MAKALAH
SILA PERTAMA PANCASILA “KETUHANAN YANG MAHA ESA”
DAFTAR
ISI
DAFTAR
ISI...................................................................................................................................
i
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang....................................................................................................................
1.2. Rumusan
Masalah...............................................................................................................
1.3. Tujuan.................................................................................................................................
BAB II : PEMBAHASAN
A. Arti
Sila Ketuhanan Yang Maha
Esa...................................................................................
B. Butir-butir
Pancasila sila Ketuhanan Yang Maha
Esa..........................................................
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................................................
B. Saran.....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pancasila
merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan pemersatu bangsa Indonesia yang
majemuk. Mengapa begitu besar pengaruh Pancasila terhadap bangsa dan negara
Indonesia? Kondisi ini dapat terjadi karena perjalanan sejarah dan kompleksitas
keberadaan bangsa Indonesia seperti keragaman suku, agama, bahasa daerah,
pulau, adat istiadat, kebiasaan budaya, serta warna kulit jauh berbeda satu
sama lain tetapi mutlak harus dipersatukan.
Pancasila
sebagai dasar negara memang sudah final. Menggugat Pancasila halnya akan
membawa ketidakpastiaan baru. Bukan tidak mungkin akan timbul chaos
(kesalahan) yang memecah-belah eksistensi negara kesatuan. Akhirnya Indonesia
akan tercecer menjadi negara-negara kecil yang berbasis agama dan suku. Untuk
menghindarinya maka penerapan hukum-hukum agama (juga hukum-hukum adat) dalam
system sistem hukum negara menjadi penting untuk diterapkan. Pancasila yang
diperjuangkan untuk mengikat agama-agama dan suku-suku itu harus tetap mengakui
jati diri dan ciri khas yang dimiliki setiap agama dan suku.
Sila
pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung makna adanya
keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang menciptakan alam semsta beserta
isinya. Diantara makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berkaitan dengan sila
ini ialah manusia. Sebagai Maha Pencipta, kekuasan Tuhan tidaklah terbatas,
sedangkan selain-Nya adalah terbatas.
Negara
Indonesia yang didirikan atas landasan moral luhur, yaitu berdasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa berkonsekuensi untuk menjamin kepada warga negara dan penduduknya
memeluk dan untuk beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya, seperti
pengertiannya terkandung dalam :
a Pembukaan UUD 1945 aline ketiga, yang antara lain
berbunyi :
“Atas berkat rahmat Allah Yang Maha
Kuasa…..”
Dari bunyi kalimat ini membuktikan
bahwa negara Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai-nilai KeTuhanan.
b Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya.
Oleh
karena itu, di dalam Bangsa Indonesia tidak boleh ada pertentangan dalam hal
Ketuhanan Yang Maha Esa. Kita seharusnya menghindari sikap atau perbuatan yang
anti terhadap Tuhan Yang Maha Esa, anti agama. Untuk itulah sebagai generasi
penerus bangsa, kita wajib mengkaji, memahami, dan menerapkan sila pertama
Pancasila. Diharapkan melalui pembahasan sila Ketuhanan Yang Maha Esa ini, akan
terwujud generasi-generasi penerus Bangsa Indonesia yang menjunjung nilai-nilai
KeTuhanan dan berbudi luhur.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam karya
tulis ini adalah :
1. Apakah makna penting Pancasila bagi Bangsa Indonesia?
2. Apakah makna sila pertama Pancasia, Ketuhanan Yang Maha Esa?
3. Apa sejakah butir-butir pengalaman Pancasila sila pertama?
4. Bagaimanakah penerapan sila pertama Pancasila dalam
kehidupan berbangsa saat ini?
1.3. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan
agar pembaca dapat :
1. Memahami makna penting Pancasila bagi bangsa Indonesia.
2. Memakai sila pertama, Pancasila “Ketuahan Yang Maha Esa”
sebagai salah satu nilai yang penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
3. Menerapkan sila pertama Pancasila beserta nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari dengan sebaik-baiknya.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Makna Penting Pancasila Bagi Bangsa Indonesia
Pancasila
merupakan jati diri bangsa Indonesia, namun masih banyak warga negara yg kurang
memahami arti dari Pancasila, dari sini saya akan menjelaskan arti Pancasila
bagi Rakyat Indonesia.
1. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
Pancasila adalah suatu kristalisasi dari nilai-nilai sebagai
pandangan hidup bangsa, yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad untuk
diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, baik kehidupan kemasyarakatan maupun
kehidupan kenegaraan.
Pancasila merupakan suatu pandangan hidup Bangsa Indonesia
yang sangat asasi demi kekokohan dan kelestarian hidupnya. Pancasila dapat
mempersatukan kita, dapat memberi petunjuk dalam mencapai kesejahteraan dan
kebahagian lahir dan batin meskipun masyarakat kita beraneka ragam sifatnya.
a Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hhukum yang
berlaku di Negara Indonesia.
b
Pancasila merupakan jiwa dan
kepribadian Bangsa Indonesia
Pancasila
merupakan jiwa dan kepribadian Bangsa Indonesia karena memberikan corak yang
khas yang membedakan dari Bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Memang terdapat
kemungkinan, bahwa tiap-tiap sila secara terlepas dari yang lain bersifat universal,
yang mungkin juga dimiliki bangsa lain didunia ini akan tetapi sila yang
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisah-pisah yang menjadikan ciri khas
bangsa Indonesia.
c
Pancasila merupakan tujuan yang akan
dicapai bangsa Indonesia
Tujuan
yang akan dicapai Bangsa Indonesia yakni, suatu masyarakat adil-makmur yang
merata materil dan spiritual berdasarkan Pancasila didalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, bersatu dan berkedaulatan rakyat
dalam suasana kehidupan bangsa yang aman, tentram tertib dan dinamis serta
dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat tertib dan damai.
d
Pancasila nerupakan perjanjian luhur
rakyat Indonesia
Pancasila
yang telah disetujui oleh wakil-wakil rakyat Indonesia menjelang proklamasi
kemerdekaan yang kita junjung tinggi, bukan sekedar karena ia ditemukan kembali
dari kandungan kepribadian dan cita-cita Bangsa Indonesia yang terpendam sejak
berabad-abad yang lalu, melainkan karena Pancasila telah mampu membuktikan
kebenarannya setelah diuji oleh sejarah perjuangan bangsa.
e
Pancasila sebagai sumber hukum
Pancasila
merupakan segala sumber hukum bagi kehidupan Bangsa Indonesia.
f
Perwujudan Pancasila sebagai
penggalian sejarah
Dimasa
lampau kita telah bersatu untuk mempertahankan Pancasila dengan pengorbanan.
Untuk masa depan kita terpanggil untuk mengamalkan Pancasila. Untuk itu semua
kita perlukan kesatuan bangsa, kesatuan pandangan dan gerak langkah dalam
mengahayati dan mengamalkan Pancasila.
2. Arti Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Pancasila
sila pertama yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa berarti bahwa negara
mengakui adanya Tuhan. Tuhan merupakan pencipta seluruh alam semesta ini. Yang
Maha Esa berarti Maha Tunggal, tiada sekutu bagi-Nya, Esa dalam zat-Nya, dalam
sifat-Nya maupun dalam perbuatan-Nya. Tuhan sendirilah yang Maha Mengetahui,
dan tiada yang sanggup menandingi keagungan-Nya. Tidak ada yang bisa
mengatur-Nya karena Tuhan mengatur segala aturan. Tuhan tidak diciptakan oleh
makhluk lain melainkan Tuhan yang menciptakan segalanya. Bahagia, tertawa,
sedih, tangis, duka, dan gembira juga Tuhan yang menentukan.
Dengan
demikian Ketuhanan Yang Maha Esa Tunggal, yang menciptakan alam semesta beserta
isinya. Dan diantara makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berkaitan dengan
sila ini ialah manusia. Sebagai aha Pencipta, kekuaaan Tuhan tidaklah terbatas,
sedangkan selain-Nya adalah terbatas.
3. Butir-butir Pancasila Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Ketetapan
MPR No.I/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancasila menjabarkan kelima asas dalam
Pancasila menjadi 45 butir pengalaman sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan
Pancasila. Ketetapan ini kemudian dicabut dengan Tap MPR No.I/MPR/2013.
a
Manusia Indonesia percaya dan taqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
b
Mengembangkan sikap hormat
menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan
yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
c
Membina kerukunan hidup di antara
sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
d
Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan
Tuhan Yang Maha Esa.
e
Mengembangkan sikap saling
menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing
f
Tidak memaksakan suatu agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
Dari
butir-butir yang telah disebutkan di atas, telah di sebutkan bahwa dalam
kehidupan beragam itu tidak diperbolehkan adanya suatu paksaan. Setelah
ketetapan ini dicabut, tidak pernah dipublikasikan kajian mengenai apakah
butir-butir ini benar-benar diamalkan dalam keseharian warga Indonesia.
Manusia
selain merupakan makhluk ciptaan Tuhan juga merupakan makhluk sosial, yang
berarti bahwa manusia memerlukan pergaulan dengan manusia lainnya. Setiap manusia
perlu bersosialisasi dengan anggota masyarakat lainnya.
Bangsa
Indonesia yang beraneka agama, menjalankan ibadahnya masing-masing dimana
pemeluk melaksanakan ajaran agama sesuai dengan norma agamanya. Agar tidak
terjadi pertentangan antara pemeluk agama yang berbeda, maka hendaknya
dikembangkan sikap toleransi beragama, yaitu sikap hormat menghormati sesama
pemeluk agama yang berbeda, sikap menghormati kebebasan menjalanakan
ibadah sesuai ajaran agama masing-masing, dan tidak boleh memaksakan suatu agamma
kepada orang lain. Toleransi beragama tidak berarti bahwa ajaran agama yang
satu bercampur aduk dengan ajaran agama lainnya.
4. Penerapan Pancasila Sila Pertama Dalam Kehidupan Berbangsa
Saat Ini
Penerapan Sila ini dalam kehidupan
sehari-hari yaitu:
Misalnya
menyayangi binatang; menyayangi tumbuh-tumbuhan dan merawatnya; selalu menjaga
kebersihan dan sebagainya. Dalam Islam bahkan ditekankan, bahwa Allah tidak
suka pada orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, tetapi Allah senang
terhadap orang-orang yang selalu bertaqwa dan selalu berbuat baik. Lingkunagn
hidup Indonesia yang dianugerahkan Tuhan Yang Maha Esa kepada rakyat dan bangsa
Indonesia merupakan karunia dan rahmat-Nya yang wajib dilestarikan dan
dikembangkan kemampuannya agar tetap dapat menjadi sumber dan penunjang hidup
bagi rakyat dan Bangsa Indonesia serta makhluk hidup lainnya demi kelangsungan
dan peningkatan kualitas hidup itu sendiri.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dengan
demikian dapatlah disimpulkan bahwa Pancasila sebagai dasar negara sesungguhnya
berisi:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa Tunggal, yang menciptakan alam
semesta beserta isinya.
2. Toleransi beragama tidak berarti bahwa ajaran agama yang
satu bercampur aduk dengan ajaran agama lainnya.
3. Menjalankan ibadahnya masing-masing dimana pemeluk
melaksanakan ajaran agama sesuai dengan norma agamanya. Agar tidak terjadi
pertentangan antara pemeluk agama yang berbeda, maka hendaknya dikembangkan
sikap toleransi beragama.
B. SARAN
Seluruh
masyarakat agar berpegang teguh dengan dasar dan sila-sila dalam Pancasila.
Masyarakat Indonesia harus senantiasa toleransi atas perbedaan-perbedaan yang
ada di masyarakat Indonesia. Senantiasa melakukan musyawarah setiap ada
permasalahan.
DAFTAR
PUSTAKA
Sumber penulisan ini dari :
-
Setya-wa2n.blogspot.com/2011/02/pengalaman-nilai-nilai-pancasila-dalam.html?m=1
-
Dutashare.blogspot.com/2012/12/makalah-analisis-sila-ketuhanan-yang.html?m=1
-
Ivo-m.blogspot.com/2011/06/arti-pancasila-bagi-rakyat-indonesia.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar