Selasa, 24 Oktober 2017

Buah Durian



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.    LATAR BELAKANG
   Buah durian merupakan buah yang cukup terkenal banyak orang yang tergugah seleranya kalau mendengar nama buah durian. Buah yang berbau harum dan memiliki rasa yang khas ini sangat amat disenangi di kalangan masyarakat.
   Buah yang memiliki nama latin durio zibethinus. Ini banyak sekali mengandung vitamin B,C,E dan Zat Besi. Selain itu, daging buah durian juga mengandung banyak sekali zat gizi dan diataranya : Karbohidrat, lemak, protein, serat, kalsium ( Ca ), Fosfor ( P ), Asam Folat, Magnesium ( Mg ), Potasium atau kalsium ( K ).
   Ada jenis lain yang buahnya lebih kecil disebut chanee ( Kani ). Durian gajah yang berasal dari bangkok ini sering disebut dengan nama durian montong ( otong ) ini telah di lepas oleh menteri pertanian RI untuk di budidayakan di indonesia.
   Selain itu juga buah durian yang sudah matang ini dapat di konsumsi sendiri atau dapat juga di olah menjadi dodol, ice cream, campuran es, bahan minuman dan lauk pauk yang disebut tempoyak.
1.2.     IDENTIFIKASI MASALAH
1. Vitamin apakah yang terkandung dalam buah durian ?
2. Zat gizi apa sajakah yang terkandung dalam daging buah durian ?
1.3.    RUMUSAN MASALAH
Dari identifikasi diatas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut :
            Buah durian ini sangat bermanfaat bagi kesehatan, karna buah durian mengandung vitamin B,C,E dan Zat Besi. Selain itu, daging buah durian juga mengandung banyak sekali zat gizi dan diataranya : Karbohidrat, lemak, protein, serat, kalsium ( Ca ), Fosfor ( P ), Asam Folat, Magnesium ( Mg ), Potasium atau kalsium ( K ). Tapi walaupun bermanfaat bagi tubuh buah durian tidak terlalu bagus apabila dimakan terlalu banyak karna  buah durian bersifat panas.
1.4.    TUJUAN
            Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah guna menambah wawasan bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya mengenai buah durian, karna buah durian memiliki banyak manfaat tetapi banyak masyarakat yang belum mengetahuinya, ada sebuah paradigma di masyarakat kita yang mengangap buah durian dapat meningkatkan kadar kolesterol.


1.5.    STUDI LITERATUR ARTIKEL ILMIAH DURIAN
Buah durian sudah sangat populer bagi masyarakat Asia Tenggara, terutama Indonesia. Durian berasal dari daerah Asia Tenggara, diduga sumber genetik utama durian adalah Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Di Kalimantan dapat ditemukan berbagai jenis durian luar seperti Durio testudinarium (kura-kura), Durio grudiflorus (mencit),  Durio Kutejensis (lai) dan berbagai tipe atau varietas Durio Zibethtinus (durian budidaya). Kemudian durian menyebar di Srilanka, India Selatan, Papua Nugini, Australia dan Zanzibar (Jaya , 1995)
Tanaman durian di habitat aslinya tumbuh di hutan belantara yang beriklim panas (tropis) Pengembangan budidaya tanaman durian yang paling baik adalah di daerah dataran rendah sampai ketinggian 800 meter di atas permukaan laut dan keadaan iklim basah, suhu udara antara 25-35°C, kelembaban udara (RH) sekitar 50-80%, dan intensitas cahaya matahari 45-50% (Rukmana, 2001) Klasifikasi ilmiah tanaman durian dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1. Klasifikasi Ilmiah Tanaman Durian
Klasifikasi
Ilmiah
Kingdom
Plantae
Divisi
Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Sub Divisi
Angiospermae (berbiji tertutup)
Kelas
Dicotyledonae (berkeping dua)
Ordo
Malvaceae
Famili
Bombacaceae
Genus
Durio
Spesies
Durio zibethinus Murr
Sumber: Rukmana (2001)
Tanaman durian di habitat alami tumbuh tahunan hingga mencapai ratusan tahun (200 tahun). Pohonnya berkayu dapat mencapai ketinggian 50 meter atau lebih, bercabang banyak dan membentuk kanopi (tajuk) mirip kerucut atau segitiga. Biji durian berbentuk bulat telur, berkeping dua, berwarna putih kekuning-kuningan atau coklat muda. Tiap rongga buah terdapat 2-6 biji atau lebih. Biji durian merupakan alat atau bahan perbanyakan tanaman secara generatif, terutama untuk batang bawah pada penyambungan (Tim Bina Karya Tani, 2008).
Di Indonesia ada 21 kultivar durian unggul yang dirilis oleh Dinas Pertanian, yaitu : petruk, sukun, sitokong, kani, otong, simas, sunan, sihijau, sijapang, siriwig, bokor, perwira, sidodol, bantal mas, hepe, matahari, aspar, sawah mas, raja mabah, kalapet, dan lai mansau (Untung, 2008)
Buah durian berbentuk bulat, bulat panjang, atau variasi dari kedua bentuk itu. Buah yang sudah matang panjangnya sekitar 30-45 cm dengan lebar 20-25 cm. Beratnya sebagian besar berkisar antara 1,5-2,5 kg. Setiap buah berisi 5 juring yang didalamnya terletak 1-5 biji yang diselimuti daging buah berwarna putih, krem, kuning, atau kuning tua. Besar kecilnya ukuran biji, rasa, tekstur dan ketebalan daging buah tergantung varietas (Untung, 2008)
Selama ini bagian buah durian yang lebih umum dikonsumsi adalah bagian buah atau dagingnya. Presentase berat bagian ini termasuk rendah yaitu hanya 20-35%. Hal ini berarti kulit (60-75%) dan biji 5-15% belum termanfaatkan secara maksimal. Umumnya kulit dan biji menjadi limbah yang hanya sebagian kecil dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Bahkan sebagian besar dibuang begitu saja.(Prasetyaningrum, 2010)
Di Indonesia biji durian dapat diperoleh pada beberapa daerah yang mempunyai potensi akan adanya buah durian dimana biji durian tersebut menjadi salah satu limbah yang terbengkalai atau tidak dimanfaatkan, yang sebenarnya banyak mengandung nilai tambah. Agar limbah ini dapat dimanfaatkan sebagaimana sifat bahan tersebut dan digunakan dalam waktu yang relatif lama, perlu di proses lebih lanjut menjadi beberapa hasil yang bervariasi (Hutapea, 2010)
Biji Durian apabila dipotong akan mengeluarkan lendir atau dikupas kulitnya. Lendir ini tidak berwarna, tidak berbau dan tidak mempunyai rasa serta larut dalam air panas maupun dingin membentuk suatu larutan kental. Menurut Purba (2002) lendir ini merupakan gum karena sifat-sifatnya sama seperti sifat gum.





Tabel Komposisi Kimia dalam 100 gr Biji Durian
Zat Gizi
Jumlah
Karbohidrat
Protein
Lemak
Serat
Kalsium
Fosfor
Air
30 gr
9,79 gr
0,2  gr
1,08 gr
270 mg
900 mg
51,1 gr
            Macam macam warna daging durian:
a.       Durian warna kuning
Popular di Malaysia dikarenakan oleh penduduk lokal durian ini dijuluki raja kunyit karna daging buahnya warna kuning.
b.      Durian warna merah
Durian ini warnanya alami tanpa ada pelantara kimiawi dan asalnya dari banyuwangi.
c.       Durian warna hijau
Durian ini berasal dari bogor dan medan namun kepastiannya masih kurang jelas.
d.      Durian warna hitam
Durian ini menjadi hitam karena adanya penambahan kaki tanaman, asalnya dari Malaysia. (Anonim 2016)









BAB II
PEMBAHASAN

2.1.      PENGERTIAN DURIAN
            Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan populernya adalah "raja dari segala buah" (King of Fruit). Durian adalah buah yang kontroversial, meskipun banyak orang yang menyukainya, namun sebagian yang lain malah muak dengan aromanya.
Sesungguhnya, tumbuhan dengan nama durian bukanlah spesies tunggal tetapi sekelompok tumbuhan dari marga Durio. Namun demikian, yang dimaksud dengan durian (tanpa imbuhan apa-apa) biasanya adalah Durio zibethinus. Jenis-jenis durian lain yang dapat dimakan dan kadangkala ditemukan di pasar tempatan di Asia Tenggara di antaranya adalah lai (D. kutejensis), kerantungan (D. oxleyanus), durian kura-kura atau kekura (D. graveolens), serta lahung (D. dulcis). Untuk selanjutnya, uraian di bawah ini mengacu kepada D. zibethinus.

2.2.  NAMA-NAMA LOKAL
Terdapat banyak nama lokal. Nama terbanyak ditemukan di Kalimantan, yang mengacu pada berbagai varietas dan spesies yang berbeda. Durian di Jawa dikenal sebagai duren (bahasa Jawa, bahasa Betawi) dan kadu (bahasa Sunda). Di Sumatera dikenal sebagai durian dan duren (bahasa Gayo). Di Sulawesi, orang Manado menyebutnya duriang, sementara orang Toraja duliang. Di Kota Ambon dan kepulauan Lease biasa disebut sebagai Doriang. Di Pulau Seram bagian timur disebut rulen.



2.3.      PERKEMBANGAN KOMODITAS DURIAN BPS


 



 













2.4.      MORFOLOGI DAN TAKSONOMI DURIAN (Durio zibethinus Murr.)
Buah durian merupakan tanaman daerah tropis, karenanya dapat tumbuh baik di Indonesia. Panjang buah durian yang matang bisa mencapai 30-45 cm dengan lebar 20-25 cm, dan berat antara 1,5-2,5 kg. Setiap buah berisi 5 juring yang di dalamnya terletak 1-5 biji yang diselimuti daging buah yang berwarna putih, krem, kuning, atau kuning tua. Tiap varietas durian menentukan besar kecilnya ukuran buah, rasa, tekstur, dan ketebalan daging (Nazaruddin, 1994).
Durian banyak disebutkan sebagai pohon hutan dan biasanya berukuran sedang hingga besar yang tingginya mencapai 50 m dan umurnya dapat mencapai puluhan hingga ratusan tahun. Bentuk pohonnya (tajuk) mirip segitiga dengan kulit batangnya berwarna merah coklat gelap, kasar, dan kadang terkelupas. Buah durian memiliki alat kelamin jantan dan betina dalam 1 bunga sehingga tergolong bunga sempurna. Aroma dari buahnya cukup menyengat. Buahnya berduri dan bila dibelah di dalam buahnya terdapat ruang-ruang yang biasanya berjumlah lima. Setiap ruangan berisi biji (pongge) yang dilapisi daging buah yang lembut, manis, dan berbau merangsang. Jumlah daging buahnya pun beragam tetapi ratarata 2-5 buah. Warna buahnya bervariasi dari putih, krem, kuning sampai kemerahan (Widyastuti dkk., 1993).
Daun dari buah durian bervariasi sesuai dengan varietasnya. Irawan dkk. (2007) mengatakan varietas buah durian antara yang satu dengan lainnya memiliki perbedaan dalam bentuk daunnya. Bentuk daun pada buah durian ada yang berbentuk melonjong, melanset, dan melonjong-melanset, seperti terlihat pada
Gambar 1.
Gambar 2.


 

2.5.       SYARAT TUMBUH
a.      Iklim
Durian tumbuh dengan baik di daerah tropika basah dengan curah hujan > 2.000 mm/tahun dan tersebar merata sepanjang tahun dengan lama bulan basah 9-10 bulan/tahun dan 1-2 bulan kering  sebelum berbunga. Intensitas cahaya 40-50%, dengan suhu 22-30ºC.
b.      Ketinggian Tempat.
Ketinggian tempat yang baik antara 100-500 M dpl, jika ditanam pada daerah yang lebih tinggi akan menurunkan mutunya.
c.       Tanah.
  1. Tanaman durian akan tumbuh dengan baik pada tanah dengan pH 5-7 dan optimum pada pH 6-6,5.
  2. Kondisi drainase lahan harus baik, dengan kedalaman air tanah antara 50-150 cm dan 150-200 cm, karena akar durian sangat peka (busuk)  bila terendam air.
  3. Tanah grumosol dan andosol cocok untuk tanaman durian.
  4. Tanah subur dan kaya kandungan bahan organik.

2.6.      BUDIDAYA DAN PEMELIHARAANNYA
a.    Pengolahan lahan.
  1. Lahan dibersihkan dari rerumputan, sisa tebangan, tanaman liar, kemudian dibajak/dicangkul
  2. Di sekitar kebun perlu dibuat saluran drainase guna menghindari adanya genangan.
  3. Kegiatan pengolahan lahan dilakukan sebelum musim hujan.
b.    Penanaman.
  1. Jarak tanam 10 x 10 M untuk jenis durian genjah, dan 12 x 12 M untuk jenis durian sedang dan dalam.
  2. Lubang tanam dengan ukuran 80 x 80 x 70 cm atau 70 x 70 x 60 cm atau  disesuaikan  dengan  jenis  tanah  dan  kondisi  lahan,  tanah galian bagian atas (20 cm) dipisahkan dengan tanah galian bagian bawah dan dibiarkan selama 2-3 minggu.
  3. Lubang  tanam  ditutup  kembali,  dengan  tanah  galian  atas  lebih dahulu dimasukkan setelah dicampur dengan pupuk organik/pupuk kompos sebanyak +  30 kg/lubang.
  4. Penanaman dilakukan awal musim hujan pada sore hari agar bibit yang sudah ditanam tidak langsung terkena matahari.
  5. Bibit ditanam sekitar 5 cm di atas pangkal batang dan diikat pada batang kayu/bambu agar tanaman dapat tumbuh tegak lurus.
  6. Bibit    yang sudah ditanam sebaiknya diberi naungan untuk menghindari sengatan matahari curah hujan yang lebat. Naungan dapat dibongkar setelah tanaman berumur 3-5 bulan.
  7. Tanah di sekitar tanaman sebaiknya ditutup rumput/jerami kering sebagai mulsa, agar kelembaban tanah dapat stabil.
c.    Pemeliharaan.
          Penanaman durian secara komersial di perkebunan dilakukan dengan jarak tanam 10 m × 10 m hingga 12 m × 12 m, tergantung dari ukuran tanaman/kultivarnya. Apabila tanaman masih kecil, tumpang sari dapat dilakukan. Pengendalian gulma juga perlu dilakukan.
Pemeliharaan mencakup pemupukan, pemangkasan (pembentukan dan peremajaan), pengairan (bila diperlukan), dan pengendalian hama dan penyakit. Tajuk durian yang baik adalah berbentuk kerucut membulat, dengan cabang utama mendatar ke samping.
  1. Penyiangan, dilakukan   untuk membuang gulma yang tumbuh di sekitar tanaman (1 m dari batang pohon) yang akan mengganggu pertumbuhan tanaman.
  2. Penyiraman, hal-hal yang perlu diperhatikan :
  1. Tahap  awal  pertumbuhan  penyiraman  dilakukan  setiap  hari pagi dan sore hari, tetapi tanah tidak boleh tergenang terlalu lama (terlalu basah).
  2. Kebutuhan air pada masa vegetatif 4-5 L/hari dan pada masa produktif 10-12 L/hari.
  3. Setelah  tanaman  berumur  satu  bulan  penyiraman  dilakukan 3x/minggu. Jika tanaman sudah berbuah, penyiraman harus diperhatikan karena kalau kekurangan air dapat mengakibatkan kerontokan buah.
  4. Tanaman durian akan membutuhkan banyak air setelah panen karena diperlukan untuk memulihkan kondisi tanaman menjadi normal kembali

2.7.      PENANGANAN PASCA PANEN
a.   Pengumpulan
Di tempat pengumpulan setiap tangkai durian diberi label khusus atau dicat dengan warna tertentu untuk menunjukkan kebun asal durian. Bila kualitasnya kurang baik dapat diperbaiki  pada tahun berikutnya.

b. Penyortiran dan Penggolongan
Hasil panen dikumpulkan, diseleksi dan dipilah-pilah berdasarkan ukuran. Seleksi perlu dilakukan agar tidak ada buah cacat yang ikut terkirim, terutama bila buah ini akan dijual atau diekspor.
c.    Penyimpanan
Durian yang sudah terpilih dicuci dan disemprot dengan air agar kotoran yang menempel pada kulitnya menjadi bersih. Selanjutnya buah dicelupkan ke dalam air yang telah diberi fungisida Aliette 800 WP yang berbahan aktif Aluminium tris (Oethy/phosphonate) 22 cc/liter. Tujuan pencelupan ini adalah untuk menghindari serangan busuk buah yang disebabkan oleh jamur Phytophtora sp selama pemeraman dan transportasi. Lalu buah dikeringanginkan. Durian beserta petinya dimasukkan ke dalam gudang yang cukup mendatangkan penerangan.
d.      Pengemasan dan Pengangkutan
Buah durian yang akan diekspor diberi perlakuan: setelah buah kering, buah dibungkus kantong plastik dan diikat dengan tali rafia Setiap kantung plastik berisi satu butir buah durian. Buah yang sudah dibungkus kantung plastik dibungkus lagi dengan kantung kertas semen. Setelah itu, dimasukkan ke dalam kotak karton setebal 3 mm. Setiap ungkus berisi 5-6 butir durian sehingga setiap kotak karton berisi 10-15 kg durian. Kotak ini dilekat dengan lakban (perekat plastik) tebal yang tidak mudah robek jika terkena gesekan. Teknologi pengemasan ini memperhatikan adanya lubang udara agar ada sirkulasi udara, tetapi juga ada lapisan plastik luar untuk menahan keluarnya bau, sehingga tidak ada kontak antar udara di dalam kotak pengepakan dengan udara luar maka jika di dalam ada durian yang matang baunya tidak tercium menyengat sampai keluar.
e.       Penanganan Lain
Bila ingin menghasilkan durian beku untuk dipasarkan ke tempat yang jauh, maka dapat dilakukan cara pengepakan fakum udara, cara ini banyak dipakai oleh petani Thailand. Setelah dikupas kulitnya, durian dimasukkan ke dalam alat fakum udara selama 35-40 menit dengan suhu 40oC di bawah nol. Setelah itu, buah durian dimasukkan ke dalam plastik berukuran 300 gram dan diletakkan dalam kamar pendingin dengan suhu 18 derajat C di bawah nol.


2.8.      VARIETAS UNGGULAN
Kultivar Unggul Nasional
Terdapat lebih dari 55 varietas/jenis durian budidaya. Hingga 2005 terdapat 38 kultivar unggul yang telah diseleksi dan diperbanyak secara vegetatif. Beberapa di antaranya:

·         'Gapu ', dari Puncu, Kediri, Jawa Timur
·         'Hepe', bijinya kempes dengan daging tebal
·         'Kelud', dari Puncu, Kediri, Jawa Timur
·         'Ligit', dari Kutai
·         'Mawar', dari Long Kutai
·         'Ripto', dari Trenggalek
·         'Salisun', dari Nunukan
·         'Selat', dari Jaluko, Muaro Jambi
·         'Sememang', dari Banjarnegara
·         'Tong Medaye', dari Lombok, NTB
·         'Bentara', dari Kerkap, Bengkulu Utara
·         'Bido Wonosalam', dari Jombang, Jawa Timur
·         'Perwira', dari Simapeul, Majalengka
·         'Petruk', dari Dukuh Randusari, Desa Tahunan, Jepara, Jawa Tengah
·         'Soya', dari Ambon, Maluku
·         'Sukun', bijinya kempes dengan daging tebal
·         'Sunan', dari Boyolali
·         'Kani' ("chanee", durian bangkok)
·         'Otong', (alihnama dari durian "monthong", durian bangkok, di Malaysia disebut klon D159)





BAB III
PENUTUP
3.1.         KESIMPULAN
Durian adalah salah satu jenis buah-buahan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Manfaat durian selain sebagai makanan buah segar dan olahan lainnya. Di Indonesia, tanaman durian terdapat di seluruh pelosok Jawa dan Sumatra. Sedangkan di Kalimantan dan Irian Jaya umumnya hanya terdapat di hutan, di sepanjang aliran sungai. Durian menghendaki tanah yang subur, gembur, tidak bercadas, kedalaman air tanah 1-2 meter, kemasaman (pH) tanah 6 – 7. Durian bisa ditanam di pekarangan atau secara kebun. Jarak tanam 10 - 14 meter. Ukuran lobang 60 x 60 x 60 cm. Pada umur 8 tahun durian yang berasal dari okulasi sudah berbunga. Bila buah terlalu lebat perlu dilakukan penjarangan dengan menyisakan 40 - 50 % saja. Buah durian yang matang di pohon akan jatuh dengan sendirinya.

3.2.      SARAN
            Kami berharap makalah ini selain dapat bermanfaat semoga ini akan menjadi alternatif yang baik bagi para pembaca untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.






DAFTAR PUSTAKA
AAK. Bertanam Pohon Buah-buahan II. Kanisius : Yogyakarta, 1997.
AAK. Budi daya Durian. Kanisius : Yogyakarta, 1997.
Rambe, Sri Suryani Maphilindowati. “ Pasca Panen Buah Durian “. Trubus, 1988
Redaksi Trubus. Berkebun Durian Ala Petani Thailand. Jakarta : Penebar Swadaya, 1998. Mengebunkan Durian Unggul. Jakarta : Penebar Swadaya, 1997
Baga kaiie, moechd,1984, kebunku buah-buahanku, jakarta indra pres
Syarifudin,2008, Tanaman Unggulan Jakarta : PT Cipta Widya Swara.
Brotur, 2005. Macam Hama Tanaman Durian. Jakarta : Ghalia Indonesia


1 komentar:

MarioQQHokiCuan mengatakan...

INGIN DAPAT CUAN BESAR !!
GABUNG DISINI YUK !!
LINK HOKI : MARIOQQ88. Org
WA+62 821-4331-1663

Link Alternatif :
- www.marioqq88. org
- www.marioqq88. club