Selasa, 24 Oktober 2017

Wirausaha



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Banyak wirausahawan lebih suka langsung meluncurkan perusahaan dan melihat apa yang terjadi daripada menginvestasikan waktu dan tenaganya untuk menentukan dan meneliti target pasar, menentukan strategi dan merencanakan keuangannya. wirausahawan sering  merasa bahwa proses penyusunan rencana bisnis menjadi hal yang membosankan dan tak berguna. Kecenderungan mereka adalah langsung memulai bisnis, mencoba beberapa pendekatan, dan melihat mana yang berhasil.
Menyusun sebuah rencana memang merupakan sebuah kerja keras, namun demikian, itu merupakan kerja kerja keras yang banyak memberikan manfaat. Para wirausahawan yang menginvestasikan waktu dan tenaga mereka untuk menyusun rencana bisnisakan lebih siap menghadapi lingkungan yang tidak ramah tempat perusahaan mereka bersaing, dibandingkan dengan dengan para wirausahawan yanag tidak memiliki rencana bisnis. Meskipun menyusun rencana bisnis tidak menjamin kesuksesan, rencana bisnis ini akan meningkatkan peluang untuk meraih kesuksesan dalam bisnis bagi para wirausahawan.
Membuka usaha baru tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya. Rencana harus ada betapapun sederhananya secara tertulis. Namun, wirausaha baru di negara kita banyak yang tidak mau ataupun mungkin tidak mampu atau segan menulis rencana tertulis tersebut karena berbagai alasan. Perencanaan yang tidak tertulis pasti sudah ada rekayasa dalam pikiran, yaitu suatu rekayasa secara sederhana tentang jawaban dari berbagai pertanyaan antara lain, usaha apa yang akan dibuka, mengapa memilih usaha tersebut, dimana lokasinya, siapa konsumennya, darimana sumber modalnya, dan sebagainya.
Membuka usaha baru tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya. Rencana harus ada betapapun sederhananya secara tertulis. Namun, wirausaha baru di negara kita banyak yang tidak mau ataupun mungkin tidak mampu atau segan menulis rencana tertulis tersebut karena berbagai alasan. Perencanaan yang tidak tertulis pasti sudah ada rekayasa dalam pikiran, yaitu suatu rekayasa secara sederhana tentang jawaban dari berbagai pertanyaan antara lain, usaha apa yang akan dibuka, mengapa memilih usaha tersebut, dimana lokasinya, siapa konsumennya, darimana sumber modalnya, dan sebagainya.
1.2 Perumusan Masalah
1.    Mengapa di butuhkan perencanaan dalam berbisnis?
2.    Apa peran rencana bisnis dalam suatu usaha?
3.    Bagaimana rencana bisnis yang baik dan benar?
4.    Apa yang menyebabkan kesalahan pada rencana bisnis?

1.2  Tujuan Penulisan
1.    Mengidentifikasikan alasan dan manfaat menyusun rencana bisnis
2.    Mendeskripsikan unsur-unsur rencana bisnis yang kokoh
3.    Mengidentifikasikan kesalahan rencana bisnis
4.    Mendeskripsikan langkah praktis menyusun rencana bisnis

1.3 Manfaat Penulisan
Makalah ini dibuat dengan tujuan agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami bagaimana Menyusun Rencana Bisnis yang Unggul. Dengan mengetahui cara menyusun rencana bisnis yang unggul , pembaca yang ingin menjadi seorang wirausahawan dapat memahami manfaat menyusun rencana bisnis.
















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Rencana Bisnis
Rencana bisnis adalah suatu dokumen tertulis yang menggambarkan secara sistematis suatu usaha yang diusulkan mengenai yang berisi rincian kegiatan operasi dan rencana keuangan, peluang dan strategi pemasaran serta keterampilan dan kemampuan manajer. Rencana bisnis biasanya digunakan oleh wirausaha yang sedang mencari calon investor atau penanam modal untuk menyampaikan visi mereka kepada calon investor atau penanam modal. Rencana bisnis juga sering kali digunakan oleh perusahaan untuk menarik karyawan penting, prospek bisnis baru, berhubungan dengan pemasok barang atau jasa.

Adapun fungsi rencana bisnis adalah:
1.      Sebagai alat untuk meyakinkan investor atau pemberi pinjaman modal.
2.      Sebagai panduan bagi wirausaha dalam menjalankan konsep usahanya.

2.2 Manfaat  Rencana Bisnis
Rencana bisnis memberikan benefit sebagai berikut :
Bagi entrepreneur :
1)      Menguraikan waktu, usaha, riset dan disiplin yang dibutuhkan untuk bisnis tersebut.
2)      Berbagai analisis menempatkan entrepreneur untuk teliti dan berhati-hati.
3)     Membantu mengembangkan dan menentukan strategi operasi dan hasil yang diharapkan.
4)      Menyediakan benchmark.
5)      Sebagai alat komunikasi untuk investor.
Bagi pemilik dana :
1)      Menguraikan potensi pasar dan rencana untuk mengamankan pasar.
2)      Mengilustrasikan kemampuan untuk memenuhi kewajiban.
3)      Mengidentifikasi resiko kritis dan peristiwa krusial serta rencana kontingensi.
4)      Menyediakan informasi untuk evaluasi bisnis dan keuangan.
5)      Panduan untuk menilai kemampuan perencanaan dan manajerial entrepreneur.

2.3 Kesalahan Rencana Bisnis
1.    Menunda Pembuatan Rencana Bisnis
Kebanyakan pemilik bisnis membuat rencana bisnis hanya ketika mereka tidak punya pilihan lain. Kecuali jika bank atau investor meminta suatu rencana bisnis, maka tidak pernah ada rencana dalam bisnis mereka
2.    Hal-hal Non Formil dalam Arus Kas.
Kebanyakan orang-orang memikirkan laba daripada uang tunai. Saat Anda membayangkan suatu bisnis baru, Anda berpikir tentang biaya pembuatan produk, bagaimana Anda bisa menjualnya dan berapa laba per unit yang akan diperoleh.
3.    Gagasan yang terlalu tinggi
Jangan menaksir terlalu tinggi pada pentingnya ide. Anda tidak memerlukan suatu ide besar untuk memulai bisnis. Anda memerlukan waktu, uang, ketekunan dan akal sehat. Hanya sedikit bisnis sukses yang didasarkan seluruhnya pada ide baru.
4.    Ketakutan dan Kengerian
Membuat suatu perencaan bisnis tidaklah sesulit yang Anda pikirkan. Ada beberapa buku bagus untuk membantu, mencari mentor, ikut seminar, sekolah bisnis, ikut komunitas bisnis adalah cara-cara lain untuk memperoleh tambahan ilmu dalam membantu penyusunan rencana bisnis.
5.    Penentuan Tujuan yang tidak jelas
Tinggalkan kata-kata bisnis yang samar dan tidak berarti (misalnya 'menjadi yang terbaik'). Yang perlu diperhatikan adalah bahwa sasaran suatu rencana adalah hasilnya, dan untuk mendapatkan hasil Anda memerlukan usaha yang berkelanjutan (terus menerus) dan spesifik.
6.    Tidak fokus
Buatlah rencana Anda sesuai dengan maksud dan tujuan dari bisnis yang ingin Anda jalankan. Rencana bisnis dapat bermacam-macam, terkadang hanya berisi rencana menjual suatu ide bisnis baru, rencana keuangan, rencana pemasaran, dan lain-lain.
7.    Prioritas yang Lemah
Ingat, fokus merupakan suatu strategi dan kekuatan bisnis. Buatlah prioritas dalam bisnis Anda, buatlah list apa-apa yang menjadi prioritas dan hal yang harus Anda lakukan dalam bisnis Anda. Sesuaikan dengan tujuan yang ingin Anda capai.
8.    Membuat Proyeksi yang kurang tepat
Pertumbuhan awal usaha, umumnya berjalan sangat pelan. Jadi dalam menyusun rencana finansial dimana akan berhubungan dengan rencana penjualan, Anda sebaiknya memproyeksikannya secara natural, tidak terlalu berlebihan namun tidak terlalu rendah. Proyeksi berlebihan akan berakibat pada kendurnya percaya diri bila hal tersebut gagal atau tidak sesuai, sebaliknya proyeksi yang terlalu rendah akan mengakibatkan bertambahnya rasa pesimis.

2.4 Langkah Praktis Menyusun Rencana Bisnis
1)      Menentukan karakteristik usaha dan industry
2)      Menentukan struktur keuangan (Jumlah uang dan modal yang di inginkan)
3)      Membaca neraca keuangan terakhir untuk menetukan likuiditas, harta bersih dan uang/modal.
4)      Menentukan kualitas entrepreneur dalam usaha tersebut
5)      Menetapkan fitur unik dalam usaha tersebut
6)      Membaca seluruh rencana bisnis secara cepat (grafik, table, gambar dan komponen lain).

2.5 Komponen Rencana Bisnis
1.     Ulasan Deskripsi Bisnis
Disini anda harus menjelaskan secara singkat apa bidang usaha yang akan dijalankan. Tuliskan potensi produk anda saat ini dan kemungkinannya dimasa depan. Juga berikan informasi peluang pasarnya serta perkembangan produk untuk bisa bertahan dan menyesuaikan dengan pasar yang ada.
2.    Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang akan dijalankan haruslah merupakan hasil analisa pasar yang telah dilakukan dengan cermat. Analisa pasar adalah kekuatan yang harus anda gunakan untuk menciptakan target pembeli, anda harus memahami seluruh aspek yang berkaitan dengan pasar sehingga target penjualan dapat ditentukan (kemana produk anda akan dipasarkan).
3.    Analisa Pesaing
Analisa Pesaing digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing anda dalam satu pasar yang sama. Setelah menemukan kekuatannya, kemudian mencari strategi untuk memasarkan produk dengan cara yang berbeda dengan pesaing.



4.    Rencana Desain dan Pengembangan
Rencana desain dan pengembangan dperlukan untuk menunjukkan tahap perencanaan produk, grafik pengembangan dalam konteks produksi dan penjualan. Ini berguna untuk membuat rencana anggaran biaya produksi yang sesuai dengan kebutuhan.
5.    Rencana Operasional dan Manajemen
Rencana operasional dan manajemen dibuat untuk menjelaskan bagaimana usaha akan berjalan dan berkelanjutan. Rencana operasional akan berfokus pada kebutuhan logistik perusahaan, misalnya bermacam tugas dan tanggung jawab tim manajemen, bagaimana prosedur penugasan antar divisi dalam perusahaan serta kebutuhan anggaran dan pengeluaran yang berkaitan dengan operasional perusahaan.
6.   Pembiayaan
Faktor pembiayaan menjadi unsur penting dalam sebuah rencana bisnis. Darimana sumber dana berasal, bagaimana mengatur anggaran agar efisien namun tetap dapat mengoperasikan seluruh divisi dalam perusahaan agar berjalan lancar.
7.    Kesimpulan Usaha
Yang terakhir disusun adalah kesimpulan dari seluruh kerangka bisnis plan. Anda dapat menampilkan jadwal waktu tiap komponen diatas akan dilakukan, perkiraan waktunya dan hal-hal penting lainnya yang akan mendukung segala aktifitas dalam memulai usaha. (bn)














BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Para wirausahawan yang bijak akan meluangkan waktunya untuk menyusun rencana bisnis Walaupun tidak ada jaminan kesuksesan ketika meluncurkan perusahaan, cara terbaik untuk melawan kegagalan adalah menyusun rencana bisnis. Menyiapkan rencana bisnis yang baik memerlukan waktu dan tenaga, tetapi manfaatnya lebih besar daripada biayanya.
Rencana yang bagus berfungsi sebagai pedoman strategis wirausahawan yang membimbing bisnis dalam jalur yang benar ketika memasuki masa depan yang tidak pasti. Selain itu, rencana yang kokoh adalah hal penting untuk mendapatkan modal yang diperlukan untuk memulai bisnis Oleh sebab itu Rencana bisnis harus benar-benar disusun berdasarkan fakta dan asumsi realistis.
3.1 Saran
            Jika ada sesuatu yang kurang berkenan dalam penyusunan makalah ini, komentar dan masukan para pembaca sangat berguna untuk kesempurnaan makalah ini. Penyusun hanya manusia biasa yang tak luput salah dan dosa.


DAFTAR PUSTAKA

Rudianty, Yeni. 2011. Makalah Perencanaan Bisnis. Universitas Negeri Jakarta. Jakarta.
Soeprianondo, Koesnoto. Perencanaan Bisnis (Business Plan). http://www.jpowerpoint.com/ Perencanaan-Bisnis-Business-Plan-Koesnoto-Soepranianondo--PPT.html.
Alma, Buchari. 2011. Kewirausahaan. Bandung : Penerbit Alfabet
Bangs Jr., David H. 1992, “The Market Planing Guide” ,USA, Dearborn Publishing Group,inc.
Bygrave,WD. 1994,The Portable MBA in Entrepreneurship.: New York ,John Willy
& Sons.
Djojosoedarso, Soeisno, 1999, “Prinsip-prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi,”
Jakarta ,Salemba Empat,.
Rangkuti, Freddy. 1997. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis- Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Suryana,2003,” Kewirausahaan”,Cetakan keempat, Jakarta, Penerbit Salemba Empat.
Wernerfelt, B. 1984, A Resource-Based View of the Firm, Strategic Management
Journal, Vol.5, pp.171-180.



Tidak ada komentar: