TUGAS
PENGOLAHAN AIR DAN PERTUMBUHAN
TANAMAN
“Geografis Sumenep Madura”
Dosen Ir. Bambang Siswanto, MS.
SEMESTER GANJIL 2016/2017
NURUL SHOLEHUDDIN
2014330069
FAKULTAS PERTANIAN
PRODI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG JAWA TIMUR
2016
A. Batas Wilayah
BATAS WILAYAH ADMINISTRASI
Letak Kabupaten Sumenep yang berada diujung
Timur Pulau Madura merupakan Wilayah yang unik karena selain terdiri wilayah
daratan juga terdiri dari kepulauan yang tersebar berjumlah 126 pulau (sesuai
dengan hasil sinkronisasi luas Kabupaten Sumenep Tahun 2002). Kabupaten Sumenep
terletak diantara 113 032 (54"-116 016 (48" Bujur Timur dan diantara
4 055 (-7 024 1 Lintang Selatan.
Gugusan pulau-pulau yang ada di Sumenep, Pulau
yang paling utara adalah Pulau Karamian yang terletak di Kecamatan Masalembu
dengan jarak ±151 Mil laut dari Pelabuhan Kalianget, dan pulau yang paling
Timur adalah Plilau Sakala dengan jarak ±165 MiI laut dari Pelabuhan Kalianget.
Sumenep memiliki batas-batas sebagai berikut :
1.
Sebelah selatan berbatasan
dengan : - Selat Madura
2.
Sebelah Utara berbatasan
dengan : - Laut Jawa
3.
Sebelah Barat berbatasan
dengan : - Kabupaten Pamekasan
4.
Sebelah Timur berbatasan
dengan : - Laut Jawa / Laut Flores
B. Luas Wilayah
LUAS WILAYAH KABUPATEN SUMENEP
Luas daerah Kabupaten Sumenep adalah 2.093.457573 KM2, terdiri
dari luas daratan 1.146,927065 KM 2 (54,79%) dan luas kepulauan 946.530508 KM 2
(45,21%) Sedangkan luas wilayah perairan Kabupaten Sumenep ± 50.000 KM2
C. Wilayah Administrasi
WILAYAH ADMINISTRASI
PEMERINTAH
Adapun Struktur Wilayah Admihistrasi Pemerintah
Kabupaten Sumenep adalah :
·
Kecamatan : 27
o
18 Kecamatan Daratan
o
9 Kecamatan Kepulauan
·
Kelurahan : 4 Desa : 328
o
242 Desa di Daratan
o
86 Desa di Kepulauan
§
Rukun Warga (RW) : 1.774
§
Rukun Tetangga (RT) :
5.569
D. Perkembangan Penduduk
PERKEMBANGAN JUMLAH
PENDUDUK DI KABUPATEN SUMENEP TAHUN 2005
Tahun
|
Penduduk
(Jiwa)
|
Kepadatan(Jiwa/Km2)
|
||
Laki
- Laki
|
Perempuan
|
Jumlah
|
||
2005
|
478.995
|
524.040
|
1.003.035
|
478,85
|
Sumber
Data : Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil
E. Keadaan Tanah
Keadaan tanah di
Kbupaten Sumenep terdiri dari beberapa jenis tanah antara lain sebagai berikut
:
a.
Jenis tanah Aluvial
Hodromortif, sebagian besar terdapat di Kecamatan Saronggi dan sebagian kecil
terdapat di Kecamatan Batang-batang.
b.
Jenis Tanah Alluvial
Kelabu Kekuningan sebagian besar terdapat di Kecamatan Kota Sumenep dan
sebagian kecil terdapat di Kecamatan Saronggi.
c.
Jenis Tanah Litosol,
sebagian besar tedapat di Kecamatan Guluk-guluk dan sebagian kecil terdapat di
Kecamatan Lenteng.
d.
Jenis tanah Asosiasi
Litosol dan Mediteran, sebagian besar terdapat di Kecamatan Bluto, Saronggi dan
sebagian kecil terdapat di Kecamatan Talango.
e.
Jenis Regusol Coklat
Kekiningan, sebagian besar terdapat di Kecamatan Giligenting dan sebagian kecil
terdapat di Kecamatan Gapura.
f.
Jenis tanah komplek
Brows Forest Litosol dan meniteran, sebagian besar terdapat di Kecamatan
Pragaan, Gading, Guluk-guluk, dan sebagian kecil terdapat di Kecamatan Saronggi
dan Ambunten.
g.
Jenis Tanah Grumosol
Kelabu, sebagian besar terdapat di Kecamatan Gading dan sebagian kecil tedapat
di Kecamatan Kalianget.
Jenis Tanah Komplek Mediteran Grumusol, egusol,
dan Litosol sebagian besar terdapat di Kecamatan Batu Putih dan sebagian kecil
terdapat di Kecamatan Gapura.
F. Ketinggian Wilayah
Luas Daerah Berdasarkan Ketinggian
Tempat Di Kabupaten Sumenep Tahun 2005
No
|
Ketinggian
tempat
(Meter Di Atas Permukaan Laut) |
Luas
|
|
(Km2)
|
(%)
|
||
1.
|
0
– 25 (DPL )
|
980,40
|
49,05
|
2.
|
25
– 50 (DPL )
|
338,38
|
16,93
|
3.
|
50
– 100 (DPL )
|
383,50
|
19,19
|
4.
|
100
– 500 (DPL )
|
296,36
|
14,83
|
JUMLAH
|
1.998,54
|
100
|
Sumber Data : BPS Kabupaten Sumenep
G. Iklim
Kabupaten Sumenep termasuk dalam
kategori daerah tropis. Seperti daerah lain di Indonesia, musim hujan di
Sumenep dimulai bulan Oktober hingga Maret, dan musim kemarau bulan April
hingga September. Rata-rata curah hujan di Sumenep adalah 1.479 mm.
Berdasarkan data tahun 2011 Temperatur Suhu udara di Sumenep tertinggi terjadi
di bulan September - Nopember (31,7 °C). Suhu udara relatif konsisten
sepanjang tahun, dengan suhu rata-rata 30 derajat Celsius. Jumlah curah hujan
terbanyak terjadi di bulan Desember. Rata-rata penyinaran matahari terlama di
bulan Agustus dan terendah di bulan Februari. Sedangkan Kecepatan angin di
bulan Juli merupakan yang tertinggi dan terendah di bulan Maret.
Data
iklim Sumenep
|
|||||||||||||
Bulan
|
Jan
|
Feb
|
Mar
|
Apr
|
Mei
|
Jun
|
Jul
|
Agt
|
Sep
|
Okt
|
Nov
|
Des
|
Tahun
|
Rata-rata
tertinggi °C (°F)
|
31
(87) |
31
(87) |
31
(87) |
31
(87) |
31
(87) |
31
(87) |
30
(86) |
31
(87) |
32
(89) |
32
(89) |
32
(89) |
31
(87) |
31
(87) |
Rata-rata
terendah °C (°F)
|
22
(71) |
22
(71) |
22
(71) |
23
(73) |
22
(71) |
22
(71) |
22
(71) |
21
(69) |
22
(71) |
23
(73) |
23
(73) |
22
(71) |
22
(71) |
Presipitasi mm (inci)
|
233
(9.17) |
222
(8.74) |
219
(8.62) |
139
(5.47) |
146
(5.75) |
78
(3.07) |
40
(1.57) |
15
(0.59) |
13
(0.51) |
36
(1.42) |
144
(5.67) |
255
(10.04) |
1.479
(58,23) |
H. Sumber Daya Alam
- Sumber Daya Mineral di kabupaten Sumenep cukup bervariatif. terdiri dari jenis bahan galian golongan C antara lain: pospat, batu gamping, calsit/batu bintang, gipsum, pasir kuarsa, dolomite, batu lempung dan kaolin.
- Sumber Daya Energi
Kabupaten Sumenep selain memiliki potensi
kekayaan alam berupa bahan galian golongan C, juga memiliki bahan tambang
strategis berupa golongan A yang terletak di Pulau Pagerungan Besar Pulau
Sepanjang Kecamatan Sapeken, Perairan Pulau Giligenting. Berdasarkan perjalanan
waktu selain di tiga Pulau tersebut masih ada beberapa tempat yang terindikasi
mengandung gas dan minyak bumi. Di antaranya sekitar Pulau Masalembu, Perairan
Kalianget, Perairan Pulau Raas dan Blok Kangean. Setidaknya ada 10 perusahaan
operator Migas yang mengelola beberapa blok migas di wilayah ini[7].
- Sumber Daya Air
Berdasarkan aspek geomorfologi, sumber daya
air di Kabupaten Sumenep terbagi di 4 (empat) satuan wilayah: a). Daerah
Dataran b). Daerah Perbukitan Bergelombang Halus c). Daerah Perbukitan
Bergelombang Kasar d). Daerah Perbukitan yang Terpisah
I.
Kondisi Pertanian
- Komoditi Pangan
Hamparan Sawah
di Sumenep
Berdasarkan data Tahun 2010 luas lahan sawah
di Kabupaten Sumenep 23.852 Ha, terbagi menjadi 13.388 Ha (56,13 %) lahan
sawah tadah hujan, 5.385 Ha (22,57 %) lahan berpengairan teknis, 1.959 Ha
lahan semi teknis, 1.071 Ha lahan sederhana dan 2.049 Ha lahan memakai irigasi
desa. Penggunaan lahan khususnya lahan bukan sawah meliputi pekarangan, tegal,
perkebunan, ladang, huma, padang rumput, lahan sementara tidak diusahakan,
hutan rakyat, hutan negara, rawa-rawa, tambak, kolam dll.
Tanaman pangan dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu komoditas
beras (padi sawah dan padi gogo) dan komoditas palawija (jagung, kedelai,
kacang tanah, kacang hijau, ketela pohon dan ketela rambat).
- Komoditas Hortikultura
Komoditas sayur mayur yang diusahakan oleh
masyarakat petani di Kabupaten Sumenep pada Tahun 2008 berdasarkan data dari
BPS (Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Sumenep) terbanyak
adalah bawang merah dengan jumlah produksi 18.117,1 Kw mengalami penurunan
jumlah produksi sebesar 64.42 % dari tahun sebelumnya. Lombok pada tahun
2008 merupakan komoditas terbanyak, pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar
89.28 % dari tahu sebelumnya. Sedangkan perubahan jumlah produksi
komoditas sayur mayur yang lain seperti : kacang panjang, mentimun,
terong, kangkung, bayam dan tomat tidak terlalu signifikan. Untuk komoditas
buah-buahan jumlah produksinya cukup bervariatif. Buah mangga dengan jumlah
produksi 652.401 Kw merupakan komoditas buah tertinggi baik dari segi jumlah
produksinya yaitu sebesar Rp. 127.218.195.000,-. Untuk komoditas buah lain
seperti : pisang, pepaya, jeruk, jambu biji, rambutan, sawo, blimbing,
salak dan avokad sangat beravariatif.
- Komoditas Perkebunan dan Kehutanan
Berdasarkan data statistik Tahun 2010 (Sumber :
Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Sumenep dan Perum Perhutani KPH Madura
di Pamekasan), hasil produksi komoditas perkebunan dan kehutanan di
Kabupaten Sumenep sangat bervariatif. Untuk produksi tanaman perkebunan rakyat,
jumlah produksi tertinggi adalah kelapa yaitu 35.068,66 ton dengan luas lahan
50.059,06 Ha. Sedangkan untuk produksi tembakau sebagai komoditas primadona
bagi petani Kabupaten Sumenep pada khususnya secara kuantitas mengalami
penurunan sebesar 39,10 % dari tahun sebelumnya. Tanaman tembakau
sebagai komoditas favorit dikenal sebagai daun emas yang dapat mengubah
perilaku dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani tembakau. Luas lahan
tembakau pada tahun 2010 10.377,94 Ha, dengan jumlah produksi sebanyak 2,917.62
Ton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar