Selasa, 24 Oktober 2017

Teknologi Konservasi Lahan



NAMA : Nurul Sholehuddin
NIM    : 2014330069
PRODI : Agroteknologi
MK       : Teknologi Konservasi SDL

            Erosi adalah peristiwa hilangnya atau terkikisnya bagian tanah dari suatu tempat ke tempatlain, ada juga yang mengatakan peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya) akibat tranasportasi angina, air atau es. Hal ini menjadi momok bagi para mahasiswa khusunya jurusan pertanian karena banyak beberapa lahan yang bagian tanah sudah terangkut sehingga top soil  tanah tersebut berkurang begitupun dengan bahan-bahan organik sudah hampir tidak ada lagi, namun para masyarakat tidak sadar akan hal itu akibat pengetahuan yang minim. Perlu diktahui erosi itu ada beberapa jenis diantaranya:
Ablasi maksud ablasi ini adalah proses pengikisan tanah disekitar aliran air, selanjutnya abrasi adalah proses pengikisan gelombang laut, kemudian dikenal dengan istilah eksharasi yaitu proses yang disebabkan oleh es yang mencair atau gerakan lapisan es dan yang terakhir deflasi artinya pengikisan yang mana terjadi akibat oleh angina biasanya ini terjadi di gurun pasir.
Proses erosi diawali dengan pengelupasan oleh air hujan. Dimana percikan air hujan adalah media utama dalam pengelupasan partikel dalam tanah, ketika ada pukulan air hujan maka partikel-partikel tersebut berhamburan. Pada tahap selanjutnya diangkut oleh air hujan dimana ketika partikel tanah terlempar ke udara maka partikelnya jatuh kembali ke tanah akibat gravitasi bumi, sehingga berhamburan lalu menyumbat pori-pori tanah, ketika pori-pori tertutup yang terjadi adalah pergerakan air semakin cepat laju perjalanannya apalai kemiringan yang curam tanah mudah diangkut dengan cepat. Setelah itu disusul dengan proses pengendapan ketika energy aliran di permukaan mulai menurun dan tidak mampu lagi untuk mengangkut partikel tanah yang terlepas maka air akan mengendap pada tanah yang datar sehingga tanah tersebut menjadi jenuh .
Dampak erosi  menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas, yang akan menyebabkan menurunnya kemampuan lahan , infiltrasi berkurang lalu terjadilah banjir dan longsor . selain itu butiran tanah yang terangkut oleh aliran permukaan pada akhirnya akan mengendap disungai yang selanjutnya akibat tingginya sedimentasi akan mengakibatkan pendangkalan sungai sehingga mengurangi kelancaran jalur pelayaran dan pengerikan secara cepat pada sungai tersebut. Namun dampak tersebut tidak hanya dalam hal yang negative juga membawa berkah karena dengan adanya hal tersebut kita gampang mencari tanah yang bahan organiknya tinggi bisa dibuat untuk penelitian dll.
Pengendalian untuk mencegah tidak terjadinya erosi berbagai macam cara pasti dilakukan yaitu:
Menanam tanaman penutup berfungsi melindungi permukaan tanah dari daya disperse dan penghancuran butir-butir hujan serta memperlambat aliran permukaan, ada juga penanaman dengan cara strip dengan berselang-seling agar kemampuan perakaran kuat mengikat tanah kemudian memakai system mikanik hal ini lebih ke teknis pengolahan tanahnya atau secara fisiknya dengan membangun bangunan untuk mengurangi aliran air supaya tidak cepat, selanjutnya masih metode mikanik pengolahan tanah secara kontur dan membuat teras sesuai tanahnya seperti apa. Yang paling bagus dalam upaya pengendalian erosi memang menggunakan vegetative selain membuat ekosistem tetapa terjaga menambah keuntiungan yang pesat air semakin meningkat perakarannya kuat dan tanaman tersebut juga bisa digunakan untuk ternak maka inilah menjadi bahan dalam system tani berkelanjutan yang menghasilkan lebih dari berbagai 1 manfaat hamper mendekati kesempurnaan. Dan yang paling penting manusia menjaga kelestarian ekosistem floran dan faunanya agar tetap menjadi bumi yang subur sjehatera.

Tidak ada komentar: