Senin, 01 Juni 2015

BIAYA DAN JATWAL KEGIATAN



BAB I
PENDAHULUAN
1.1.      Latar Belakang
Kata Pemimpin tentu tidak asing lagi buat telinga kita yang mana setiap orangpun adalah pemimpin contoh kecilnya ia memimpin dirinya sendiri, dalam hal yang besar misalnya sebuah instansi pemerintah tentu dibutuhkannya sebuah pemimpin yang mana pemimpin tersebut adalah orang yang akan mengkordinasi setiap orang yang berada dibawanya dan juga pemimpin tersebut mempunyai karakter atau sifat kepemimpinan.
Kepemimpinan karismatik adalah kepemimpinan yang mana seorang pemimpin mempunyai karisma ataupun kekuatan yang luar biasa dimana pemimpin ini mampu melakukan segala sesuatu yang diinginkan untuk memutuskan sesuatu keputusan, kepemimpinan karismatik juga di berikan pengertian tersendiri oleh para ahli menurut Karisma berasal dari bahasa Yunani yang berarti “anugrah”. Kekuatan yang tidak bisa dijelaskan secara logika disebut kekuatan karismatik. Karisma dianggap sebagai kombinasi dari pesona dan daya tarik pribadi yang berkontribusi terhadap kemampuan luar biasa untuk membuat orang lain mendukung visi dan juga mempromosikannya dengan bersemangat.
House (1977) mengusulkan sebuah teori untuk menjelaskan kepemimpinan karismatik dalam hal sekumpulan usulan yang dapat diuji melibatkan proses yang dapat diamati. Teori itu mengenai bagaimana para pemimpin karismatik berperilaku, ciri, dan keterampilan mereka, dan kondisi dimana mereka paling mungkin muncul. Sebuah keterbatasan teori awal adalah ambiguitas tentang proses pengaruh. Shamir, dkk (1993) telah merevisi dan memperluas teori itu dengan menggabungkan perkembangan abru dalam pemikiran tenyang motivasi manusia dan gambaran yang lebih rinci tentang pengaruh pemimpin terhadap pengikut (dalam Yukl, 2005:294)1
Pemimpin karismatik adalah pemimpin yang mewujudkan atmosfir motivasi atas dasar komitmen dan identitas emosional pada visi, filosofi, dan gaya mereka dalam diri bawahannya (Ivancevich, dkk, 2007:209) 2.
Pengambilan keputusan adalah sebuah cara untuk memilih atau mencari sebuah alternatif yang terbaik untuk menentukan sesuatu hal yang akan menjadi acuan dari keputusan tersebut. Pengambilan keputusan di berikan pengertian tersendiri oleh beberapa para ahli, di antaranya adalah (George R. Terry)3 Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada. Menurut (S.P. Siagian)4 Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut  perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat. (Stoner dan winkel)5 Pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah Dari pengertian-pengertian pengambilan keputusan di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa : Pengambilan keputusan merupakan suatu proses  pemilihan alternatif terbaik dari beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti (digunakan) sebagai suatu cara pemecahan masalah. Dari latar belakang diatas dapat di tarik menjadi judul “ PERAN KEPEMIMPINAN KARISMATIK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN “ yang akan dijadikan sebuah proposal penelitian.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan suatu penelitian dengan judul“ Peran Kepemimpinan Karismatik Dalam Pengambilan Keputusan (Studi Kasus di Desa Wulla)”.

1.2. Rumusan Masalah
Masalah adalah suatu kendala atau persoalan yang harus dipecahkan agar tercapainya tujuan dengan hasil yang maksimal. Dalam penelitian ini, masalah yang akan dipecahkan adalah:
1        Bagaimanakah Peran kepemimpin Karismatik di Desa Wulla?
2        Bagaimanakah pengambilan keputusan dalam Desa wulla?
3        Apasajakan faktor pendukung dan penghambat kepemimpin Karismatik dalam pengambilan keputusan di Desa wulla?
4        Seperti apakah dampak  kepemimpin Karismatik dalam pengambilan keputusan di Desa Wulla?


1.3.      Tujuan Penelitian
Tujuan merupakan langkah pertama dalam proses mencapai kesuksesan, dan tujuan dari penulisan proposal ini adalah:
1.                  Untuk mengetahui peran kepemimpin karismatik di Desa Wulla.
2.                  Untuk mengetahui kepemimpinan dalam pengambilan keputusan di Desa Wulla.
3.                  Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat  Pemimpin Kharismatik dalam pengambilan keputusan di Desa Wulla.
4.                  Untuk mengetahui dampak dari Pemimpin Karismatik dalam pengambilan keputusan di Desa Wulla.
1.4.      Urgensi (Keutamaan) Penelitian
Urgensi program kreativitas mahasiswa bidang penelitan ini adalah.
Pengaruh Pemimpin karimatik dalam pengambilan keputusan Dengan harapan pemimpin memberikan keteladanan kepada bawahannya dan juga efektif dan efesien dalam pengambilan keputusan.
1.5.    Target
Target utama dari program kreativitas mahasiswa bidang penelitian ini adalah menekan pada pemimpin karismatik dalam pengambilan keputusan secara efektif dan efesien.
1.6.     Luaran
Luaran yang diharapkan dari program PKM-P ini adalah  di butuhkan pemimpin yang berintegritas dengan karisma yang dimilikinya sehingga mampu mengambil sebuah keputusan yang memberikan manfaat bagi orang banyak dengan tidak memikirkan kepntingannya sendiri.





1.7.      Manfaat
Dengan dilakukannya penelitiaan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1.      Bagi peneliti, diharapkan mampu memberikan wawasan dan pengetahuan terkait kepemimpinan karismatik dan pengambilan keputusan
2.      Bagi pihak lain, penelitian ini dapat dijadikan referensi maupun sebagai pembading bagi penelitian yang akan atau sudah dilakukan serta menambah pengetahuan baru.
3.      Bagi pemerintah, penelitian ini diharapkan bisa memberikan gambaran mengenai kepemimpinan karismatik pada kantor Desa Wulla dan menjadi pertimbangan atau masukan dalam mengambil keputusan.

BAB 2.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kepemimpinan Karismatik
2.1.1 Pengertian Kepemimpinan
Istilah kepemimpin sudah sering kalii kita dengar dan bahkan kita katakan serta terlibat di dalamnya. Hal inilah yang mendasari kita ingin lebih mengetahui tentang kepemimpinan sehingga tidak terjadi persepsi yang salah tentang kepemimpinan.
Menurut Miftah Toha dalam Masmuh (2013: 246)6 mengatakan kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok. Sedangkan menurut Fiedlier dalam Masmuh (2013:247) mengatakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan memberikan pengarahan dan kordinasi kepada bawahan (anggota organisasi) dalam mencapai tujuan organisasi serta kesediaan untuk menjadi penanggung jawab dari kegiatan kelompok yang dipimpinnya.
Dengan demikian, disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan kegiatan atau seni untuk mempengaruhi perilaku individu atau kelompok dengan kemampuan memberikan pengarahan atau kordinasi kepada bawahan untuk mencapai tujuan organisasi  serta bertanggung jawab terhadapnya.
2.1.2. Pengertian Kepemimpinan Karismatik
Kepemimpinan  kharismatik  adalah  membuat  para  pengikut  terpicu kemampuan  kepemimpinan  yang  heroik  atau  yang  luar  biasa  ketika  mereka mengamati perilaku    perilaku  tertentu pemimpin mereka  (Robbins, 2007)7.  Meski terdapat  sejumlah  studi  yang  berupa  amengidentifikasi  karakteristik  personal pemimpin  kharismatik,  catatan  dokumentasi  terbaik  telah  mengisolasikan  lima karakteristik tersebut sebagai berikut . (Robbins, 2007)
1)  Visi  and  artikulasi,  pemimpin  karismatik  dan  visioner  memiliki  visi,  yaitu
tujuan ideal, dan mampu menjelaskan visi tersebut kepada rakyat.
2)  Risiko Personal,  dimana pemimpin karismatik berani mengambil resiko pribadi
untuk mencapai visi.
3)  Peka  terhadap  Lingkungan,  pemimpin  karismatik  mampu  melakukan perhitungan  realitis  mengenai  hambatan  dari  lingkungan  dan  kebutuhan untuk mengupayakan terjadinya perubahan.
4)  Peka terhadap kebutuhan pengikut,  pemimpin karismatik mencoba memandang dari perspektif orang lain (tidak hanya perspektif diri sendiri), serta berempati terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain.
5)  Perilaku  tidak  konvensional,  pemimpin  karismatik  menunjukkan  perilaku (konstruktif) diluar kebiasaan dan seringkali menentang norma.Tinjauan terhadap berbagai definisi menemukan bahwa visi dalam beberapa hal  berbeda  dari  bentuk    bentuk  lain  penetapan  arah  : Visi  memiliki  gambaran yang  jelas  dan  mendorong,  yang  menawarkan  cara  yang  inovatif  untuk memperbaiki,  yang  mengakkui  dan  berdasarkan  tradisi  serta  terkait  dengan tindakan    tindakan  yang  dapat  diambil  orang  untuk  merealisasikan  perubahan.
Visi  menyalurkan  emosi  dan  energi  orang.  Bila  diartikulasikan  secara  tepat,  visi menciptakan  kegairahan  sebagaimanayang  dimilikiorang  terhadap  peristiwa-peristiwa  olah  raga  dan  kegaitan    kegiatan  pengisi  waktu  luang  lainnya,  yang membawa energi dan komitmen ke tempat kerja (Robbins, 2007).
Lebih lanjut lagi di perjelas oleh pendapat parah ahli yakni menurut Conger & Kanungo (1987) dalam Yukl ,(2001:291)8 menyatakan   teori kepemimpinan karismatik berdasarkan pada asumsi bahwa karisma merupakan sebuah fenomena yang berhubungan (atribusional). Inti dari kepemimpinan karismatik tersebut adalah Pemimpin karismatik mempunyai peran yang penting sehingga  pengikut tidak meragukannya dalam pengambilan keputusan, Pemimpin juga dipandang tidak  hanya sekedar bos, tetapi sebagai model peran dan panutan hidup bagi pengikutnya ataupun masyarakat luas atau publik.
Jadi dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan karismatik adalah Kemampuan mempengaruhi pengikut   bukan berdasarkan pada tradisi  atau otoritas formal tetapi   lebih  pada  persepsi  pengikut bahwa pemimpin diberkati dengan  bakat supernatural  dan kekuatan yang luar  biasa. 
2.1.3. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah suatu proses untuk memilih suatu alternatif terbaik yang di jadikan sebagai acuan dalam sebuah kebijakan publik dan altenatif tersebut juga mengandung sebuah resiko yang akan dihadapi oleh pemipin karismatik.
Simon  (1957) mengemukakan  proses  pengambilan  keputusan  pada  dasarnya terdiri  atas  tiga  langkah  (Reksohadiprodjo  &  Handoko,  2001:144-145;  Hasan, 2002:24) 9,  yaitu  :  (1)  Kegiatan  Intelejen,  menyangkut  pencarian  berbagai  kondisi lingkungan  yang  diperlukan  bagi  keputusan;  (2)  Kegiatan  desain,  merupakan pembuatan,  pengembangan  dan  penganalisaan  berbagai  rangkaian  kegiatan  yang mungkin  dilakukan;   (3)  Kegiatan  pemilihan,  yakni  memilih  serangkain  kegiatan tertentu dari alternatif -alternatif yang tersedia. Proses  pengambilan  keputusan  secara  rasional  dan  ilmiah  pada  dasarnya meliputi  tahapan  sebagai  berikut  (Handoko,  2001:134-138)10  :  (1)  pemahaman  dan perumusan  masalah,  (2)  pengumpulan  dan  analisa  data  yang  relevan,  (3) pengembangan  alternatif-alternatif,  (4)  evaluasi  alternatif -alternatif,  (5)  pemilihan alternatif terbaik, (6) implementasi keputusan, (7) evaluasi hasil -hasil keputusan.
2.1.4 Faktor pendukung kepemimpinan karismatik dalam pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
1.      Percaya diri yang luar  biasa,
2.      Mempunyai visi, dan mampu mengungkapkan  visi secara gamblang,
3.       Perilaku yang diluar aturan/tidak  konvensional, 
4.      Mempunyai keterampilan komunikasi  yang hebat,
5.      Bersedia membuat pengorbanan  diri, mengambil resiko  pribadi.
2.1.5.  Faktor penghambat kepemimpinan karismatik dalam pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
1.      Adanya krisis,
2.      Membutuhkan perubahan,
3.      Peluang menyampaikan tujuan  idelogis,
4.      Ketersediaan simbol-simbol dramatis,
5.      Kesempatan menjelaskan peran pengikut dalam menangani krisis.
2.1.6. Dampak kepemimpinan karismatik dalam pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
            Dampak dari kepemimpinan karismatik ini mempunyai dua dampak yakni dampak positif dan d ampak negative.
a)      Berikut ini adalah dampak positif:
1.      Para pemimpin ini menekankan internalisasi dari nilai-nilai bukannya identifikasi pribadi.
2.      Mereka tidak berusaha untuk menanamkan kesetiaan kepada diri mereka sendiri, tetapi lebih pada ideologi.
3.      Otoritas didelegasikan hingga batas yang cukup besar, informasi dibagikan secara terbuka, didorongnya partisipasi dalam keputusan, dan
4.      Penghargaan digunakan untuk menguatkan perilaku yang konsisten dengan misi dan sasaran dari organisasi.
5.      Hasilnya adalah kepemimpinan mereka akan makin menguntungkan bagi pengikut.
b)      Berikut ini adalah dampak negative:
1.      Mereka menekankan identifikasi pribadi daripada internalisasi.
2.       Mereka lebih menanamkan kesetiaan kepada diri mereka sendiri daripada idealisme.
3.      Mereka dapat menggunakan daya tarik ideologis, tetapi hanya sebagai cara untuk memperoleh kekuasaan, kemudiandiabaikan atau diubah secara sembarangan sesuai dengan sasaran pribadi pemimpin itu.
4.      Mereka berusaha untuk mendominasi dan menaklukkan pengikut dengan membuat mereka tetap lemah dan bergantung pada pemimpin.
5.      Otoritas untuk membuat keputusan penting dipusatkan pada pemimpin, penghargaan dan hukuman digunakan untuk memelihara sebuah citra pemimpin yang tidak dapat berbuat kesalahan atau untuk membesar-besarkan ancaman eksternal kepada organisasi.
6.      Keputuasan dari para pemimpin ini mencerminkan perhatian yang lebih besar akan pemujaan diri dan memelihara kekuasaan daripada bagi kesejahteraan pengikut.







BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, menggunakan jenis penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2013:9)11 mengemukakan bahwa metode penelitian kualitatif adalh metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyektif yang alamian, dimana peneliti sebagai instrumen kunci, teknik pegumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.
3.2. Fokus Penelitian
Batasan masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan fokus penelitian, yang berisi pokok masalah yang masih bersifat umum (Sugiyono, 2013:207). Berkaca dari judul penelitian diatas, maka dapat ditemukan beberapa hal yang menjadi fokus dalam penelitian ini, antar lain :
1.      Kepemimpinan karismatik,
2.      Pengambilan keputusan,
3.      Faktor-faktor pendukung dan penghambat kepemimpinan karismatik dalam pengambilan keputusan di Desa wulla.
4.      Dampak-dampak yang ditimbulkan dari pengaruh kepemimpinan dalam pengambilan keputusan di Desa wulla.
3.3. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah letak dimana penelitian dilakukan guna memperoleh informasi atau data yang dibutuhkan terkait masalah yang diteliti (Imansyah, 2008:56).Lokasi penelitian juga biasa disebut dengan situs penelitian.Dalam hal ini, penelitian ini dilaksanakan pada Kantor Desa wulla.



3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi. Teknik triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data yang ada (Sugyono, 2013:241) dibawah ini, antara lain :
1)      Observasi (Pengamatan).
Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dimana peneliti turun langsung ke lapangan untuk mengamati perilaku atau aktivitas individu-individu di lokasi penelitian.
2)      Interview (Wawancara).
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara tanya-jawab dengan seseorang untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
3)      Dokumentasi.
Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari setiap dokumen-dokumen yang dapat berupa tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang.
3.5. Instrumen
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri (Sugiyono, 2013:222).
3.6. Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif, data yang diperoleh merupakan data yang berasal dari berbagai sumber yang didapat dengan menggunakan teknik triangulasi dan dilakukan terus menerus sampai datanya jemuh.Sehingga aktitas yang dilakukan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data dan Penarikan Kesimpulan/verifikasi.
1)      Reduksi Data (Data Reduction).
Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polannya. Dengan demikian, maka data yang sudah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya juka diperlukan (Sugiyono, 2013:247).
2)         Penyajian Data (Data Display).
Tahapan selanjutnya yang dilakukan setelah reduksi data adalah penyajian data.Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat disajikan berupa uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2013:249) mengatakan bahwa yag paling sering digunakan untuk penyajian data kualitatif adalah teks yang bersifat naratif. Selanjutnya juga disarankan dalam penyajian data selain teks yang naratif dapat digunakan juga grafik, matrik, network (jaringan kerja), dan chart.
3)         Penarikan Kesimpulan/verifikasi (Conclusion Drawing/Verification).
Penarikan Kesimpulan dan verifikasi merupakan langkah yang terakhir dilakuka dalam menganalisis data.Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin juga menjawab dari rumusan masalah yang telah dirumuskan tetapi mungkin juga tidak.Kesimpulan dalam penelitian kualitatif juga merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih temang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas.(Sugiyono (2013:252-253).









BAB 4.
BIAYA DAN JATWAL KEGIATAN

4.1       Penyesuaian Anggaran Biaya
Ringkasan anggaran biaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program ini disajikan dalam tabel 1 berikut ini.

Tabel 2 Anggaran biaya penelitian
No
Jenis Pengeluaran
Biaya (Rp)
1
Peralatan penunjang

a


b


c


d
Sewa LCD dan Proyektor
100.000
2
Bahan habis pakai

a


b


c
Tinta print canon
400.000
d
Kertas A4 80 gr
100.000
e


3
Perjalanan

a
Transportasi (menyewa mobil) untuk beli bahan dan alat, survey, dan seminar
2.000.000
b
Komsumsi (sehari 3 kali)
1.000.000
4
Lain-lain

a
Administrasi
500.000
b
Publikasi
500.000
c
Seminar hasil
500.000
d
Menyusun dan menjilid dokumen laporan
300.000
Jumlah




`8
 
 







4.2                Jadwal Kegiata
 Jadwal kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan dari  bulan ,,,,2015 sampai  bulan …..2016.
Tabel 3. Jadwal pelaksanaan kegiatan
No
Kegiatan
Bulan ke-1
Bulan ke-2
Bulan ke-3
Bulan ke-4
Bulan ke-5
1





















2





















  3





















  4





























DAFTAR PUSTASKA
Yukl,  G1.  1998,  Kepemimpinan  dalam  Organisasi,  judul  asli:  Leadership  in Organizations  3e  &  5e,  State  University  of  New  York  at  Albany,  (alih bahasa  oleh  Jusuf  Udaya)  Universitas  Katolik  Indonesia  Atma  Jaya, Jakarta: Prehallindo.
Ivancevich, John M2, 2007, Human Resource Management, New York: Mc Graw-Hill, Tenth Edition.
George. R. Terry3. 2009. Prinsip-Prinsip Manajemen. Bumi Aksara : Jakarta
Siagian, S.P4., 1993, teori dan Praktek Pengambilan Keputusan, Jakarta: CV Haji Masagung.
Stoner J.A.F, & Winkel C5., 2003, Perencanaan dan Pengambilan Keputusan dalam Manajemen, (alih bahasa: Simamora Sahat), Jakarta: PT Rineka Cipta.

Musmuh, Abdullah6, 2013, Komunikasi Organisasi Dalam Perspektif Teori Dan Praktek, UMM Press (UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang), Malang.
Robbins,  Stephen  P7,  2007,  Perilaku  Organisasi,   Edisi  10,  Cetakan   II,  Perason Education International, PT., Indeks, Jakarta
Reksohadiprodjo8,  S.,  dan Handoko,  H.,  Organisasi Perusahan, Teori, Struktur dan Perilaku, edisi 2, Fakultas Ekonomi UGM Yogyakarta: BPFE
Handoko,  H9, 2001,  Manajemen edisi 2, Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Madah, Yogyakarta: BPFE.
Sugiyono10, 2013, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Alfabeta, Bandung

Tidak ada komentar: