Selasa, 24 Oktober 2017

FISIKA MENGUKUR KESUBUAN TANAH



BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
Kesuburan tanah merupakan kunci utama keberhasilan suatu usaha tani. Bagaimanapun sempurnanya suatu proses usaha tani akan tetapi jika tidak didukung dengan kesuburan tanah yang  memadahi pasti tidak akan membawa hasil yang maksimal. Sebagai contoh kasus yang umum terjadi pada petani Indonesia, para petani sering memberikan pupuk kimia yang berlebihan pada lahannya akan tetapi produksinya belum seperti yang diharapkan. Permasalahan pada kasus diatas adalah karena tingkat kesuburan tanah yang rendah sehingga berapapun pupuk yang diberikan tidak akan bisa terserap oleh tanaman.
Untuk mengetahui tingkat kesuburan tanah tidaklah mudah, tidak bisa hanya diraba dan ditrawang. Akan tetapi harus dilakukan uji kesuburan tanah di laboratorium dengan biaya yang tidak murah dan tidak semua petani punya akses untuk melakukan uji kesuburan tanah tersebut. .  

B.           Rumusan Masalah
a.       Apa saja bahannya?
b.      Bagaimanakah proses pembuatan alat pengukur tanah?
c.       Bagaimanakah metode penggunannya?
d.      Apasaja mannfaat dan kekurangannya?

C.          Tujuan
Dalam hal ini adapun Tujuan pembuatan Alat Pengukur Kesubran Tanah berikut adalah untuk memberikan kemudahan pada masyarakat petani bagaimanakah tanah yang subur dan yang tidak subur sehingga dengan alat bantu tersebut, dapat menerapkan di kehidupan petani yang benar.

D.          Manfa’at
Kita dapat belajar bersama dan dapat memahami akan penting nya kesuburan tanah untuk emnunjang jalannya bertani, dalam kehidupan sehari-hari, khususnya bagi penyusun sendiri dapat lebih memahami cara membuat makalah, penyusun dapat belajar memanfaatkan waktu yang sedikit dalam mengerjakan sebuah makalah. Menambah wawasan, dan tepat waktu dalam Proses penyusunan makalah.

BAB II
ISI

A.     Alat atau Bahannya
Adapun cara membuat alat penguji kesuburan tanah adalah sebagai berikut:
Alat dan bahan:
  1. Pitingan lampu
  2. Lampu bohlam 100 watt
  3. Kabel (double) 2 meter
  4. Ruji sepeda 2 buah
  5. Jack
  6. Paralon atau kayu sebagai pemegang
Berikut Gambaranya yang sederhana


 






B.        Proses Pembuatan Alat Pengukur Kesuburan Tanah
Cara Membuatnya:
  1. Sambungkan salah satu ujung pitingan lampu dengan ruji sepeda
  2. Ujung yang satu pitingan sambungkan dengan salah satu kabel sepanjang 2 meter
  3. Sambungkan sepasang  ujung kabel dengan Jack (salah satu yang tersambung dengan pitingan lampu)
  4. Ujung kabel yang belum tersambung sambungkan dengan ruji sepeda yang satunya
  5. Jika rangkaian sudah benar dan aman silahkan pasang lampu bohlam 100 watt pada pitingan.
  6. Untuk mengetes rangkaian tancapkan jack pada stop kontak dan coba hubungkan kedua ujung ruji dengan sendok, paku atau plat besi. Jika menyala terang berarti rankaian sudah benar.
  7. Setelah rangkaian jadi silahkan gunakan untuk mengukur kesuburan tanah kita masing-masing.
C.       Menguji Kesuburan Tanah
Cara sederhana menguji kesuburan tanah:
  1. Ambil segenggam tanah yang akan kita uji
  2. Masukkan kedalam gelas dan campurkan sedikit air hingga macak-macak.
  3. Aduk larutan tersebut
  4. Tancapkan jack pada stop kontak
  5. Tancapkan kedua ujung ruji pada tanah basah yang telah kita masukkan dalam gelas
  6. Semakin terang nyala lampu berarti tanah kita semakin subur.
Kesuburan tanah sangat erat kaitannya dengan kandungan bahan organik tanah. Semakin banyak bahan organik yang terkandung dalam tanah maka akan semakin subur tanah tersebut. Sehingga jika terjadi permasalahan kesuburan pada tanah kita sosusinya tentu pupuk organik. Untuk menjelaskannya coba lihat uji coba sederhana dari Maspary berikut ini:
Kami mengambil dua genggam tanah dari pekarangan, kemudian kami masukkan masing-masing dalam gelas yang berbeda. Yang satu tanpa organik (kiri) dan yang satunya lagi kami campur pupuk organik (kanan).
Lalu kami melakukan tes uji coba terhadap kedua tanah tersebut. Tanah yang tanpa organik menyala sangat redup
Tanah yang kami campur dengan pupuk organik menyala dengan sangat terang.
D.       Manfaat dan Kekurangan
1.      Mudah Dibawa Ke mana-mana
2.      Dapat mengetahui kesuburan tanah dengan tanpa banyak biaya
3.      Meringankan beban tanpa ke laboratorium
Kekurangan
1.      Jika kelebihan watt akan tidak stabil mengujinya
2.      Memiliki keterbatasan tidak maksimal untuk mengujinya
3.      Ketika tidak ada listrik maka alt tersebut  tidak berfungsi
4.      Kurag steril
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.       Kesimpulan
            Kesuburan tanah sekarang ini masih menjadi topik utama pembicaraan para petani Indonesia. Hal tersebut tidaklah mengherankan karena tanah yang subur merupakan modal dasar kesuksesan berbudidaya. Sebagus apapun bibit maupun tehnik budidaya akan tetapi faktor yang satu itu (kesuburan tanah) tetap menjadi kunci utama. Akan tetapi kita dilapangan kadang masih dibuat bingung untuk menentukan tingkat kesuburan tanah kita. Sudah suburkah tanah yang kita gunakan untuk bercocok tanam selama ini?
Merangkai alat sederhana pengukur kesuburan tanah tersebut dengan sangat praktis, rapih, aman karena rangkaian listrik tertutup oleh plastik paralon yang berkualitas semua (tidak ada rangkaian yang bocor), ringan dan simple (mudah dimasukkan dalam tas dan dibawa kemana-mana). Selain itu alat tersebut juga dirangkai dan di disign sangat kokoh sehingga akan tahan goncangan dan sangat awet digunakan bertahun-tahun. Spesifikasi alat tersebut : Panjang 28 cm, Lebar 16 cm dan berat 300 gr. Sehingga sangat pas digunakan para kelompok tani, penyuluh atau para praktisi pertanian yang lain.                         

B.        Saran
Saran bagi Pembaca yang baik, kontribusi nya agar dapat membantu menyempurnakan Makalah ini, karna Penyusun sadar bahwa masih banyak kesalahan dalam pembuatan Makalah ini.

C.       Daftar Pustaka
http://www.gerbangpertanian.com/2011/10/alat-sederhana-pengukur-kesuburan-tanah.html
http://adepsr.blogspot.com/2012/06/cara-sederhana-mengukur-kualitas-tanah.html
http://ekonomi.kompasiana.com/agrobisnis/2013/05/04/cara-mengetahui-kesuburan-tanah-pertanian-552937.html

Tidak ada komentar: