MAKALAH KOMUNIKASI
BISNIS
JUDUL :
PENGETIAN ETIKET
DISUSUN
OLEH
NURUL
SHOLEHUDDIN
SMK DZANNUROIN
LARANGAN PERRENG PRAGAAN MADURA –
JAWA TIMUR
TAHUN AJARAN 2013 / 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Harus
diakui bahwa pengenalan dan pengertian masyarakat yang masih minim terhadap
keberadaan etika sebagai suatu ilmu yang mandiri membuat etika seringkali
diperbandingkan secara sama dengan istilah-istilah yang kelihatannya sama
padahal sama sekali berbeda sekalipun masih memiliki kaitan. Berbagai
istilah seperti etiket, kode etik, dan estetika sering terdengar diganti dengan
istilah etika. Di sinilah letak pentingnya kita memahami dan menggunakan
berbagai istilah seperti ini secara maksimal dan proporsional.
Perlunya kita
memahami apa itu etiket. Etiket adalah sesuatu yang seringkali atau secara
serta merta dihubung-hubungkan dengan etika. Padahal, etika dengan etiket
memiliki pengertian dan hakikat yang sama sekali berbeda. Oleh sebab itu,
sangatlah penting bagi kita untuk memahami pengertian etiket sehingga kita
dapat menyusun secara tepat akan relasinya dengan etika. Relasi yang dimaksud
di sini meliputi persamaan maupun perbedaannya.
B.
Perumusan
Masalah
1.
Apa definisi dari etiket ?
2.
Apa ciri-ciri dan prinsip etiket ?
3.
Apa perbedaan
etiket dan etika ?
C.
Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan
untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai etiket,sehingga dapat
menambah pengetahuan pembaca dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
ISI
A.
Pengertian
Etiket
Etiket
(Belanda) secarik kertas yang ditempelkan pada kemasan barang-barang (dagang)
yang bertuliskan nama, isi, dan sebagainya tentang barang itu.
Etiket
berasal dari kata Perancis etiquette yang berarti adat sopan santun atau tata
krama yang perlu selalu diperhatikan dalam pergaulan agar hubungan selalu baik.
Etiket adalah perilaku
yang dianggap pas, cocok, sopan, dan terhormat dari seseorang yang bersifat
pribadi seperti gaya makan, gaya berpakaian, gaya berbicara, gaya berjalan,
gaya duduk, dan gaya tidur. Namun, karena etiket seseorang
menghubungkannya dengan pihak lain, maka etiket menjadi peraturan sopan santun
dalam pergaulan dan hidup bermasyarakat.
B. Ciri-ciri Etiket
Etiket
menyangkut cara suatu perbuatan, kebisaaan, adat-istiadat, atau cara-cara
tertentu yang dianut oleh sekelompok masyarakat dalam melakukan sesuatu.
Contohnya sebuah etiket adalah memberi dengan tangan kanan.
Etiket hanya
berlaku dalam pergaulan sosial. Maksudnya, jika tidak ada saksi atau orang maka
peraturan (kebisaaan) tidak berlaku. Contohnya adalah ketika seseorang menaruh
kakinya di atas meja sementara ia duduk di atas kursi dan orang lain sama-sama
duduk dengannya, maka hal ini menjadi suatu perbuatan yang tidak beretiket.
Namun, tindakan seperti itu tidak menjadi persoalan ketika tidak ada yang
melihatnya atau ketika ia hanya duduk sendirian.
Etiket
bersifat sangat relatif. Tidak sopan pada suatu kelompok masyarakat tertentu,
bisa jadi tidak menjadi masalah pada kelompok masyarakat lain. Mendahak pada
waktu makan merupakan pelanggaran terhadap etiket yang bersifat relatif,
sementara membunuh atau mencuri merupakan pelanggaran terhadap etika yang
bersifat absolut. Itulah sebabnya, di mana pun dan kapan pun membunuh dan
mencuri merupakan hal yang dipersalahkan. Etiket lebih berhubungan dan melihat
hal-hal yang bersifat lahiriah atau penampilan fisik,
Etiket juga
berhubungan sangat erat dengan sopan santun (kedudukan keduanya dapat berganti
tempat). Oleh sebab itu, Sopan santun
hanya menekankan penyesuaian lahiriah kepada norma-norma. Sopan santun juga bertujuan
memperlancar atau mengharmoniskan pergaulan sosial di antara manusia. Sopan santun
cenderung mengaburkan soal yang penting dan tidak penting. Ada kalanya sopan
santun mengutamakan yang kurang penting. Misalnya, menjabat tangan seseorang
yang kita sudah kenal atau akan kita kenal pada saat berjumpa, atau mengucapkan
‘terima kasih’ kepada orang lain yang memberikan sesuatu.
C.
Prinsip Etiket
1.
RESPECT (Rasa hormat), dalam etiket kita harus
mempunyai sikap respect yaitu rasa hormat, menghargai, peduli, dan dapat
memahami orang lain. Jadi sikap respect sangat penting sehingga apabila kita
bersikap respect kepada orang lain, maka orang lain pun akan respect kepada
kita.
2.
Empati, adalah pondasi dari semua interaksi
hubungan antar manusia. Mampu merasakan kondisi emosional orang lain. Empati
dapat mengontrol sikap, perilaku, dan perkataan kita. Empati membuat kita dapat
turut merasa senang dengan kesenangan orang lain, juga turut berduka dengan
kesusahan orang lain. Dengan bersikap empati kita bisa menjadi lebih bijaksana
bersikap dan beretiket dalam kehidupan sehari-hari.
3.
Jujur. Kunci sukses dalam menjalin sebuah
hubungan yang baik adalah bdengan bersikap jujur. Dengan berkata jujur, kita
akan menjadi pribadi yang apa adanya tanpa perlu ada yang ditutup-tutupi.
D.
Perbedaan
antara Etiket dengan Etika:
1. Etiket
menyangkut cara melakukan perbuatan manusia. Etiket menunjukkancara yang tepat
artinya cara yang diharapkan serta ditentukan dalamsebuah kalangan tertentu.
Etika tidak terbatas pada cara melakukan sebuah perbuatan, etika memberi norma
tentang perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakah sebuah perbuatan
boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
2. Etiket
hanya berlaku untuk pergaulan. Etika selalu berlaku walaupun tidak ada orang
lain. Barang yang dipinjamharus dikembalikan walaupun pemiliknya sudah lupa.
3. Etiket
bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam sebuahkebudayaan, dapat saja
dianggap sopan dalam kebudayaan lain. Etika jauh lebih absolut. Perintah
seperti “jangan berbohong”, “jangan mencuri” merupakan prinsip etika yang tidak
dapat ditawar-tawar.
4. Etiket
hanya memadang manusia dari segi lahiriah saja sedangkan etika memandang
manusia dari segi dalam. Penipu misalnya tutur katanyalembut, memegang etiket
namun menipu. Orang dapat memegang etiketnamun munafik sebaliknya seseorang
yang berpegang pada etika tidakmungkin munafik karena seandainya dia munafik
maka dia tidak bersikapetis. Orang yang bersikap etis adalah orang yang
sungguh-sungguh baik.
PENUTUP
A. Simpulan
Dari penjelasan diatas dapat kita
simpulkan bahwa yang di maksud dengan etiket adalah perilaku yang dianggap pas,
cocok, sopan, dan terhormat dari seseorang yang bersifat pribadi. Selain itu
etiket merupakan peraturan sopan santun dalam kehidupan sehari-hari baik
pergaulan maupun hidup bermasyarakat.
B. Saran
Sebagai generasi penerus bangsa
alangkah lebih baiknya jika kita tetap terus menjunjung dan menerapkan prinsip
dan nilai-nilai etiket dan kehidupan sehari-hari agar perilaku kita tetap
santun dan menumbuhkan akhlak yang baik dalam keluarga, lingkungan pergaulan
maupun dalam masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar