BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Madeleine Leininger (13 Juli 1925 di Sutton , Nebraska,
Amerika Serikat ) adalah perintis teori keperawatan , pertama kali diterbitkan
pada tahun 1961 [1] . kontribusi nya untuk teori keperawatan melibatkan diskusi
tentang apa itu peduli. Terutama, ia mengembangkan konsep keperawatan
transkultural , membawa peran faktor budaya dalam praktek keperawatan ke dalam
diskusi tentang bagaimana terbaik hadir untuk mereka yang membutuhkan asuhan
keperawatan .
Dr Madeleine Leininger memegang
gelar akademis berikut dan judul:
* PhD - Doctor of Philosophy
(cultural and social Anthropology) PhD - Doctor of Philosophy (Antropologi
budaya dan sosial)
* LHD - Doctor of Human
Sciences LHD - Dokter Ilmu Pengetahuan Manusia
* DS - Doctor of Science DS -
Dokter Sains
* RN - Registered Nurse RN -
Perawat Terdaftar
* CTN - Certified
Transcultural Nurse CTN - Perawat Transcultural Bersertifikat
* FRCNA - Fellow of the Royal
College of Nursing in Australia FRCNA - Fellow dari Royal College of Nursing di
Australia
* FAAN - Fellow American
Academy of Nursing FAAN - Fellow American Academy of Nursing
Leininger Madeline adalah seorang
antropolog perawat perintis. Menjabat dekan dari University of Washington,
Sekolah Keperawatan pada tahun 1969, dia tetap dalam posisi itu sampai 1974.
janji nya mengikuti perjalanan ke New Guinea pada tahun 1960 yang membuka
matanya untuk kebutuhan perawat untuk memahami 'pasien dan latar belakang budaya
mereka dalam rangka untuk menyediakan perawatan. Dia dianggap oleh beberapa
orang sebagai "Margaret Mead keperawatan" dan diakui di seluruh dunia
sebagai pendiri keperawatan transkultural, sebuah program yang dia menciptakan
di Sekolah pada tahun 1974. Dia telah menulis atau menyunting 27 buku dan
mendirikan Journal of Transcultural Perawatan untuk mendukung penelitian
Transcultural Keperawatan Society, yang ia mulai tahun 1974.
Teman-halaman web Leininger Dr
sekarang diletakkan di forum diskusi. Dr Leininger telah menyediakan download
dan jawaban atas berbagai pertanyaan umum. Dewan pengguna didorong untuk
mengirim pertanyaan untuk forum diskusi tentang keperawatan transkultural,
teori, dan risetnya. Dr Leininger senang membantu mahasiswa dan dia menanggapi
pertanyaan sebagai izin waktunya. Dewan pengguna juga didorong untuk merespon
satu sama lain.
Dr Leininger telah menyediakan bahan berikut yang dapat didownload pada forum diskusi: Enabler Sunrise (Sunrise Model), Paket Informasi tentang Dr Leininger, Informasi tentang Leininger's 2005 Dr Awards Terobosan dan Beasiswa, Surat Terbuka untuk Perawat dengan Informasi Kontak.
Dr Leininger telah menyediakan bahan berikut yang dapat didownload pada forum diskusi: Enabler Sunrise (Sunrise Model), Paket Informasi tentang Dr Leininger, Informasi tentang Leininger's 2005 Dr Awards Terobosan dan Beasiswa, Surat Terbuka untuk Perawat dengan Informasi Kontak.
Madeleine Leininger adalah pendiri gerakan Transcultural
Keperawatan di seluruh dunia Dia tetap sebagai salah satu penulis paling
produktif keperawatan dan otoritas terkemuka di seluruh dunia dalam bidang
perawatan budaya.
Pendidikan Madeliene M. Leininger
Tahun 1948 lulus dari St. Anthony·s School of Nursing,
Denver, CO.
Tahun 1950 mendapat BSN dari Benedictine College,
Atchison, KS.M.
Tahun 1953 memperoleh MSc Keperawatan dari Catholic
University, Washington, DC.
Tahun 1965 mendapat gelar PhD dalam Antropology
dari University of Washington, Seattle.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Konsep
teori medeleine leininger
Pada akhir 1970 ² an
medeleine leininger membuat model konseptual
tentang pemberian traskultural. Konsepnya ´sunrise modelĀµ di publikasikan di
berbagai buku dan artikel jurnal dan menarik banyak perhatian dari berbagai
penjuru dunia (leninger, 1984). Yang kemudian diakui public pada tahun 1998.
Setelah menyelesaikan pendidikanya sebagai perawat psikiatrik,
leninger melanjutkan studinya di bidang antropologi cultural. Hal ini
menghasilkan di kembangkannya konsep kerangka kerja pemberian asuhan
transkultural, yang mengakui adanya perbedaan (diversitas), dan persamaan
(universalitas) dalam pemberian asuhan di budaya yang berbeda.
Beberapa inti dari model teorinya
1. Asuhan
membantu, mendukung atau membuat seorang atau kelompok yang
memiliki kebutuhan yang memiliki kebutuhan nyata agar mampu memperbaiki
jalan hidup dan kondisinya.
2. budayadiekspresikan
sebagai norma norma dan nilai nilai kelompok tertentu
3. Asuhan
transkulturalperawat secara sadar mempelajari
norma norma
nilai nilai dan cara hidup budaya tertentu dalam rangka memberikan bantuan dan
dukungan dengan tujuan untuk membantu individu mempertahankan tingkat
kesejahteraanya
4. Diversitas
asuhan kulturalKeanekaragaman asuhan kultural
mengakui adanya
variasi dan rentang kemungkinan tindakan dalam hal memberikan bantuan dan
dukungan
5. Universsalitas
asuhan kulturalasuhan kultural merujuk
pada persamaan
atau karakteristik universal, dalam hal memberikan bantuan dan dukungan
B. Hubungan model
dan paradigm keperawatan
· MANUSIA
:seseorang
yang diberi perawatan dan harus diperhatikan kebutuhannya
· KESEHATAN :konsep
yang penting dalam perawatan transkultural
· LINGKUNGAN : tidak didefinisikan secara khusus, namun jika dilihat
bahwa telah terwakili dalam kebudayaan, maka lingkungan adalah inti utama dari
teori M. Leininger
· KEPERAWATAN
:Beliau
menyajikan 3 tindakan yang sebangun dengan kebudayaan klien yaitu
Cultural care preservation, accomodation dan repatterning
C.
Perbedaan budaya menurut Leininger
·
PRESERVASI ASU
HAN KUL TU RAL
Preservasi asuhan cultural berarti bahwa keperawatan
melibatkan penghargaan yang penuh terhadap pandangan budaya dan ritual pasien
serta kerabatnya.
·
ADAPTASI
ASUHANK UL TUR AL
Bertentangan dengan preservasi asuhan kultural, adaptasi
asuhan kultural melibatkan negosiasi dengan pasien dan kerabatnya dalam rangka
menyesuaikan pandangan dan ritual tertentu yang berkaitan dengan sehat, sakit,
dan asuhan.
·
REKONST RU
KSI ASU HAN KUL TU RAL
Rekonstruksi asuhan kultural melibatkan kerjasama dengan pasien
dan kerabatnya dalam rangka membawa perubahan terhadap perilaku mereka yang
berkaitan dengan sehat, sakit, dan asuhan dengan cara yang bermakna bagi
mereka.
D. HUBUNGAN TEORI
MODEL Leininger DENGAN KONSEP CARING
Caring dalam keperawatan
adalah fenomena transkultural dimana perawat
berinteraksi dengan klien, staf dan kelompok lain. Leininger menggunakan metode
ethnomethods sebagai cara untuk melakukan pendekatan dalam mempelajari ĀµcareĀµ
karena metode ini secara langsung menyentuh bagaimana cara pandang, kepercayaan
dan pola hidup yang dinyatakan secara benar .
E.
ALASAN UTAMA MEMPELAJARI CARING
· Konsep
careĀµ muncul secara kritis pada pertumbuhan,perkembangan,&
kemampuan bertahan makhluk hidup.
· Mengerti
secara menyeluruh aturan pemberian & penerima pelayanan pd
kultur yg berbeda.
· CareĀµ
adlh studi untuk memenuhi kebutuhan yg esensial untuk proses
penyembuhan kelompok.
F.
Hubungan teori Leininger dengan konsep holism
Perawat perlu melakukan
asuhan kep secara menyeluruh/holistic care, karena objek
kep adalah manusia yg merupakan individu yg utuh shg harus dilakukan secara
menyeluruh.
Perbedaan asuhan kep menyeluruh berfokus memadukan
berbagai praktek & ilmu pengetahuan ke dalam satu kesatuan asuhan.
Sedangkan asuhan holistic berfokus pd memadukan sentiment kepedulian dan
praktek perawat yg bertujuan meningkatkan kesejahtraan pasien.
G.
Hubungan teori Leininger dengan konsep humanism
Tindakan keperawatan
mengacu pd pemahaman hubungan sehat,sakit,dan perilaku manusia.
Perawatan manusia membutuhkan perawat yg memahami prilaku & respon manusia
terhadap masalah kesehatan. Perawat juga harus bias memberikan kenyamanan ,
perhatian dan empati kpd pasien & keluarganya. Hubungan konsep ini bahwa
memberikan pelayanan kesehatan pd klien dgn memandang klien sbg individu sbg
personal lengkap dgn fungsinya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Teori Madeleine Leininger
menyatakan bahwa kesehatan dan care dipengaruhi oleh elemen- elemen
beerikut yaitu: Struktur sosial seperti teknologi, kepercayaan
dan factor filosofi , sistem sosial, nilai-nilai cultural , politik dan
factor-faktor legal, factor ²faktor ekonomi, dan factor-faktor pendidikan .
Faktor sosial ini berhubungan dengan konteks lingkungan, bahasa dan sejarah
etnis, masing-masing sistem ini merupakan bagian struktur sosial.Pada setiap
kelompok masyarakat ; pelayanan kesehatan , pola-pola yang ada dalam masyarakat
daan praktek-praktek yang merupakan bagian integral dari aspek-aspek struktur
sosial (Leineinger dan MC Farland 2002).
Dalam model sunrisenya
Leineinger menampilkan visualisasi hubungan antara berbagai konsep yang
signifikan. Ide pelayanan dan perawatan (yang dilihat Leineinger sebagai bentuk
tindakan dari asuhan ) merupakan inti dari idenya tentang keperawatan.
Memberikan asuhan merupakan jantung dari keperawatan. Tindakan membantu
didefinisikan sebagai prilaku yang mendukung. Menurut Leininger bantuan semacam
itu baru dapat benar-benar efektif jika latarbelakang budaya pasien juga dipertimbangkan,
dan bahwa perencanaan dan pemberian asuhan selalu dikaitkan dengan budaya.
TUGAS
ASUHAN KEPERAWATAN MENURUT
TEORI
MADELEINE LEINIGER
Oleh
Kelompok VII :
Azizzah
Amir
M.
Rahmat Musthafa
Melisa
Mita
Yuliani
Ryan
Wiranata
Selma
Nelsa Utari
Dosen
Pembimbing : Meria Kontesa, SKp
STIKes
MERCUBAKTIJAYA PADANG
PRODI
S1 KEPERAWATAN
2012
/ 2013
KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan makalah yang
berjudul Asuhan Keperawatan Menurut Teori Madeleine Leiniger Dapat
Diselesaikan.
Shalawat
beriring salam semoga dilimpahkan kepada Rasulullah Saw, keluarga, para sahabat
dan orang-orang yang istiqamah di jalan-Nya hingga akhir hayat.
Makalah
ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang keperawatan, yang kami
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh
kelompok dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari individual maupun
yang datang dari luar. Namun penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
tuhan akhirnya makalah ini dapat diselesaikan.
Team
kelompok juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah
membimbing kami agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun
makalah ini.
Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami mohon untuk saran dan
kritikannya supaya kedepannya akan lebih baik dari sebelumnya.
Padang,
Novenber 2012
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………..I
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………….…. …..II
BAB
I PENDAHULUAN
Latar
Belakang………………………………………………………………….……..……. …1
Tujuan……….…………………………………………………………………….………
……1
BAB
II PEMBAHASAN
- Definisi ………………………………………………………..………………… .……2
- Konsep Teori Madeleine Leininger.…….…………………………………………..….3-6
- Hubungan Model dan Paradigm Keperawatan……………….…………….…………..6-7
- Hubungan Teori Model Leininger dengan Konsep Caring……………………………. .7-8
- Hubungan Teori Model Leininger dengan Konsep Holims……………………………..8-9
- Hubungan Teori Model Leininger dengan Konsep Humanims…………………………….9
- Kelebihan dan Kekurangan Teori Transcultural dari Leininger…………………………10
BAB
III PENUTUP
Kesimpulan………………………………………………………………………………………11
Saran……………………………………………………………………………………………..11
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
- A. LATAR BELAKANG
Banyak
model konseptual dan teori yang telah dikembangkan para ahli keperawatan,
dimana teori dan model konseptual merupakan suatu cara untuk memandang, menilai
situasi kerja yang menjadi petunjuk bagi perawat dalam mendapatkan informasi
untuk menjadikan perawat peka terhadap apa yang terjadi dan apa yamg harus
dilakukan.
Teori-teori
keperawatan juga digunakan dalam prakti,penelitian dan proses
belajar-mengajardalam bidang keperawatan sehingga perlu deperkenalkan,disaji
dan dikembangkan untuk memperkuat profesi keperawatan. Perawat perlu memiliki
latar belakang pengetahuan baik secara teoritis maupun empiris terhadap
teori-teori keperawatan yang ada, sehingga perawat dapat memahami dan
mengaplikasikan teori-teori tersebut.
Dalam
memberikan pelayanan keperawatan yang ada adalah teori keperawatan yang
dikembangkan oleh Madeleine Leininger yang lebih di kenal dengan teori “trans
Cultural”.
- B. TUJUAN
Tujuan
ditulis makalah ini antara lain untuk meningkatkan pengetahuan tentang Teori
Model Keperawatan Madeleine Leiniger serta dapat menaplikasikannya dalam
praktik keperawatan.
BAB
II
PEMBAHASAN
- A. DEFINISI
Madeleine
Leininger (13 Juli 1925 di Sutton , Nebraska, Amerika Serikat ) adalah perintis
teori keperawatan , pertama kali diterbitkan pada tahun 1961 [1] . kontribusi
nya untuk teori keperawatan melibatkan diskusi tentang apa itu peduli.
Terutama, ia mengembangkan konsep keperawatan transkultural , membawa peran
faktor budaya dalam praktek keperawatan ke dalam diskusi tentang bagaimana
terbaik hadir untuk mereka yang membutuhkan asuhan keperawatan .
Dr
Madeleine Leininger memegang gelar akademis berikut dan judul:
v
PhD – Doctor of Philosophy (cultural and social Anthropology) PhD – Doctor
ofPhilosophy (Antropologi budaya dan sosial)
v
LHD – Doctor of Human Sciences LHD – Dokter Ilmu Pengetahuan Manusia
v
DS – Doctor of Science DS – Dokter Sains
v
RN – Registered Nurse RN – Perawat Terdaftar
v
CTN – Certified Transcultural Nurse CTN – Perawat Transcultural Bersertifikat
v
FRCNA – Fellow of the Royal College of Nursing in Australia FRCNA – Fellow dari
Royal College of Nursing di Australia
v
FAAN – Fellow American Academy of Nursing FAAN – Fellow American Academy of
Nursing
Leininger
Madeline adalah seorang antropolog perawat perintis. Menjabat dekan dari
University of Washington, Sekolah Keperawatan pada tahun 1969, dia tetap dalam
posisi itu sampai 1974. janji nya mengikuti perjalanan ke New Guinea pada
tahun 1960 yang membuka matanya untuk kebutuhan perawat untuk memahami ‘pasien
dan latar belakang budaya mereka dalam rangka untuk menyediakan
perawatan. Dia dianggap oleh beberapa orang sebagai “Margaret Mead
keperawatan” dan diakui di seluruh dunia sebagai pendiri keperawatan
transkultural, sebuah program yang dia menciptakan di Sekolah pada tahun 1974.
Dia
telah menulis atau menyunting 27 buku dan mendirikan Journal of Transcultural
Perawatan untuk mendukung penelitian Transcultural Keperawatan Society, yang ia
mulai tahun 1974.
Teman-halaman
web Leininger Dr sekarang diletakkan di forum diskusi. Dr Leininger telah
menyediakan download dan jawaban atas berbagai pertanyaan umum. Dewan
pengguna didorong untuk mengirim pertanyaan untuk forum diskusi tentang
keperawatan transkultural, teori, dan risetnya. Dr Leininger senang
membantu mahasiswa dan dia menanggapi pertanyaan sebagai izin
waktunya. Dewan pengguna juga didorong untuk merespon satu sama lain.
Dr Leininger telah menyediakan bahan berikut yang dapat didownload pada forum diskusi: Enabler Sunrise (Sunrise Model), Paket Informasi tentang Dr Leininger, Informasi tentang Leininger’s 2005 Dr Awards Terobosan dan Beasiswa, Surat Terbuka untuk Perawat dengan Informasi Kontak.
Dr Leininger telah menyediakan bahan berikut yang dapat didownload pada forum diskusi: Enabler Sunrise (Sunrise Model), Paket Informasi tentang Dr Leininger, Informasi tentang Leininger’s 2005 Dr Awards Terobosan dan Beasiswa, Surat Terbuka untuk Perawat dengan Informasi Kontak.
Madeleine
Leininger adalah pendiri gerakan Transcultural Keperawatan di seluruh
dunia Dia tetap sebagai salah satu penulis paling produktif
keperawatan dan otoritas terkemuka di seluruh dunia dalam bidang perawatan
budaya.
Pendidikan
Madeliene M. Leininger :
v
Tahun 1948 lulus dari St. Anthony·s School of Nursing, Denver, CO.
v
Tahun 1950 mendapat BSN dari Benedictine College, Atchison, KS.M.
v
Tahun 1953 memperoleh MSc Keperawatan dari Catholic University,
Washington, DC.
v
Tahun 1965 mendapat gelar PhD dalam Antropology dari University of
Washington, Seattle.
- B. Konsep Teori Medeleine Leininger
Teori
Leininger adalah untuk menyediakan langkah-langkah perawatan yang selaras
dengan individu atau kelompok budaya kepercayaan, praktik, dan nilai-nilai.
Pada tahun 1960-an diamenciptakan budaya kongruen perawatan jangka panjang,
yang merupakan tujuan utama transkultural keperawatan praktek. Budaya perawatan
sebangun adalah mungkin bila tindakan terjadi dalam hubungan perawat-klien
(Leininger, 1981).
Leininger
mengembangkan istilah baru untuk prinsip dasar teorinya. Ini definisi dan
prinsip-prinsip istilah kunci untuk memahami teori tersebut. Di bawah ini
adalah ringkasan dasar prinsip yang penting untuk memahami teori Leininger
:
v
Care adalah untuk membantu orang lain dengan kebutuhan nyata atau
diantisipasi dalam upaya untuk memperbaiki kondisi manusia yang menjadi
perhatian atau untuk menghadapi kematian.
v
Merawat adalah tindakan atau kegiatan diarahkan memberikan perawatan.
v
Budaya mengacu pada belajar, berbagi, dan dipancarkan nilai-nilai,
keyakinan, norma, dan kehidupan dari individu tertentu atau kelompok yang
membimbing mereka berpikir, keputusan, tindakan, dan cara berpola hidup.
v
Perawatan Budaya mengacu pada beberapa aspek budaya yang
mempengaruhi seseorang atau kelompok untuk meningkatkan kondisi manusia atau
untuk menangani penyakit atau kematian.
v
Keragaman budaya peduli merujuk pada perbedaan dalam makna, nilai,
pantas tidaknya perawatan di dalam atau di antara kelompok-kelompok orang yang
berbeda.
v
Universalitas peduli Budaya mengacu pada perawatan umum atau arti
serupa yang
jelas di antara banyak budaya.
jelas di antara banyak budaya.
v
Keperawatan adalah profesi yang dipelajari dengan disiplin terfokus dengan
perawatan fenomena.
v
Worldview mengacu pada cara orang cenderung untuk melihat dunia
atau alam semesta dalam menciptakan pandangan pribadi tentang hidup.
v
Budaya dan dimensi struktur sosial termasuk faktor yang
berhubungan dengan agama, struktur sosial, politik / badan hukum, ekonomi,
pola pendidikan-terns, penggunaan teknologi, nilai-nilai budaya, dan
ethnohistory yang di-fluence tanggapan budaya manusia dalam konteks budaya.
v
Kesehatan mengacu pada keadaan kesejahteraan yang
didefinisikan budaya dan dihargai oleh budaya yang ditunjuk.
v
Pelestarian budaya perawatan atau pemeliharaan mengacu pada
kegiatan pelayanan keperawatan yang membantu orang dari budaya tertentu
untuk menyimpan dan menggunakan inti kebudayaan nilai perawatan terkait
dengan masalah kesehatan atau kondisi.
v
Budaya akomodasi perawatan atau negosiasi merujuk kepada tindakan
keperawatan kreatifyang membantu orang-orang dari budaya tertentu beradaptasi
dengan atau bernegosiasi dengan lain- ers dalam kesehatan masyarakat dalam
upaya untuk mencapai tujuan bersama dari hasil kesehatan yang optimal
untuk klien dari budaya yang ditunjuk. Memahami Kerja Theorists
Perawat
v
Budaya perawatan restrukturisasi mengacu pada tindakan terapi yang
diambil oleh budaya perawat yang kompeten atau keluarga. Tindakan ini memungkinkan
atau sebagai klien untuk mengubah perilaku kesehatan pribadi terhadap
menguntungkan hasil sementara menghormati nilai-nilai budaya klien.
Leininger
mengusulkan bahwa ada tiga modus untuk membimbing penilaian asuhan keperawatan,
keputusan, atau tindakan untuk memberikan perawatan yang tepat, bermanfaat, dan
bermakna yaitu :
a. pelestarian
dan / atau pemeliharaan
b. akomodasi
dan / atau negosiasi
c. re-pola
dan / atau restrukturisasi
Teori
Madeleine Leininger menyatakan bahwa kesehatan dan care dipengaruhi oleh
elemen-elemen berikut yaitu : Struktur sosial seperti teknologi, kepercayaan
dan factor filosofi, sistem sosial, nilai-nilai cultural, politik dan
factor-faktor legal, factor-faktor ekonomi, dan factor-faktor pendidikan. Faktor
sosial ini berhubungan dengan konteks lingkungan, bahasa dan sejarah etnis,
masing-masing sistem ini merupakan bagian struktur sosial. Pada setiap kelompok
masyarakat; pelayanan kesehatan, pola-pola yang ada dalam masyarakat dan
praktek-praktek. Yang merupakan bagian integral dari aspek-aspek struktur
sosial (Leininger dan MC Farland 2002). Dalam model Sunrisenya Leininger
menampilkan visualisasi hubungan antara beberapa konsep yang disignifikan.
Ide
pelayanan dan perawatan (yang dilihat Leineinger sebagai bentuk tindakan dari
asuhan) merupakan inti dari idenya tentang keperawatan. Memberikan asuhan
merupakan jantung dari keperawatan. Tindakan membantu didefinisikan sebagai
prilaku yang mendukung.
Menurut
Leininger bantuan semacam itu baru dapat benar-benar efektif jika latar
belakang budaya pasien juga dipertimbangkan, dan bahwa perencanaan dan
pemberian asuhan selalu dikaitkan dengan budaya.
Beberapa
inti dari model teorinya :
- Asuhan membantu, mendukung atau membuat seorang atau kelompok yang memiliki kebutuhan nyata agar mampu memperbaiki jalan hidup dan kondisinya.
- Budaya diekspresikan sebagai norma-norma dan nilai-nilai kelompok tertentu.
- Asuhan transkultural perawat secara sadar mempelajari norma-norma dan nilai-nilai dan cara hidup budaya tertentu dalam rangka memberikan bantuan dan dukungan dengan tujuan untuk membantu individu mempertahankan tingkat kesejahteraanya.
4Diversitas
asuhan cultural, Keanekaragaman asuhan kultural mengakui adanya
variasi dan rentang kemungkinan tindakan dalam hal memberikan bantuan dan
dukungan.
5Universalitas
asuhan kultural merujuk pada persamaan atau karakteristik universal,
dalam hal memberikan bantuan dan dukungan
C. Hubungan Model Dan
Paradigma Keperawatan
- 1. MANUSIA
Manusia
adalah individu atau kelompok yamg memiliki nilai-nilai dan norma-norma yang
diyakini dan berguna untuk menentukan pilihan serta melakukan tindakan. Menurut
Leininger, manusia memiliki kecenderungan untuk mempertahankan budayanya pada
setiap saat dimanapun ia berada.
- 2.
KESEHATAN
Kesehatan mengacu pada keadaan kesejahteraan yang didefinisikan secara kultural memiliki nilai dan praktek serta merefleksikan kemampuan individu maupun kelompok untuk menampilkan kegiatan budaya mereka sehari-hari, keuntungan dan pola hidup.
- 3.
LINGKUNGAN
Lingkungan mengacu pada totalitas dari suatu keadaan, situasi, atau pengalaman-pengalaman yang memberikan arti bagi perilaku manusia, interpretasi, dan interaksi sosial dalam lingkungan fisik, ekologi, sosial politik, dan atau susunan kebudayaan.
- 4.
KEPERAWATAN
Keperawatan mengacu kepada suatu pembelajaran humanistik dan profesi keilmuan serta disiplin yang difokuskan pada aktivitas dan fenomena perawatan manusia yang bertujuan untuk membantu, memberikan dukungan, menfasilitasi, atau memampukan individu maupun kelompok untuk memperoleh kesehatan mereka dalam cara yang menguntungkan yang berdasarkan pada kebudayaan atau untuk menolong orang-orang agar mampu menghadapi rintangan dan kematian.
D. Hubungan Teori Model Leininger
dengan Konsep Caring
Caring
adalah bentuk perhatian kepada orang lain, berpusat kepada orang lain,
menghargai harga diri dan kemanusiaan , berusaha mencegah terjadi suatu yang
buruk, serta memberi perhatian dan cinta. Caring adalah suatu tindakan yang
dilakukan dalam memberikan dukungan kepada individu secara utuh,. Caring dalam
keperawatan adalah fenomena transkultural dimana perawat berinteraksi dengan
klien, staf dan kelompok lain.
Tujuannya
adalah untuk membuktikan bahwa ”care” adalah cocok dan masuk akal terhadap kebutuhan
klien dan realita yang ada.Leininger meyakini bahwa “ perilaku caring dan
praktiknya secara unik membedakan keperawatan terhadap kontribusi dari disiplin
ilmu yang lain.”
Alasan
utama untuk mempelajari caring adalah :
1) Konsep
”care” muncul secara kritis pada pertumbuhan manusia, perkembangan manusia, dan
kemampuan bertahan pada makhluk hidup.
2) Untuk
secara eksplisit mengerti secara menyeluruh aturan-aturan pemberi pelayanan dan
penerima pelayanan pada kultur yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
secara kultural.
3) ”Care”
adalah studi untuk memenuhi kebutuhan yang esensial untuk proses penyembuhan,
perbaikan dan untuk bertahan pada manusia dan kelompok sepanjang waktu.
4) Profesi
keperawatan telah mempelajari ”care” secara terbatas tetapi secara sistematis
dari persfektif kultural dan telah melupakan aspek-aspek epistemology dan
ontology yg berlandaskan pada pengetahuan keperawatan.
Leininger
percaya bahwa tujuan teori ini adalah untuk memberikan pelayanan yang berbasis
pada kultur. Dia percaya bahwa perawat harus bekerja dengan prinsip ”care” dan
pemahaman yang dalam mengenai ”care” sehingga culture‟s care, nilai-nilai,
keyakinan, dan pola hidup memberikan landasan yang realiabel dan akurat untuk
perencanaan dan implementasi yang efektif terhadap pelayanan pada kultur
tertentu. Dia meyakini bahwa seorang perawat tidak dapat memisahkan cara
pandangan dunia, struktur sosial dan keyakinan kultur ( orang biasa dan
profesional) terhadap kesehatan, kesejahteraan , sakit, atau pelayanan saat
bekerja dalam suatu kelompok masyarakat tertentu, karena faktor-faktor ini
saling berhubungan satu sama lain. Struktur sosial seperti kepercayaan, politik,
ekonomi dan kekeluargaaan adalah kekuatan signifikan yang berdampak pada ”care”
dan mempengaruhi kesejahteraan dan kondisi sakit.
E.
Hubungan Teori Model
Leininger dengan Konsep Holism
Holistic
artinya menyeluruh. Perawat perlu melakukan asuhan keperawatan secara
menyeluruh/ holistic care, hal ini dikarenakan objek keperawatan adalah manusia
yang merupakan indivcidu yang utuh sehingga dengan asuhan keperawatan terhadap
individu harus dilakukan secara menyeluruh dan holistic.
Pada
asuhan holistic maupun menyeluruh individu diperlakukan secara utuh sebagai
individu/ manusia, perbedaan asuhan keperawatan menyeluruh berfokus memadukan
berbagai praktek dan ilmu pengetahuan kedalam satu kesatuan asuhan. Sedangkan
asuhan holistic berfokus pada memadukan sentiment kepedulian ( sentiment of
care) dan praktek perawatan ke dalam hubungan personal-profesional antara
perawat dan pasien yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan pasien sebagai
individu yang utuh.
Leininger
dengan teori modelnya telah dengan jelas memaparkan bahwa asuhan keperawatan
yang diberikan pada klien atau kelompok harus mengikutsertakan
individu/kelompok secara keseluruhan termasuk aspek bio-psiko-sosio-spiritual
dengan menitikberatkan konsep terapi pada kondisi kultural klien.
F. Hubungan Teori Model Leininger dengan
Konsep Humanism
Filosofi
(Watson 1979, 1989, 1988) mendefinisikan hasil dari aktifitas keperawatan yang
berhubungan dengan aspek humanistic dari kehidupan. Tindakan keperawatan
mengacu kepada pemahaman hubungan antara sehat, sakit dan perilaku manusia.
Intervensi keperawatan diberikan dengan proses perawatan manusia.
Perawatan
manusia membutuhkan perawat yang memahami prilaku dan respon manusia terhadap
masalah kesehatan yang aktual maupun yang potensial, kebutuhan manusia dan
bagaimana cara berespon kepada orang lain dan memahami kekurangan dan kelebihan
klien dan keluarganya, sekaligus pemahaman kepada dirinya sendiri.
Selain
itu perawat memberikan kenyamanan dan perhatian serta empati kepada klien dan
keluarganya, asuhan keperawatan tergambar pada seluruh faktor-faktor yang
digunakan oleh perawat dalam pemberian pelayanan keperawatan pada klien
(Watson, 1987).
Hubungan
dari teori Leininger dan konsep humanism ini bahwa memberikan pelayanan
kesehatan pada klien dengan memandang klien sebagai invidu sebagai personal
lengkap dengan fungsinya.
G.
Kelebihan dan Kekurangan Teori Transcultural dari Leininger
A. Kelebihan
:
1. Teori
ini bersifat komprehensif dan holistik yang dapat memberikan pengetahuan
kepada perawat dalam pemberian asuhan dengan latar belakang budaya yang
berbeda.
2. Teori
ini sangat berguna pada setiap kondisi perawatan untuk memaksimalkan
pelaksanaan model-model teori lainnya (teori Orem, King, Roy, dll).
3. Penggunakan
teori ini dapat mengatasi hambatan faktor budaya yang akan berdampak
terhadap pasien, staf keperawatan dan terhadap rumah sakit.
4. Penggunanan
teori transcultural dapat membantu perawat untuk membuat keputusan yang
kompeten dalam memberikan asuhan keperawatan.
5. Teori
ini banyak digunakan sebagai acuan dalam penelitian dan pengembangan
praktek keperawatan .
B. Kelemahan
:
1. Teori
transcultural bersifat sangat luas sehingga tidak bisa berdiri
sendiri dan hanya digunakan sebagai pendamping dari
berbagai macam konseptual model lainnya.
2. Teori
transcultural ini tidak mempunyai intervensi spesifik dalam mengatasi masalah
keperawatan sehingga perlu dipadukan dengan model teori lainnya.
Akhirnya,
menurut Leininger, tujuan studi praktek pelayanan kesehatan transkultural
adalah meningkatkan pemahaman atas tingkah laku manusia dalam kaitan dengan
kesehatannya. Dengan mengidentifikasi praktek kesehatan dalam berbagai budaya
(kultur) baik dimasa lalu maupun zaman sekarang, akan terkumpul
persamaan-persamaan, sehingga kombinasi pengetahuan tentang pola praktek
transkultural dengan kemajuan teknologi dapat menyebabkan makin sempurnanya
pelayanan perawatan dan kesehatan orang banyak dari berbagai kultur.
BAB
III
PENUTUP
- A. KESIMPULAN
Teori
Madeleine Leininger menyatakan bahwa kesehatan dan asuhan dipengaruhi oleh
elemen-elemen antara lain : struktur sosial seeperti tehnologi, kepercayaan dan
faktor filosofi, sistem sosial, nilai-nilai kultural, politik dan fakto-faktor
legal, faktor-faktor ekonomi dan faktor-faktor pendidikan.
Faktor
sosial ini berhubungan dengan konteks lingkungan, bahasa dan sejarah etnis,
masing-masing sistem ini nerupakan bagian struktur sosial. Pada setiap kelompok
masyarakat : pelayanan kesehatan, pola-pola yang ada dalam masyarakat dan
praktek-praktek yang merupakan baggian integral dari aspek-aspek struktur
sosial.
Dalam
model sunrisenya Leineinger menampilkan visualisasi hubungan antara berbagai
konsep yang signifikan. Ide pelayanan dan perawatan (yang dilihat Leineinger
sebagai bentuk tindakan dari asuhan) merupakan inti dari idenya tentang
keperawatan. Memberikan asuhan merupakan jantung dari keperawatan.
Tindakan
membantu didefinisikan sebagai perilaku yang mendukung. Menurut Leineinger
bantuan semacam ini baru dapat benar-benar efektif jika latar belakang budaya
pasien juga dipertimbangkan, dan bahwa perencanaan dan pemberian asuhan selalu
dikaitkan dengan budaya.
- B. SARAN
- Penerapan teori Leinienger diperlukan pengetahuan dan pemahaman tentang ilmu antropologi agar dapat memberikan asuhan keperawatan yang baik.
- Pelaksanaan teori leininger memerlukan pengabungan dari teori keperawatan yang lain yang terkait seperti teori adaptasi, self care, dll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar