NAMA
: Nurul Sholehuddin
NIM : 2014330069
PRODI
: Agroteknologi
MK : Teknologi Konservasi SDL
Erosi
adalah peristiwa hilangnya atau terkikisnya bagian tanah dari suatu tempat ke
tempatlain, ada juga yang mengatakan peristiwa pengikisan padatan (sedimen,
tanah, batuan, dan partikel lainnya) akibat tranasportasi angina, air atau es.
Hal ini menjadi momok bagi para mahasiswa khusunya jurusan pertanian karena
banyak beberapa lahan yang bagian tanah sudah terangkut sehingga top soil tanah tersebut berkurang begitupun dengan
bahan-bahan organik sudah hampir tidak ada lagi, namun para masyarakat tidak
sadar akan hal itu akibat pengetahuan yang minim. Perlu diktahui erosi itu ada
beberapa jenis diantaranya:
Ablasi maksud
ablasi ini adalah proses pengikisan tanah disekitar aliran air, selanjutnya abrasi adalah proses pengikisan
gelombang laut, kemudian dikenal dengan istilah eksharasi yaitu proses yang disebabkan oleh es yang mencair atau
gerakan lapisan es dan yang terakhir deflasi
artinya pengikisan yang mana terjadi akibat oleh angina biasanya ini terjadi di
gurun pasir.
Proses erosi
diawali dengan pengelupasan oleh air hujan. Dimana percikan air hujan adalah
media utama dalam pengelupasan partikel dalam tanah, ketika ada pukulan air
hujan maka partikel-partikel tersebut berhamburan. Pada tahap selanjutnya
diangkut oleh air hujan dimana ketika partikel tanah terlempar ke udara maka
partikelnya jatuh kembali ke tanah akibat gravitasi bumi, sehingga berhamburan
lalu menyumbat pori-pori tanah, ketika pori-pori tertutup yang terjadi adalah
pergerakan air semakin cepat laju perjalanannya apalai kemiringan yang curam
tanah mudah diangkut dengan cepat. Setelah itu disusul dengan proses
pengendapan ketika energy aliran di permukaan mulai menurun dan tidak mampu
lagi untuk mengangkut partikel tanah yang terlepas maka air akan mengendap pada
tanah yang datar sehingga tanah tersebut menjadi jenuh .
Dampak erosi menipisnya
lapisan permukaan tanah bagian atas, yang akan menyebabkan menurunnya kemampuan
lahan , infiltrasi berkurang lalu terjadilah banjir dan longsor . selain itu
butiran tanah yang terangkut oleh aliran permukaan pada akhirnya akan mengendap
disungai yang selanjutnya akibat tingginya sedimentasi akan mengakibatkan
pendangkalan sungai sehingga mengurangi kelancaran jalur pelayaran dan
pengerikan secara cepat pada sungai tersebut. Namun dampak tersebut tidak hanya
dalam hal yang negative juga membawa berkah karena dengan adanya hal tersebut
kita gampang mencari tanah yang bahan organiknya tinggi bisa dibuat untuk
penelitian dll.
Pengendalian
untuk mencegah tidak terjadinya erosi berbagai macam cara pasti dilakukan
yaitu:
Menanam
tanaman penutup berfungsi melindungi permukaan tanah dari daya disperse dan
penghancuran butir-butir hujan serta memperlambat aliran permukaan, ada juga
penanaman dengan cara strip dengan berselang-seling agar kemampuan perakaran
kuat mengikat tanah kemudian memakai system mikanik hal ini lebih ke teknis
pengolahan tanahnya atau secara fisiknya dengan membangun bangunan untuk
mengurangi aliran air supaya tidak cepat, selanjutnya masih metode mikanik
pengolahan tanah secara kontur dan membuat teras sesuai tanahnya seperti apa.
Yang paling bagus dalam upaya pengendalian erosi memang menggunakan vegetative
selain membuat ekosistem tetapa terjaga menambah keuntiungan yang pesat air
semakin meningkat perakarannya kuat dan tanaman tersebut juga bisa digunakan
untuk ternak maka inilah menjadi bahan dalam system tani berkelanjutan yang
menghasilkan lebih dari berbagai 1 manfaat hamper mendekati kesempurnaan. Dan
yang paling penting manusia menjaga kelestarian ekosistem floran dan faunanya
agar tetap menjadi bumi yang subur sjehatera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar