Rabu, 25 Maret 2015

KOMUNIKASI



MAKALAH KOMUNIKASI BISNIS
JUDUL : PENGETIAN ETIKET

















 



















DISUSUN OLEH
NURUL SHOLEHUDDIN
SMK DZANNUROIN
LARANGAN PERRENG PRAGAAN MADURA – JAWA TIMUR
TAHUN AJARAN 2013 / 2014


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
                          Harus diakui bahwa pengenalan dan pengertian masyarakat yang masih minim terhadap keberadaan etika sebagai suatu ilmu yang mandiri membuat etika seringkali diperbandingkan secara sama dengan istilah-istilah yang kelihatannya sama padahal sama sekali berbeda sekalipun masih memiliki kaitan. Berbagai istilah seperti etiket, kode etik, dan estetika sering terdengar diganti dengan istilah etika. Di sinilah letak pentingnya kita memahami dan menggunakan berbagai istilah seperti ini secara maksimal dan proporsional.
                           Perlunya kita memahami apa itu etiket. Etiket adalah sesuatu yang seringkali atau secara serta merta dihubung-hubungkan dengan etika. Padahal, etika dengan etiket memiliki pengertian dan hakikat yang sama sekali berbeda. Oleh sebab itu, sangatlah penting bagi kita untuk memahami pengertian etiket sehingga kita dapat menyusun secara tepat akan relasinya dengan etika. Relasi yang dimaksud di sini meliputi persamaan maupun perbedaannya.
B.       Perumusan Masalah
1.      Apa definisi dari etiket ?
2.      Apa ciri-ciri dan prinsip etiket ?
3.    Apa perbedaan etiket dan etika ?
C.      Tujuan
               Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai etiket,sehingga dapat menambah pengetahuan pembaca dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
ISI
A.      Pengertian Etiket
                        Etiket (Belanda) secarik kertas yang ditempelkan pada kemasan barang-barang (dagang) yang bertuliskan nama, isi, dan sebagainya tentang barang itu.
                        Etiket berasal dari kata Perancis etiquette yang berarti adat sopan santun atau tata krama yang perlu selalu diperhatikan dalam pergaulan agar hubungan selalu baik.
                        Etiket adalah perilaku yang dianggap pas, cocok, sopan, dan terhormat dari seseorang yang bersifat pribadi seperti gaya makan, gaya berpakaian, gaya berbicara, gaya berjalan, gaya duduk, dan gaya tidur. Namun, karena etiket seseorang menghubungkannya dengan pihak lain, maka etiket menjadi peraturan sopan santun dalam pergaulan dan hidup bermasyarakat.
B.       Ciri-ciri Etiket
                        Etiket menyangkut cara suatu perbuatan, kebisaaan, adat-istiadat, atau cara-cara tertentu yang dianut oleh sekelompok masyarakat dalam melakukan sesuatu. Contohnya sebuah etiket adalah memberi dengan tangan kanan.
                        Etiket hanya berlaku dalam pergaulan sosial. Maksudnya, jika tidak ada saksi atau orang maka peraturan (kebisaaan) tidak berlaku. Contohnya adalah ketika seseorang menaruh kakinya di atas meja sementara ia duduk di atas kursi dan orang lain sama-sama duduk dengannya, maka hal ini menjadi suatu perbuatan yang tidak beretiket. Namun, tindakan seperti itu tidak menjadi persoalan ketika tidak ada yang melihatnya atau ketika ia hanya duduk sendirian.
                        Etiket bersifat sangat relatif. Tidak sopan pada suatu kelompok masyarakat tertentu, bisa jadi tidak menjadi masalah pada kelompok masyarakat lain. Mendahak pada waktu makan merupakan pelanggaran terhadap etiket yang bersifat relatif, sementara membunuh atau mencuri merupakan pelanggaran terhadap etika yang bersifat absolut. Itulah sebabnya, di mana pun dan kapan pun membunuh dan mencuri merupakan hal yang dipersalahkan. Etiket lebih berhubungan dan melihat hal-hal yang bersifat lahiriah atau penampilan fisik,
                        Etiket juga berhubungan sangat erat dengan sopan santun (kedudukan keduanya dapat berganti tempat). Oleh sebab itu, Sopan santun hanya menekankan penyesuaian lahiriah kepada norma-norma. Sopan santun juga bertujuan memperlancar atau mengharmoniskan pergaulan sosial di antara manusia. Sopan santun cenderung mengaburkan soal yang penting dan tidak penting. Ada kalanya sopan santun mengutamakan yang kurang penting. Misalnya, menjabat tangan seseorang yang kita sudah kenal atau akan kita kenal pada saat berjumpa, atau mengucapkan ‘terima kasih’ kepada orang lain yang memberikan sesuatu.
C.      Prinsip Etiket
1.    RESPECT (Rasa hormat), dalam etiket kita harus mempunyai sikap respect yaitu rasa hormat, menghargai, peduli, dan dapat memahami orang lain. Jadi sikap respect sangat penting sehingga apabila kita bersikap respect kepada orang lain, maka orang lain pun akan respect kepada kita.
2.    Empati, adalah pondasi dari semua interaksi hubungan antar manusia. Mampu merasakan kondisi emosional orang lain. Empati dapat mengontrol sikap, perilaku, dan perkataan kita. Empati membuat kita dapat turut merasa senang dengan kesenangan orang lain, juga turut berduka dengan kesusahan orang lain. Dengan bersikap empati kita bisa menjadi lebih bijaksana bersikap dan beretiket dalam kehidupan sehari-hari.
3.    Jujur. Kunci sukses dalam menjalin sebuah hubungan yang baik adalah bdengan bersikap jujur. Dengan berkata jujur, kita akan menjadi pribadi yang apa adanya tanpa perlu ada yang ditutup-tutupi.
D.      Perbedaan antara Etiket dengan Etika:
1.      Etiket menyangkut cara melakukan perbuatan manusia. Etiket menunjukkancara yang tepat artinya cara yang diharapkan serta ditentukan dalamsebuah kalangan tertentu. Etika tidak terbatas pada cara melakukan sebuah perbuatan, etika memberi norma tentang perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakah sebuah perbuatan boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
2.      Etiket hanya berlaku untuk pergaulan. Etika selalu berlaku walaupun tidak ada orang lain. Barang yang dipinjamharus dikembalikan walaupun pemiliknya sudah lupa.
3.      Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam sebuahkebudayaan, dapat saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain. Etika jauh lebih absolut. Perintah seperti “jangan berbohong”, “jangan mencuri” merupakan prinsip etika yang tidak dapat ditawar-tawar.
4.      Etiket hanya memadang manusia dari segi lahiriah saja sedangkan etika memandang manusia dari segi dalam. Penipu misalnya tutur katanyalembut, memegang etiket namun menipu. Orang dapat memegang etiketnamun munafik sebaliknya seseorang yang berpegang pada etika tidakmungkin munafik karena seandainya dia munafik maka dia tidak bersikapetis. Orang yang bersikap etis adalah orang yang sungguh-sungguh baik.
PENUTUP

A.  Simpulan
              Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa yang di maksud dengan etiket adalah perilaku yang dianggap pas, cocok, sopan, dan terhormat dari seseorang yang bersifat pribadi. Selain itu etiket merupakan peraturan sopan santun dalam kehidupan sehari-hari baik pergaulan maupun hidup bermasyarakat.

B.  Saran
              Sebagai generasi penerus bangsa alangkah lebih baiknya jika kita tetap terus menjunjung dan menerapkan prinsip dan nilai-nilai etiket dan kehidupan sehari-hari agar perilaku kita tetap santun dan menumbuhkan akhlak yang baik dalam keluarga, lingkungan pergaulan maupun dalam masyarakat.

Tidak ada komentar: