Dasar
Klasifikasi Tumbuhan
dengan nama Plantae dan hewan dengan
nama Animalia. Carolus Linnaeus adalah orang yang pertama kali meletakkan dasar
klasifikasi dan dikenal dengan sebutan Bapak Taksonomi, sehingga cabang ilmu
tumbuh-tumbuhan yang mempelajari tentang teknik klasifikasi (penggolongan atau
pengelompokan) disebut sebagai Taksonomi. Klasifikasi Tumbuhan berdasarkan
hal-hal yaitu sebagai berikut :
- Jumlah sel penyusun tubuh: uniseluler / multiseluler.
- Ada tidak terdapat biji, bunga, dan buah.
- Morfologi (struktur tubuh luar) dan anatomi (struktur tubuh dalam).
- Habitus tumbuhan waktu hidupnya misalnya tegak, merambat dan menjalar.
- Organ perkembangbiakan
Klasifikasi Tumbuhan
Image
Courtesy of Simon Howden / FreeDigitalPhotos.net
Berdasarkan persamaan ciri dan sifat
makhluk hidup maka dapat dibentuk kelompok-kelompok. Kelompok-kelompok yang
terbentuk diatur dalam urutan dan tingkat tertentu. Carolus Linnaeus membuat
urutan Klasifikasi Tumbuhan dari tingkat kecil hingga tingkat besar yaitu
sebagai berikut :
- Unit dasar terkecil dalam klasifikasi disebut jenis-jenis/spesies.
- Jenis-jenis yang serupa dengan ciri tertentu di kelompokan menjadi satu kelompok yang disebut marga/genus.
- Beberapa marga yang sama dengan ciri tertentu di kelompokan menjadi satu kelompok yang disebut suku/famili.
- Beberapa suku yang sama dengan ciri tertentu di kelompokan menjadi satu kelompok yang disebut bangsa/ordo.
- Beberapa bangsa yang sama dengan ciri tertentu di kelompokan menjadi satu kelompok yang disebut kelas/kelas.
- Beberapa kelas yang sama dengan ciri tertentu di kelompokan menjadi satu kelompok yang disebut phylum (divisi).
- Beberapa divisi yang sama dengan ciri tertentu di kelompokan menjadi satu kelompok yang disebut kerajaan/kingdom.
Klasifikasi Tumbuhan dikelompokan
menjadi lima divisi yaitu:
- Divisi Thallophyta (tumbuhan talus)
- Divisi Pterydophyta (tumbuhan paku)
- Divisi Schyzophyta (tumbuhan belah)
- Divisi Spermatophyta (tumbuhan biji)
- Divisi Bryophyta (tumbuhan lumut)
Klasifikasi Tumbuhan terdapat dua
macam cara, yaitu sebagai berikut :
1. Klasifikasi dengan sistem alami
(natural system)
Penggolongan tumbuhan berdasarkan
kombinasi sifat morfologis penting pada klasifikasi sistem alami ini karena
sistem alami hanya berupa tumbuhan yang mempunyai hubungan filogetis saja,
dimana dikelompokkan dalam kelompok yang sama. Selain itu, sistem alami ini
lebih maju apabila dibandingkan dengan sistem buatan.
Satuan yang digunakan untuk
klasifikasi ini adalah spesies. Dimana spesies merupakan kelompok individu yang
mempunyai persamaan sifat morfologis yang dapat dikelompokkan dalam suatu
takson yang lebih tinggi tingkatannya yaitu genus. Dari beberapa genus yang
mempunyai persamaan sifat dikelompokkan dalam famili dan beberapa famili yang
mempunyai persamaan sifat dikelompokkan ke dalam ordo. Kemudian beberapa ordo
dikelompokkan ke dalam kelas, seterusnya dari beberapa kelas dikelompokkan ke
dalam divisi dan akhirnya masuk ke dalam regnum plantarum. Dengan membandingkan
sifat-sifat tumbuhan dan menyelidiki secara mendalam, maka dapat disimpulkan
beberapa golongan tumbuhan disebut sebagai Takson, sehingga golongan-golongan
tumbuhan tersebut dapat tersusun sebagaimana mestinya dengan kehendak alam.
2. Klasifikasi dengan sistem buatan
(artificial system)
Penggolongan tumbuhan didasarkan
hanya salah satu sifat umum saja terdapat pada sistem klasifikasi buatan ini.
Misalnya menggunakan habitus pertumbuhan sebagai salah satu sifat dasar dalam
penggolongan. Terdapat tiga kelompok alam tumbuhan berdasarkan habitus, yaitu :
semak, herba dan pohon. Jadi dalam sistem buatan ini, tumbuhan yang mempunyai
hubungan erat antara satu dengan yang lain mungkin diletakkan dalam satu
kelompok yang sama. Hal inilah merupakan suatu kelemahan dalam klasifikasi
sistem buatan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar