Selasa, 24 Oktober 2017

MIKROBIOLOGI



TUGAS
MIKROBIOLOGI
Dosen  Dra. Astutik, MP.
SEMESTER GANJIL 2016/2017


Description: E:\UNITRI\logouni.psd.png




















NURUL SHOLEHUDDIN
2014330069
FAKULTAS PERTANIAN
PRODI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG JAWA TIMUR
2016
1.                  Asidofili (organisme) adalah makhluk hidup yang mampu berkembang dalam kondisi sangat asam (biasanya pada pH 2.0 atau kurang). Organisme ini dapat ditemukan dalam beberapa jenis berbeda, yaitu Archaea, Bakteri, dan Eukariota.
Jenis

2.      Neutrofil adalah sejenis sel darah putih (leukosit) yang ditandai secara histologi dengan kemampuannya akan ternoda oleh pewarna netral dan secara fungsional berperan dalam mediasi respon imun terhadap mikroorganisme menular. Neutrofil, bersama eosinofil dan basofil, merupakan sekelompok sel-sel darah putih yang dikenal sebagai granulosit. Granul neutrofil biasanya noda merah muda atau perlakukan berikutnya akan berwarna ungu-biru.
Ciri utama neutrofil adalah bahwa mereka memiliki tiga sampai lima bagian bulat di dalamnya disebut lobus yang dihubungkan oleh benang tipis yang dikenal sebagai kromatin. Lobus ini dapat dilihat pada gambar sebuah neutrofil di atas. Pewarnaan Neutrofil dengan mudah bila terkena pewarna netral. Pewarna dengan noda berwarna yang digunakan di laboratorium, sering memberitahu sel terpisah satu sama lain. Pewarna netral terdiri dari garam yang tidak memiliki muatan listrik. Kurangnya muatan listrik menyebabkan pewarna ini disebut netral. Inti (struktur pusat) dari noda neutrofil ungu gelap / biru bila terkena noda netral.
3.      Basofil adalah jenis leukosit yang terlibat dalam reaksi alergi jangka panjang seperti asma, alergi kulit, dan lain-lain. Nilai normal dalam tubuh: 0 – 1%. Sel ini jarang ditemukan dalam darah tepi normal. Di dalam jaringan basofil berubah menjadi sel mast basofil mrmpunyai tempat perlekatan immunoglobulin E (IgE) dan degranulasinya disertai dengan pelepasan histamin. Basofil terutama bertanggung jawab untuk memberi reaksi alergi dan antigen dengan jalan mengeluarkan histamin kimia yang menyebabkan peradangan.
4.      Bakteri termofilik menyukai kondisi panas. Mereka hidup dan berkembang biak dalam suhu ekstrem, yaitu antara 45°C hingga 80°C. Bahkan, ada bakteri termofilik yang bereproduksi pada suhu 121°C. Bakteri ini diberi nama Strain 121. Suhu 121°C lebih panas daripada suhu air mendidih. Tidak banyak tempat di muka bumi yang mampu menyediakan habitat ekstrem bagi bakteri termofilik. Bakteri termofilik memiliki beberapa cara untuk menjaga DNA mereka utuh. Kimiawi sel mereka mampu mencegah denaturasi protein.


5.      Halofilik adalah organisme yang hidup di lingkungan yang sangat asin. Pada Halofilik namanya berarti menyukai garam dalam bahasa Yunani. Semua mikro organisme Halofilik, kebanyakan dari mereka adalah bakteri, sementara beberapanya merupakan eukariota sangat primitif. Eukariota adalah organisme yang lebih kompleks dengan inti dan organel yang terikat membran. Halofilik dapat ditemukan terutama di domain Archaea, tetapi ada beberapa di Bakteri dan domain Eukarya.
6.      Non halofilik adalah jenis bakteri yang tidak menyebabkan penyakit pada manusia. Mereka termasuk staphylococcus, lactobacillus, Escherichia coli, bifidobacteria, bacteroides dan linen Brevibacterium. Bakteri ini memiliki peran positif dalam fungsi tubuh dan karena itu tidak berbahaya.

Tidak ada komentar: