan sabun cair agar belerang
larut
c.
Setelah
tercampur, dimasukkan kapur tohor sedikit demi sedikit sampai tercampur rata
dan berubah warna, diangkat dan didinginkan sampai larutan mengendap.
d.
Setelah
didinginkan, kemudian diukur pH bubur dengan kertas lakmus
Format Laporan
LAPORAN
PRAKTIKUM
DASAR
PERLINDUNGAN TANAMAN
DISUSUN
OLEH
1.
…………….. NIM
2.
…………….. NIM
PROGRAM STUDI ……………………….
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
TRIBHUWANA TUNGGADEWI
2016
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan
Praktikum Perlindungan Tanaman ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah
Perlindungan Tanaman. Laporan ini telah diketahui dan disahkan oleh Co Assisten
dan Dosen mata kuliah Perlindungan Tanaman pada tanggal 29 November 2012.
Disusun
oleh:
1.
…………….. NIM
2.
…………….. NIM
Mengetahui, Co
Asisten
Dosen
Koordinator Praktikum
Perlindungan Tanaman
……Dosen……………………………………….. ………………NAMA………………………………….
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
DAFTAR
TABEL
DAFTAR
GAMBAR
ACARA
1
PENGENALAN
GEJALA TANAMAN SAKIT
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
1.2 TUJUAN
PRAKTIKUM
II. DAFTAR PUSTAKA
2.2
III. METODOLOGI
3.1 TEMPAT DAN WAKTU
3.2 ALAT DAN BAHAN
3.3 METODE PELAKSANAAN
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
V KESIMPULAN DAN SARAN
Laporan di Acc Co asisten
Font penulisan menggunakan
Times New Roman 12. 1.5 sepasi
Menggunakan
margin atas, kiri 4, bawah kanan 3
Kertas A4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar