MAKALAH TTG PERENCANAAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada
dasarnya, dalam melakukan kegiatan sehari-hari manusia tidak terlepas dengan
perencanaan. Tetapi sering tidak disadari bahwa mereka telah melakukan
perencanaan. Setiap orang pasti mempunyai tujuan atau suatu cita-cita dalam
hidupnya. Dalam usaha mereka untuk mencapai suatu tujuannya mereka pasti
mempunyai strategi atau perencanaan bagaimana mewujudkan cita-citanya atau
tujuannya tersebut. Perencanaan terjadi disetiap jenis kegiatan baik bisnis dll. Seseorang jika ingin bertindak untuk melakukan sesuatu
apapun pasti mereka menyusun suatu perencanaan kegiatan yang akan dilakukan
untuk ke depan.
Sering kita dengar kampanye yang disampaikan oleh bupati,
gubernur ataupun presiden itu adalah planning atau sebuah perencanaan yang akan
mereka jalankan ketika mereka terpilih. Jadi, penulis dalam kesempatan kali ini
akan membahas sedikit tentang planning atau proses perencanaan. Mengapa
demikian? Karena kami berfikir bahwa pengetahuan planning itu sangat penting
bagi siswa
yang berjiwa bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Perencanaan Bisnis
Perencanaan
adalah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan pada
suatu periode tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan.[1][1] Perencanaan menurut Bintoro Tjokroaminoto dalam Husaini
Usman (2008) adalah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis
yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Prajudi Atmosudirjo dalam
Husaini Usman (2008) juga berpendapat bahwa
perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan
dijalankan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, siapa yang melakukan,
bilamana, di mana, dan bagaimana cara melakukannya.
Dari
pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah
kegiatan yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan
dan dalam perencanaan itu mengandung beberapa unsur, diantaranya sejumlah
kegiatan yang ditetapkan sebelumnya, adanya proses, hasil yang ingin dicapai,
dan menyangkut masa depan dalam waktu tertentu. Pelaksanaan dan pengawasan
termasuk pemantauan, penilaian, dan pelaporan merupakan unsur yang tidak bisa
dilepaskan dari perencanaan. Dalam perencanaan diperlukan pengawasan agar tidak
terjadi penyimpangan-penyimpangan.
Tahap I: menetapkan tujuan
atau serangkaian tujuan,
Tahap
II: merumuskan keadaan saat ini,
Tahap
III: mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan, dan
Tahapa IV: mengembangkan rencana
atau serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan.
B. Syarat, Sifat, Tujuan, Manfaat,
Kelemahan serta Alasan –Alasan perlunya
perencanaan Bisnis
1. Syarat
Perencanaan
Perencanaan yang dibuat harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Faktual dan
realistik
b. Logis dan
rasional
c. Fleksibel
d. Kontinuitas
e. Dialektis
2. Sifat
Perencanaan
Sifat-sifat dari perencanaan adalah:
a. Kontribusi
terhadap tujuan (contribution of onjective)
Yaitu perencanaan dilakukan untuk
mencapai tujuan yang telah di rencanakan.
b. Kedudukan yang
istemewa dari suatu perencanaan (primacy of planning)
Bahwa setiap perencanaan selalu
mendapat tempat yang pertama dalam suatu proses manajemen dan perencanaan harus
mampu memberikan arah terhadap proses manajemen selanjutnya.
c. Kemampuan
pengisian dari planning (pervasiveness of planning)
Yaitu perencanaan merupakan dasar
manajemen yang berisi tujuan dan cara pencapaiannya.
d. Efisiensi dari
perencanaan (effeciency of planning)
Rencana yang telah direncanakan dapat
tercapai dengan cara yang efisien.
3. Tujuan
Perencanaan
Tujuan dari perencanaan adalah:
a.
Standar
pengawasan, yaitu mencocokkan pelaksanaan dengan perencanaannya,
b.
Mengetahiu
kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan,
c.
Mengetahiu
siapa saja yang terlibat (struktur Berbisnisnya), baik kualifikasinya maupun
kuantitasnya,
d. Mendapatkan
kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan,
e.
Meminimalkan
kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga dan waktu,
f.
Memberikan
gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan,
g.
Menyerasikan
dan memadukan beberapa sub kegiatan,
h.
Mendeteksi
hambatan kesulitan yang bakal ditemui, dan
i.
Mengarahkan
pada pencapaian tujuan.
4. Manfaat
Perencanaan
Perencanaan mempunyai banyak manfaat, diantaranya adalah
sebagai berikut:
a.
Membantu
manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan,
b.
Membantu dalam
kristalisasi persesuaian dalam masalah-masalah utama,
c.
Memungkinkan
manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas,
d. Pemilihan
berbagai alternatif terbaik,
e.
Standar
pelaksanaan dan pengawasan,
f.
Penyusunan
skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan,
g.
Menghemat
pemanfaatan sumber daya Berbisnis,
h.
Alat memudahkan
dalam berkoordinasi dengan pihak terkait,
i.
Membuat tujuan
lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami,
j.
Meminimumkan
pekerjaan yang tidak pasti, dan
k.
Menghemat
waktu, usaha dan dana.
5. Kelemahan
Perencanaan
Perencanaan
juga mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya:
a.
Pekerjaan yang
tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi nyata
b.
Perencanaan
cenderung menunda kegiatan
c.
Perencanaan
mungikn terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi
d. Perencanaan
mempunyai nilai praktis yang terbatas.
e.
Kadang-kadang
hasil yang paling baik didapatkan oleh penyelesaian situasi individual dan
penanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi; dan
f.
Ada
rencana-rencana yang diikuti cara-cara yang tidak konsisten.
Meskipun perencanaan
mempunyai kelemahan-kelemahan tersebut, manfaat-manfaat yang didapat dari
perencanaan jauh lebih banyak. Oleh karena itu perencanaan tidak hanya
seharusnya dilakukan, tetapi harus dilakukan.
6. Alasan-Alasan
Adanya Perencanaan
Ada dua alasan dasar perlunya perencanaan. Perencanaan
dilakukan untuk mencapai:
1.
Protective
benefit, yang duhasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan
dalam pembuatan keputusan, dan
2.
Positive
benefit dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan Berbisnis
C. Hubungan Perencanaan dengan
fungsi-fungsi Managemen lainnya
Dalam banyak hal, perencanaan adalah fungsi yang paling dasar dan meresap
keseluruh fungsi-fungsi managemen lainnya. Fungsi perencanaan dan fungsi-fungsi
serta kegiatan-kegiatan manajerial lainnya adalah saling berhubungan, saling
tergantung, dan berinteraksi.
1. PengBerbisnisan
PengBerbisnisan adalah proses
pengaturan kerja bersama sumber daya keuangan, phisik dan manusia dalam Berbisnis.
2. Pengawasan
Perencanaan dan pengawasan saling
berhubungan sangat erat, sehingga sering disebut sebagai “kembar siam” dalam
managemen
3. Pengarahan
Fungsi pengarahan selalu berkaitan erat
dengan perencanaan. Perencanaan menentukan kombinasi yang paling baik dari
faktor-faktor, kekuatan-kekuatan, sumber daya dan hubungan-hubungan yang
diperlukan untuk mengarahkan dan memotivasi karyawan. Fungsi pengarahan
meliputi penerapan unsur-unsur tersebut menjadi pengaruh.
D. Tipe-tipe Komposisi Proses perencanaan Binis
1. Perencanaan
Dari Dimensi waktu
a. Perencanaan
Jangka Panjang (Long Term Planning)
Perencanaan ini meliputi jangka waktu 3
tahun ke atas. Dalam perencanaan ini belum ditampilkan sasaran-sasaran yang
bersifat kuantitatif, tetapi kepada proyeksi atau perspektif atas keadaan ideal
yang diinginkan dan pencapaian keadaan yang bersifat fundamental.
b. Perencanaan
Jangka Menengah (Medium Term Planning)
Perencanaan ini melipiti jangka waktu
antara 1sampai 3 tahun. Tetapi di Indonesia umunya lima tahun. Perencanaan
jangka menengah ini merupakan penjabaran atau uraian perencanaan jangka
panjang. Walaupin perencanaan jangka menengah ini masih bersifat umum, tetapi
sudah ditampilkan sasaran-sasaran yang diproyeksikan secara kuantitatif.
c. Perencanaan
Jangka Pendek (Short Term Planning)
Jangka waktunya kurang dari satu tahun.
Perencanaan jangka pendek tahunan (annual plan) disebut juga perencanaan
operasional tahunan (annual operational planning).
2. Kpmposisi Proses perencanaan bisnis dari Dimensi Spasial
Perencanaan dilihat dari dimensi spasial adalah
perencanaan yang memiliki karakter yang terkait dengan ruang dan batasan
wilayah. Dari dimensi spasial ini dikenal perencanaan nasional, perencanaan
regional, dan perencanaan tata ruang atau tata tanah.
a. Perencanaan
Nasional
Perencanaan nasional adalah suatu
proses penyusunan perencanaan berskala nasional sebagai konsensus dan komitmen
seluruh rakyat Indonesia yang terarah, terpadu, menyeluruh untuk mencapai
masyarakat yang adil dan makmur, memperhitungkan dan memanfaatkan sumber daya
nasional dan memerhatikan perkembangan internasional.
b. Perencanaan
Regional
Perencanaan regional adalah pilihan
antar sektor dan hubungan antar sektor dalam suatu wilayah (daerah) sehingga
disebut juga sebagai perencanaan daerah atau wilayah.
c. Perencanaan
tata ruang
Perencanaan tata ruang adalah perencanaan
yang mengupayakan pemanfaatan fungsi kawasan tertentu, mengembangkannya secara
seimbang, baik secara ekologis, geografis, maupun demografis.
3. Komposisi Perencanaan
Bisnis dari
Dimensi Tingkatan Teknis Perencanaan
a.
Perencanaan
makro
Perencanaan makro adalah perencanaan
tentang ekonomi dan nonekonomi secara internal dan eksternal. Perencanaan
ekonomi makro meliputi berapa pendapatan nasional yang akan ditingkatkan,
berapa tingkat konsumsi, investasi pemerintah dan swasta, tingkat ekspor impor,
pajak, bunga bank, dan sebagainya.
b.
Perencanaa
Mikro
Perencanaan mikro disebut juga pemetaan
pendidikan. Perencanaan mikro pendidikan adalah perencanaan yang disusun dan
disesuaikan dengan kondisi otonomi daerah di bidang mikro.
c.
Perencanaan
sektoral
Perencanaan sektoral adalah kumpulan
progam dan kegiatan pendidikan yang mempunyai persamaan ciri dan tujuan.
Perencanaan sektoral memproyeksikan sasaran pembangunan sektor pendidikan dalam
mencapai tujuan pendidikan nasional yang telah ditentukan.
d. Perencanaan
kawasan
Perencanaan kawasan adalah perencanaan
yang memerhatikan keadaan lingkungan kawasan tertentu sebagai pusat kegiatan
dengan keunggulan komparatif dan kompetitif tertentu. Dalam perencanaan
kawasan, hal penting yang perlu mendapat perhatian adalah interaksi
antardaerah.
e.
Perencanaan
proyek
Perencanaan proyek adalah perencanaan
operasional kebijakan dan pembangunan dalam rangka mencapai sasaran sektor dan
tujuan.
4.
Perencanaa
menurut ruang lingkupnya
a.
Rencana
Strategis (Strategic`Plan)
Yaitu rencana yang ditujukan pada
kebutuhan jangka panjang usaha bisnis supaya tetap lancar dan menentukan
secara komprehensif arah dari tindakan Berbisnis atau sub unit Berbisnis.
Manajer memerlukan perencanaan khusus, yaitu perencanaan strategis. Karena
perencanaan ini akan digunakan dalam penentuan misi utama Berbisnis dan
membagi-bagi sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya. Sehingga
perencanaan strategis dapat menentukan keberhasilan Berbisnis atau perusahaan,
dikarenakan:[3][12]
1.
Perencanaan
strategis merupakan tipe perencanaan yang terpenting
2.
Melakukan
perencanaan strategis berarti menetapkan misi bisnis secara jelas.
3.
Perencanaan ini
memungkinkan manajer mempersiapkan diri tehadap kemungkinan terjadinya
perubahan pada lingkungan pasar.
Langkah-langkah
penyusunan perencanaan startegis, yaitu:[4][13]
1.
Tentukan tujuan
Manajer harus
mementukan tujuan strategis. Pemilihan ini dipengaruhi oleh misi, maksud,
nilai-nilai, dan kekuatan serta kelemahan berwirausaha
atau berbisnis
2.
Analisa
lingkungan
Tujuan yang
telah dibentuk harus dicek dan disesuaikan dengan keadaan lingkungan.
3.
Menetapkan
ukuran
Manajer harus
menetapkan tujuan guna mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan.
Dengan ukuran akan memudahkan apakah kegiatan itu berhasil atau tidak.
4.
Bandingkan
rencana bawahan dengan rencana strategis
Rencana-rencana
yang telah dibuat oleh bawahan harus disesuaikan dengan rencana tingkat atas
(rencana keseluruhan).
5.
Hilangkan
perbedaan yang terjadi
Jika antara
manajemen tingkat bawah dan rencana strategis ada perbedaan, maka harus
disamakan agar tidak ada perbedaan.
6.
Memilih
alternatif
Manajer harus mampu memilih
alternatif yang terbaik dan tepat.
7.
Penerapan
perencanaan strategis
Alternatif yang
terpilih akan menjadi rencana yang harus diformulasikan secara jelas, dan
kemudian dirinci kedalam kegiatan-kegiatan Berbisnis.
8.
Mengukur dan
mengawasi kemajuan
Rencana yang
telah dilakukan perlu diukur dan diawasi kemajuannya untuk menghindari
terjadinya kegagalan-kegagalan dalam
berbisnis.
Tabel 0.1 Kelebihan dan kelemahan
perencanaan strategis[5][14]
Kelebihan
|
Kelemahan
|
|
Memberikan pedoman yang konsisten bagi kegiatan2 Berbisnis
|
Memerlukan investasi dalam waktu, uang dan orang yang
cukup besar
|
|
Membantu para manajer dalam pembuatan keputusan
|
Cenderung membatasi Berbisnis hanya terhadap pilihan
yang paling rasional dan bebas resiko
|
|
Meminimumkan kemungkinan kesalahan
|
||
b.
Rencana
operasional (Operational plan)
Yaitu rencana
yang ditujukan pada aktivitas tertentu dalam menerapkan rencana strategis.
Tabel 0.2
perencanaan startegik VS perencanaan operasional[6][15]
Perencanaan
operasional
|
Perencanaan
stategis
|
|
Pusat bahasan
|
Masalah-masalah
pengoperasian
|
Kelangsungan
dan pengembangan jangka panjang
|
Sasaran
|
Laba sekarang
|
Laba di waktu
yang akan datang
|
Batasan
|
Lingkungan SD
sekarang
|
Lingkungan SD
waktu yang akan datang
|
Hasil yang
diperoleh
|
Efisiensi dan
stabilitas
|
Pengembangan
potensi mendatang
|
Informasi
|
Dunia bisnis
sekarang
|
Kesempatan di
waktu yang akan datang
|
Berbisnis
kepemimpinan
|
Birokrasi/stabil
konservatif
|
Kewiraswastaan/fleksibel
mengilhami perubahan radikal
|
Pemecahan
masalah
|
Berdasarkan
pengalaman masa lalu
|
Antisipasi,
menemukan pendekatan-pendekatan baru
|
Resiko
|
Rendah
|
Tinggi
|
a.
Standing plan, yaitu rencana
yang digunakan berulang-ulang.
1.
Policies (kebijakan), yaitu standing
plan yang mengkomunikasikan panduan bagi keputusan dan tindakan dalam
keadaan tertentu.
2.
Procedure, yaitu standing
plan yang mengikuti urutan (kronologis) dari tindakan-tindakan yang harus
dilakukan dalam situasi tertentu.
3.
Rules, peraturan yang
spesifik tentang tindakan yang harus dilakukan dan tindakan yang tidak boleh
dilakukan.
b.
Single-use
plan, yaitu rencana
sekali pakai untuk setiap periode waktu.
1.
Budget, adalah rencana
yang mengalokasikan sumber daya Berbisnis kedalam aktivitas, proyek, dan progam
Berbisnis.
2.
Project
schedule, adalah rencana
yang meliputi aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan dalam pembuatan suatu proyek
dalam Berbisnis.
3.
Progams, adalah rencana Berbisnis
yang menyeluruh yang menyangkut penggunaan sumber-sumber daya di masa yang akan
datang.
E. Proses Komposisi Perencanaan Bisnis Hirarki Perencanaan
Dalam Berbisnis terdapat tingkatan-tingkatan, yaitu:
1.
Manajemen by
Objectives (MBO)
Manajemen
by objectives (MBO) merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menghubungkan tujuan
Berbisnis dengan perencanaannya. Metode ini adalah metode yang sangat
populer. MBO adalah suatu metode formal
atau semiformal yang diawali dari penetapan tujuan, pelaksanaan, dan kemudian
evaluasi. Tujuan metode ini adalah untuk mendorong bawahan untuk lebih
berpartisipasi serta memperjelas tujuan dan mengkomunikasikan tujuan serta
hasil yang diharapkan. Sehingga keberhasilan MBO adalah partisipasi dan
komunikasi. MBO bisa digunakan oleh Berbisnis bisnis maupun non bisnis.
Tabel 0.3 keuntungan dan kelemahan MBO[8][19]
Keuntungan
|
Kelemahan
|
Meningkatkan
koordinasi antara tujuan dan rencana
|
Cenderung
gagal jika tidak ada komitmen yang kontinue dari manajemen puncak
|
Memperjelas
prioritas dan ekspektasi
|
Adanya
ketergantungan yang besar terhadap pihak lain dalam berbisnis
|
Memungkinkan
komunikasi vertikal dan horizontal
|
Terlalu
menekankan pada tujuan jangka pendek
|
Meningkatkan
motivasi karyawan
|
|
Dapat
menjalankan pengawasan yang lebih efektif
|
F. Proses Komposisi Perencanaan Bisnis Berteori
1.
Teori Sinoptik
Teori ini adalah teori yang paling
lengkap di banding dengan yang lainnya. Teori ini sudah menggunakan model
berpikir sistem dalam perencanaannya. Objek yang di rencanakan di pandang
sebagai kesatuan yang bulat, dengan satu tujuan yang di sebut misi.
Langkah-langkah perencanaan sinoptik meliputi : 1) Perencanaan masalah, 2)
Mengestimasi ruang lingkup problem, 3) Mengklasifikasi kemungkinan
penyelesaian, 4) Menginvestigasi problem, 5) Memprediksi alternatif, 6) Mengevaluasi
kemajuan atas penyelesaian yang spesifik.
2.
Teori
Inkremental
Teori ini berdasarkan pada kemampuan
institusi dan kinerja personaliannya. Teori ini tidak cocok untuk jangka
panjang karena sulit di ramalkan.
3.
Teori
Transaktif
Teori ini menekankan pada hakikat
individu yang menjunjung tinggi kepentingan pribadi. Perencanaan dalam teori
ini di lakukan oleh provinsi/kabupaten/kota atau sekolah.
4.
Teori Advokasi
Teori advokasi menekankan pada hal yang
bersifat umum. Perbedaan individu dan daerah di abaikan. Dasar perencanaannya
pada argumentasi yang logis,rasional, dan dapat di pertahankan melalui
argumentasi ( advokasi).
5.
Teori Radikal
Teori ini menekankan pada kebebasan
lembaga lokal untuk melakukan perencanaan sendiri, dengan maksud agar lebih
cepat memenuhi kebuuhan lokal.
6.
Teori SITAR
Teori sitar adalah gabungan kelima di
atas. Oleh sebab itu di sebut juga sebagai compementary planning proces.
Teori ini untuk menggabungkan semua kelebihan masing-masing teori di atas
sehingga lebih lengkap.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas bisa disimpulkan bahwa perencanaan
merupakan suatu hal yang vital bagi Berbisnis karena disinilah proses
menetapkan tujuan dan cara untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanan selalu
menduduki posisi pertama dalam Berbisnis karena sebelum menentukan apa-apa
pasti perencanaan yang akan dibahas terlebih dahulu. Dan perencanaan adalah suatu hal yang tidak akan
pernah bisa lepas dari kegiatan kehidupan manusia. Semua orang pasti mempunyai
perencanaan untuk kehidupannya yang akan datang. Dalam perencanaan itu pasti
yang diharapkan adalah keberhasilan yang maksimal dari apa yang telah
direncanakan sebelumnya. Oleh karena itu, dalam membuat perencanaan harus
benar-benar difikirkan matang-matang agar dalam pelaksanaannya bisa tercapai
walaupun tidak semaksimal yang telah direncanakan.
Demikian makalah yang telah kami selesaikan. Semoga
bermanfaat dan mohon maaf atas segala kekurangan. Kritik dan saran senantiasa
kami harapkan untuk bisa lebih baik dalam penyusunan makalah di lain
kesempatan.
MAKALAH KOMUNIKASI
BISNIS
JUDUL :
PROSES KOMPOSISI PERENCANAAN BISNIS
DISUSUN
OLEH
……………….,
………………, ……………………….., …………………..
SMK DZANNUROIN
LARANGAN PERRENG PRAGAAN MADURA –
JAWA TIMUR
TAHUN AJARAN 2013 / 2014
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL ......................................................................... i
KATA
PENGANTAR ......................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN ......................................................................... 1
- Latar Belakang ......................................................................... 1
- Rumusan Masalah ......................................................................... 1
- Tujuan ....................................................................................... 1
BAB II
ISI .............................................................................................. 2
A.
Pengertian
Etiket ......................................................................... 2
B.
Ciri-ciri
Etiket ......................................................................... 2
C.
Prinsip Etiket ......................................................................... 3
D.
Perbedaan
Etiket dan Etika ........................................................ 3
BAB III
PENUTUP .................................................................................. 5
A.
Simpulan .................................................................................. 5
B.
Saran .................................................................................. 5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar