Selasa, 24 Oktober 2017

Format Laporan Praktikum Prlindungan Tanaman




PRAKTIKUM PERLINDUNGAN TANAMAN






































FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
2016
ACARA 1
PENGAMATAN MORFOLOGI ORGANISME PENGGANGGU DAN GEJALA PENYAKIT TUMBUHAN



1.1. Teori
Organisme pengganggu tumbuhan terdiri atas tiga golongan, yaitu binatang hama (hama dalam arti sempit), organisme penyebab penyakit (patogen), serta tumbuhan tingkat tinggi parasitik dan gulma. Golongan organisme pengganggu tumbuhan ini masing-masing terdiri atas kelompok organisme tertentu. Binatang hama terdiri atas artropoda hama (serangga dan tungau), nematoda, dan vertebrata hama (mamalia, burung). Organisme penyebab penyakit terdiri atas jamur, bakteri, fitoplasma, dan virus. Tumbuhan tingkat tinggi parasitik terdiri atas tumbuhan berdaun lebar dan rumput. Setiap kelompok organisme ini selanjutnya masih dapat dibedakan berdasarkan peringkat taksonnya masing-masing, berturut-turut dari yang terbesar (tertinggi) ke yang terkecil (terendah): kerajaan (regnum), divisi (tumbuhan) atau filum (binatang), kelas (classis), ordo, famili (familia), genus, dan spesies.
Untuk mengenali berbagai jenis organisme pengganggu tumbuhan perlu dilakukan pengamatan morfologi. Pengamatan morfologi binatang hama serta tumbuhan tingkat tinggi parasitik dan gulma dapat dilakukan langsung terhadap spesimen yang dikumpulkan dari lapangan. Tidak demikian halnya dengan pengamatan morfologi penyebab penyakit. Terhadap organisme penyebab penyakit, sebelum dapat dilakukan pengamatan morfologi, terlebih dahulu perlu dilakukan pengamatan gejala dan tanda penyakit. Dalam melakukan pengamatan gejala dan tanda penyakit, perlu diketahui bahwa gejala dan tanda yang sama dapat disebabkan oleh organisme penyebab penyakit yang
berbeda.

1.2. Tujuan Praktikum
Setelah menyelesaikan pelaksanaan kegiatan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat:
1)  Menyebutkan morfologi OPT golongan binatang dan menggunakannya untuk melakukan identifikasi
2)  Menyebutkan gejala dan tanda penyakit serta mengisolasi patogen dan menggunakannya untuk melakukan identifikasi
3)  Menyebutkan morfologi OPT golongan tumbuhan dan menggunakannya untuk melakukan identifikasi
















1.3. Persiapan Pelaksanaan
Sebelum pelaksanaan praktikum mahasiswa diwajibkan untuk mengunjungi situs Internet yang telah ditetapkan dan menggunakan meteri
yang tersedia untuk mempelajari morfologi OPT serta gejala dan tanda penyakit. Selanjutnya, setiap mahasiswa harus membawa jenis OPT dan tanaman bergejala penyakit yang diperlukan sebagai berikut:
1)  OPT golongan binatang (bukan ukuran sebenarnya):
Nomor spesimen
01                    02                    03                    04                    05





belalang          kumbang         lalat                 ngengat, kupu- tawon kupu

2)  OPT golongan pathogen (gejala penyakit) (bukan ukuran sebenarnya): Nomor spesimen
06                    07                   08                   09                     10






Bercak hiam pada umbi kentang


Layu pada tomat atau terung


Busuk buah
(apa saja)


Mosaik daun labu atau mentimun


Puru akar
kubis atau atau tomat


3)  OPT golongan gulma (bukan ukuran sebenarnya): Nomor spesimen
11                    12                    13                    14                    15






rumput               herba                 memanjat          melilit                 teki
Setiap spesimen yang dibawa harus diambil sore hari sebelum hari pelaksanaan praktikum sehingga tidak mati atau layu. Untuk OPT binatang, simpan di dalam botol plastic kecil yang ditutup dengan kapas atau botol plastic ukurang yang sesuai yang ditutup dengan kain kasa. Untuk spesimen gejala, simpan di dalam kantong plastic gula dengan ukuran yang sesuai. Untuk spesimen gulma, rendam pangkalnya dalam air dan kemudian bawa dalam kantong plastic. Untuk spesimen gulma, spesimen yang dibawa harus disertai dengan bunga atau buah.
.


1.4. Tempat, Alat, dan Bahan Praktikum
Praktikum dilakukan di laboratorium Biologi. Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan oleh setiap kelompok mahasiswa adalah sebagai berikut: spesimen berikut wadahnya sebagaimana yang telah diuraikan pada bagian Persiapan Pelaksanaan, kertas label, meteran kain, pisau cutter, jarum suntik, potongan kain kasa 20 cm x 20 cm, kertas tissue, kapas, format pengamatan, dan alat tulis menulis. Alat dan bahan yang dipersiapkan untuk setiap kelompok praktikum di Laboratorium adalah kaca pembesar, pinset, jarum preparat, gelas Erlenmeyer 100 mL, dan larutan Clorofom Alat dan bahan yang dipersiapkan untuk setiap kelompok

1.5. Prosedur Pelaksanaan Praktikum
Untuk OPT golongan binatang, lakukanlah langkah-langkah sebagai berikut:
1)  Matikan serangga yang masih hidup dengan menyuntiknya menggunakan larutan Clorofom
2)  Dengan menggunakan pinset dan jarum preparat, lakukan pemeriksanaan terhadap bagian-nagian sebagai berikut:
a)  Bagian kepala, dada, dan perut dan organ yang terdapat pada bagian- bagian tersebut
b)  Bagian mulut, organ mulut, dan antena setiap jenis spesimen serangga c)  Kaki, sayap, dan perut setiap jenis spesimen serangga
Lakukan pengamatan dengan menggunakan bantuan kaca pembesar.
3)  Gambarlah bagian-bagian yang diperiksa di lembaran pengamatan menggunakan format yang disediakan.
4)  Berdasarkan gambar yang telah dibuat, lakukan pengenalan terhadap bagian-bagian tumbuh serangga yang telah digambar dengan mengunjungi situs sebagai berikut:
5)  Berdasarkan hasil pengenalan bagian-bagian tubuh serangga yang telah dilakukan pada langkah 4, lakukanlah identifikasi serangga sampai tingkat ordo dengan mengunjungi situs:  http://www.amentsoc.org/insects/what-bug- is-this/adult-key.html.


6)  Setelah dilakukan identifikasi sampai tingkat ordo, buatlah deskripsi umum setiap ordo serangga yang diperoleh dengan mengunjungi situs: http://www.amentsoc.org/insects/fact-files/orders/.
Untuk spesimen gejala penyakit, lakukanlah langkah-langkah sebagai berikut:
1)  Periksa setiap spesimen dan gambar dengan menggunakan format yang telah disediakan.
2)  Untuk spesimen umbi kentang, lakukanlah langkah-langkah sebagai berikut:
a)  Potong umbi kentang dengan menggunakan pisau cutter dan ambil bagian yang di permukaannya terdapat bercak
b)  Kupas bagian kulit yang bergejala dan ambil bagian umbi yang berada tepat di bawahnya.
c)  Potong bagian umbi tersebut dengan ukuran 2 mm x 2 mm, ambil potongan dengan pinset, dan letakkan di permukaan medium PDA
dalam cawan petri yang telah disiapkan. Peletakan potongan umbi harus dilakukan secara aseptik di meja inokulasi (laminar flow cabinet).
d)  Cantumkan label dengan kertas label di permukaan cawan petri.
e)  Inkubasikan cawan petri berisi medium pada suhu kamar dan lakukan pemeriksaan setiap hari selama 4-7 hari sampai miselium jamur memenuhi permukaan cawan patri.
f)    Pada hari terakhir, lakukan pemeriksaan miselium dengan menggunakan mikroskop perbesaran lemah dan kemudian dengan perbesaran 200 kali. Gambar hasil pemeriksaan dengan perbesaran 200 kali dengan menggunakan format yang telah disediakan.
3)  Untuk spesimen gejala layu, lakukanlah langkah-langkah sebagai berikut: a)  Isi gelas erlenmeyer ukuran 250 mL dengan air sampai setengahnya b)  Potong batang secara melintang dan celuplan bagian permukaan
potongan selama beberapa menit sebagaimana tampak pada gambar:









c)  Perhatikan apakah ada lender yang mengalir ke bawah dari potongan batang.
d)  Buat potongan batang baru dari bagian batang yang tersisa, kupas kulit batang, dan lakukan langkah 2c sampai 2e. Lakukan hal yang sama terhadap daun bergejala mosaik dan lakukan pula langkah 2c sampai
2e.
e)  Lakukan pengamatan selama 3 kali dan dengan menggunakan format yang telah disediakan gambar perubahan yang terjadi di permukaan media.
4)  Untuk spesimen busuk buah dan akar bergejala puru, lakukanlah langkah- langkah sebagai berikut:
a)  Potong buah dan akar berpuru dengan menggunakan pisau cutter.
Untuk buah. buang bagian yang membusuk, ambil bagian yang belum membusuk dengan ukuran potongan yang dapat dimasukkan ke dalam


gelas erlenmeyer ukuran 250 mL. Untuk akar berpuru, potong beberapa puru untuk dimasukkan ke dalam gelas erlenmeyer lain dengan ukuran yang sama.
b)  Alasi dasar setiap gelas erlenmeyer dengan beberapa lapisan kertas tissue lembab (tidak boleh sampai basah) dan letakan potongan buah di atas kertas tissue.
c)  Tutup permukaan kertas tissue dan tutup dengan plastik gula yang kemudian diikat dengan gelang karet.
d)  Lakukan pengamatan setiap hari untuk melihat perkembangan yang terjadi pada permukaan potongan buah dan potongan puru selama 3-7 hari.
e)  Bila di permukaan potongan tumbuh jamur, ambil miselium jamur dengan menggunakan jarum preparat dan lakukan pengamatan dengan mirkroskop perbesaran lemah dan kemudian dengan perbesaran 200 kali. Gambar hasil pemeriksaan dengan perbesaran 200 kali dengan menggunakan format yang telah disediakan.
5)  Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, tentukan nama gejala dan tanda penyakit untuk setiap spesimen yang digambar. Tentukan nama gejala penyakit dengan mengunjungi situs sebagai berikut:
a)  Gejala:
http://erec.ifas.ufl.edu/plant_pathology_guidelines/module_04.shtml c)  Gejala dan tanda penyakit disebabkan bakteri:
http://erec.ifas.ufl.edu/plant_pathology_guidelines/module_05.shtml d)  Gejala dan tanda penyakit disebabkan virus:
Untuk OPT golongan gulma, lakukanlah langkah-langkah sebagai berikut:
1)  Periksa setiap spesimen dan gambar bagian batang dan daun dengan menggunakan format yang telah disediakan. Dengan menggunakan kaca pembesar, lakukan pemeriksaan terhadap permukaan batang dan daun untuk menentukan adanya:
a)  Rambut kasar pada permukaan batang atau daun b)  Rambut kasar pada tepi daun dan bentuk tepi daun
2)  Dengan menggunakan kaca oembesar, lakukan pemeriksaan terhadap bunga dan buah serta bagian-bagiannya. Gambar bentuk bunga dan buah serta bagian-bagiannya dengan menggunakan format yang telah disediakan. Lakukan pemeriksaan terhadap permukaan batang dan daun untuk menentukan asanya rambut kasar atau duri.
3)  Dengan menggunakan meteran, ukur diameter batang dan panjang ruas, panjang dan lebar daun.
4)  Dengan menggunakan gambar yang telah dibuat dan data yang diperoleh, lakukan identifikasi dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a)  Akses situs Weed Australia:  http://www.weeds.org.au/ dan klik tautan
(link) Identify Weed
b)  Pada peta yang muncuk, klik wilayah Northern Territory (Utara bagian tengah peta benua Australia)
c)  Pada peta yang muncul, klik lokasi di sekitar kota Darwin


d)  Pada halam yang muncul klik tautan (link):



berturut-turut untuk spesimen herba, rumput, semak, pohon, tumbuhan merambat dan melilit, dan tumbuhan air sesuai dengan bentuk tumbuh spesimen.
e)  Setelah mengklik setiap kategori (herba, rumput, semak, pohon, tumbuhan merambat dan melilit, dan tumbuhan air) sehingga tampil halaman situs masing-masing, klik setiap tautan jenis gulma yang muncul untuk mencocokkan gambar spesimen dengan foto dan deskripsi setiap jenis gulma yang diklik.
5)  Berdasarkan hasil identifikasi, tentukan spesies setiap spesimen gulma dan tuliskan deskripsinya masing-masing.



1.6. Pengamatan dan Analisis Data
Menggambar hasil pengamatan dilakukan dengan menggunakan format sebagaimana disajikan pada Gambar 3.1.


Nomor dan judul
topik praktikum         
Tanggal praktikum  
Laboratorium         :
tempat praktikum    
Kelompok               :   Nama Mahasiswa  :   Nama Dosen PA    :   Nama Spesimen    :   Nomor urut             :
gambar                      
Bagian-bagian gambar
(berikan nomor pada gambar dan keterangan
terhadap nomor pada kotak di bawah ini)



Catatan tambahan
(berikan catatan tambahan mengenai spe- simen yang digambar pada kotaj di bawah ini)



Tanda tangan dosen pengawas


Gambar 3.1. Format Pengamatan Menggambar Spesimen

Format harus dicetak pada kertas HVS ukuran A4 oleh setiap mahasiswa sebelum pelaksanaan praktikum sebanyak jumlah spesimen yang harus digambar. Gambar dan keterangan dibuat dengan menggunakan pensil 2B.
Hasil pengukuran dicatat dengan menggunakan tabel pencatatan hasil pengukuran sebagaimana disajikan pada Tabel 3.1.


Tabel 3.1. Format Pengamatan dengan Cara Pengukuran
Bagian organ yang
diukur atau diamati
Ukuran
Satuan
Keterangan































1.7. Pelaporan
Laporan dibuat secara berkelompok dengan mengikuti seluruh ketentuan yang telah ditetapkan dalam format laporan hasil praktikum. Gambar yang dibuat pada saat praktikum dicantumkan sebagai lampiran. Hasil identifikasi disajikan berturut-turut sesui dengan nomor urut spesimen dengan mencantumkan nomor urut spesimen dan ordo serangga, nama gejala dan tanda penyakit, serta nama spesies gulma hasil identifikasi. Untuk setiap ordo serangga, nama gejala dan tanda penyakit, serta nama spesies gulma hasil identifikasi, harus disertakan deskripsi ringkas mengenai ordo serangga, nama gejala dan tanda penyakit, serta nama spesies gulma yang telah diidentifikasi. Pada bagian pembahasan harus dijelaskan dengan menjawab pertanyaan mengapa terhadap hasil yang diperoleh. Misalnya, harus dijelaskan mengapa suatu hal terjadi atau tidak terjadi.

Acara 2
Pengenalan Pestisida Kimia

1. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum ini adalah untuk mengenal dan mendeskripsikan formulasi Pestisida Kimia
2. Pelaksanaan Praktikum
2.1.  Waktu dan Tempat : -
Praktikum dilakukan di laboratorium Biologi.
2.2. Alat dan Bahan
o  Alat        :
Adapun alat  yang digunakan dalam praktikum ini alat tulis.
o  Bahan    :
Bahan-bahan  yang digunakan dalam praktikum ini, antara lain :
Berbagai macam merek dagang pestisida kimia
2.3.  Prosedur Kerja
a.    Disiapkan alat dan bahan, kemudian dibuat table pada buku gambar yang telah disiapkan.
b.    Diamati satu persatu jenis pestisida kimia yang dan dilihat dosis penggunaannya, bahan aktif yang terkandung serta gejala yang ditimbulkan pada hewan dan manusia yang terkena pestisida tertentu.
c.    Dicatat hasilnya pada table yang telah disiapkan.


1.      Hasil Pengamatan
Tabel Jenis Pestisida
NO.
NAMA/ JENIS PESTISIDA
FORMULASI
BAHAN AKTIF
SASARAN
DOSIS
SIDE EFFECT
INDUSTRI PEMBUATAN














































PETROKUM RMB (rodentisida)
G
kebiruan
Brodifakum 0,005%
Untuk mengendalikan tikus di areal persawahan dan perkebunan.

menyebabkan punggung terasa nyeri, perut sakit dan mual, kesadaran menurun, pendarahan pada hidung dan gusi, serta kejang-kejang.
PT. Petrokimia Kayaku

ACARA 3
INSECTARIUM

1. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui cara mengawetkan spesies hewan dengan cara mengeringkan.
1. Belajar mengetahui tentang cara-cara mengawetkan serangga
2. Pengawetan serangga pada kecoa, capung, belalang, dan kupu-kupu.
2. Pelaksanaan Praktikum
2.1.  Waktu dan Tempat : Praktikum dilakukan di laboratorium Biologi.
2.2. Alat dan Bahan
Alat dan Bahan:
- Jarum pentul             - Papan (triplek)
- Gunting                     - Sterofom
- Jaring                        - Kertas Hvs
- Serangga                  - Lem
- Keliling bottle atau botol pembunuh
- Karton                       - Kapur barus
- Amplop serangga
Bahan : Serangga Hama yang didapat di lahan pertanian
2.3.  Prosedur Kerja
1.    Carilah hewan apa yang mau di awetinnya terlebih dahulu.
2.    Lalu letakkan hewan yang sudah tertangkap ke dalam toples yang sudah dikasih kloroform atau Matikan serangga dengan jalan memasukkannya ke dalam kantong plastik yang telah diberi kapas yang dibasahi kloroform.
3.    Siapkan suntikan sama etanol atau alkohol ( yang 96% lebih bagus ), jarum pentul, sama gabus buat media nge-pinnya.
4.    Kalau sudah mati, suntikkan  alkohol atau etanol ke toraks (dada) serangga tersebut.
5.    Kalo udah, langsing di pin aja di gabus, selesai deh. Soalh hiasan, itu tergantung kreatifitas masing masing.
6.    Selanjutnya cantumkan:Nama tempat didapatkannya: Tanggal koleksi :Kolektor ( yang mengoleksi )


Acara 3
PEMBUATAN PESTISIDA ALAMI DAN NABATI

1. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum ini adalah pembuatan Pestisida berbahan Alami dan nabati
2. Pelaksanaan Praktikum
2.1.  Waktu dan Tempat : -
Laboraturium Biologi Fakultas Pertanian
2.2. Alat dan Bahan
·         Alat :
Adapun alat  yang digunakan dalam praktikum ini Sendok, Masker,Timbangan analitis, Beker glas Kompor Buku dan alat tulis
·         Bahan         :
“Bawang Putih (Allium sativum)
Pestisida nabati bawang putih efektif untuk mengendalikan beberapa hama.
Bahan
100 gr bawang putih
Air 0,5 liter
10 gr detergent
2 sdt minyak tanah
Daun Pepaya (Carica papaya L)”
Bahan
100 gr daun papaya
2 sdm minyak tanah
3 gr detergent
1 liter air

2.3. Prosedur Kerja
Bawang Putih (Allium sativum)
Cara pembuatan pestisida nabati bawang putih sebagai berikut:
Gerus /Parut 100 grm bawang putih campur dengan 0,5 liter air 10 grm detergen, dan 2 sendok teh minyak tanah.
Didiamkan selama 24 jam, kemudian saring dengan kain halus
Encerkan larutan hasil penyaringan hingga 20 kali volumenya dan semprotkan ke tanaman.

Daun Pepaya (Carica papaya L)”
Cara pembuatannya:
100 gr daun pepaya segar di rajang
Hasil rajangan direndam dalam 1 liter air ditambah 2 sendok makan minyak tanah, 3 grm detergen, dan di diamkan semalaman.
Saring larutan hasil perendaman dengan menggunakan kain halus
Semprotkan larutan hasil saringan ke tanaman


ACARA 4
PEMBUATAN PESTISIDA KIMIA

1. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum ini adalah pembuatan Pestisida Kimia Secara Sederhana
2. Pelaksanaan Praktikum
2.1.  Waktu dan Tempat : -
2.2. Alat dan Bahan
·         Alat :
Adapun alat  yang digunakan dalam praktikum ini Sendok, Masker,Timbangan analitis, Beker glas Kompor Buku dan alat tulis
·         Bahan         :
Bubur Bordeaux
Terusi                 : 15 gr  CuSO4
Kapur tohor        : 15 gr CaO
Aquades            :  100 ml
Kertas lakmus  
Bubur California
kapur tohor CaO           :40 gr
Blerang S                       : 20 gr
Aquades                                    :200 ml
Sabun cair
Kertas lakmus

2.3. Prosedur Kerja
 Bubur Bordeaux
a.    Dipanaskan 100 ml air sampai mendidih
b.    Dimasukkan tembaga sulfat sedikit demi sedikit diaduk sampai tercampur
c.    Setelah tercampur, dimasukkan kapur tohor sedikit demi sedikit sampai tercampur rata dan berubah warna, diangkat dan didinginkan sampai larutan mengendap
d.    Setelah didinginkan, kemudian diukur pH larutan bubur dengan kertas lakmus.

Bubur California
a.    Dipanaskan 200 ml air sampai mendidih
b.    Dimasukkan belerang sedikir demi sedikit diaduk dan ditambahkan sabun cair agar belerang larut
c.    Setelah tercampur, dimasukkan kapur tohor sedikit demi sedikit sampai tercampur rata dan berubah warna, diangkat dan didinginkan sampai larutan mengendap.
d.    Setelah didinginkan, kemudian diukur pH bubur dengan kertas lakmus

Format Laporan
LAPORAN PRAKTIKUM
Description: D:\file my dokumen\LOGO UNITRI.jpgDASAR PERLINDUNGAN TANAMAN









DISUSUN OLEH
1.       ……………..             NIM
2.       ……………..             NIM








PROGRAM STUDI ……………………….
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
2016

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktikum Perlindungan Tanaman ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Perlindungan Tanaman. Laporan ini telah diketahui dan disahkan oleh Co Assisten dan Dosen mata kuliah Perlindungan Tanaman pada tanggal 29 November 2012.

Disusun oleh:
1.       ……………..             NIM
2.       ……………..             NIM




Mengetahui,                                                                                         Co Asisten
Dosen Koordinator Praktikum
Perlindungan Tanaman



……Dosen………………………………………..        ………………NAMA………………………………….


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
ACARA 1
PENGENALAN GEJALA TANAMAN SAKIT
I PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
1.2  TUJUAN PRAKTIKUM

II. DAFTAR PUSTAKA
2.2

III. METODOLOGI
3.1 TEMPAT DAN WAKTU
3.2 ALAT DAN BAHAN
3.3 METODE PELAKSANAAN

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

V KESIMPULAN DAN SARAN

Laporan di Acc Co asisten
Font penulisan menggunakan Times New Roman 12. 1.5 sepasi
Menggunakan margin atas, kiri 4, bawah kanan 3
Kertas A4


Tidak ada komentar: