Rabu, 25 Maret 2015

Penelitian Matematika



A.    Judul
“Penerapan Pembelajaran Pemecahan Masalah Model Polya Dalam Menyelesaikan Soal Tentang Materi Bangun Datar kelas VII SMP Negeri 1 Galis Pamekasan Tahun Pelajaran 2013-2014
B.     Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan penting dalam mewujudkan sumber daya manusia berkualitas. Sedemikian pentingnya peran pendidikan, banyak anggaran yang dialokasikan  untuk memenuhi dan meningkatkan kualitas pelaksanaan pendidikan. Seminar dan lokakarya pendidikan digalakkan dengan melibatkan para ahli pendidikan untuk mendapatkan format pendidikan yang kontekstual dan berkualitas. Itu semua didasari oleh suatu keyakinan bahwa pendidikan yang baik dan berkualitas dapat mengangkat harkat dan martabat bangsa di masa depan serta menjamin eksistensinya pada masa yang akan datang.
Oleh karena itu hal-hal yang mendukung terhadap kelancaran pendidikan khususnya proses kegiatan belajar mengajar harus diperhatikan seperti model pembelajaran, media pembelajaran, pendidik, kurikulum dan sebagainya. Tanpa dukungan dari aspek yang terkait, sangat sulit untuk mendambakan pendidikan yang berkualitas.
Sekolah merupakan instansi sosial yang terlibat langsung dalam berbagai aktivitas individu dan masyarakat. Untuk itu diharapkan sekolah dapat mempersiapkan generasi muda yang mampu menghadapi dan memecahkan masalah perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. Dalam kaitannya dengan upaya mempersiapkan generasi muda di atas, maka seorang guru sangat berperan dan berkewajiban untuk membimbing serta melatih siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Selain mengajar dan melatih siswa, guru juga berperan dalam mengarahkan peserta didiknya. Peranan guru dalam proses interaksi belajar mengajar sangat menentukan berhasil tidaknya proses tersebut.cc
Itulah sebabnya kegiatan guru dalam proses pembelajaran harus dapat menciptakan proses belajar mengajar yang berdaya guna, salah satunya adalah kegiatan dalam merencanakan proses belajar mengajar seperti menetapkan metode yang tepat dalam proses belajar mengajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Dimyati dan Moejiono (1994:3) yang mengatakan bahwa metode mengajar adalah alat untuk mencapai tujuan. Hal ini tidak lepas dari pentingnya seorang guru sebagai tenaga pendidik dalam memilih metode mengajar yang sesuai dan penggunaannya harus disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan, sehingga penggunaannya dapat dikatakan efektif dan efisien dalam upaya tercapainya tujuan pembelajaran.
Namun nampaknya pendidikan di Indonesia masih setia menganut sistem pembelajaran yang diwariskan oleh pendahulunya, yaitu pembelajaran konvensional. Metode yang digunakan masih berkisar pada metode ceramah dan pemberian tugas sebanyak-banyaknya. Pembelajaran konvensional ini cenderung bersifat searah yaitu peran guru yang lebih aktif dibanding peran siswa. Sehingga dalam hal ini siswa kurang bisa mengembangkan kreatifitasnya dalam proses pembelajaran di kelas. Siswa hanya diberikan ceramah dan tugas tanpa memberikan kesempatan untuk menggali potensi dan menunjukkan kemampuan mereka. Dalam kegiatan belajar mengajar guru yang mendominasi kelas. Kegiatan pembelajarannya hanya terfokus pada guru yang menyebabkan kecenderungan siswa lebih pasif, bosan dan jenuh terhadap proses pembelajaran.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang terkesan sulit bagi siswa. Hal ini disebabkan karena dalam pelajaran matematika siswa sering dihadapkan dengan konsep-konsep atau simbol-simbol  yang sulit dipahami. Sehingga menyebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Terkadang juga siswa sering mendapatkan soal-soal yang sulit untuk dipecahkan dan dicari penyelesaiannya. Memecahkan suatu masalah merupakan suatu aktivitas dasar bagi manusia. Seseorang dalam kehidupan sehari-hari selalu dihadapkan pada masalah-masalah yang perlu dicari pemecahannya. Pemecahan masalah tersebut kadangkala tidak dapat diperoleh dengan segera. Oleh karena itu cara memecahkan masalah perlu diajarkan kepada siswa melalui pendidikan, salah satunya mata pelajaran matematika. Sehingga siswa yang merasa kesulitan dalam memecahkan soal dapat merasa mudah untuk mencari penyelesaiannya.
Dengan pemecahan masalah, siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang telah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin. Siswa dapat berlatih dan mengintegrasikan konsep-konsep dan keterampilan yang telah dipelajari. Siswa akan mampu mengambil keputusan sebab siswa mempunyai keterampilan tentang bagaimana mengumpulkan informasi yang relevan, menganalisis informasi dan menyadari betapa perlunya meneliti kembali hasil yang telah diperoleh.
Bangun datar adalah salah satu materi SMP kelas VII yang memaparkan tentang macam-macam bangun datar, luas dan keliling dari bangun tersebut. Sekilas bahasan ini sepertinya mudah akan tetapi banyak siswa yang merasa kesulitan ketika menyelesaikan soal yang terdiri dari beberapa bangun datar. Oleh sebab itu dibutuhkan suatu aktivitas yang dapat membantu siswa dalam menyelesaikan soal-soal tersebut. Salah satu model pembelajaran yang dapat membantu daya fikir siswa dalam memecahkan masalah adalah pembelajaran pemecahan masalah, yang salah satunya adalah pemecahan masalah model Polya.
Menurut penulis di SMPN 1 Galis Pamekasan selama ini belum pernah menerapkan model pembelajaran pemecahan masalah model Polya khususnya dalam pembelajaran matematika.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermaksud mengangkat sebuah judul “Penerapan Pembelajaran Pemecahan Masalah Model Polya Dalam Menyelesaikan Soal Tentang Materi Bangun Datar kelas VII SMP Negeri 1 Galis Pamekasan Tahun Pelajaran 2008-2009”





C.    Permasalahan
1.      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis dapat merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
a.       Bagaimanakah aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Pemecahan Masalah Model Polya Dalam Menyelesaikan Soal Tentang Materi Bangun Datar Kelas VII SMP Negeri 1 Galis Pamekasan Tahun Pelajaran 2008-2009?
b.      Bagaimanakah respon siswa dalam proses Pembelajaran Pemecahan Masalah Model Polya Dalam Menyelesaikan Soal Tentang Materi Bangun Datar Kelas VII SMP Negeri 1 Galis Pamekasan Tahun Pelajaran 2008-2009?
c.       Bagaimanakah ketuntasan belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran Pemecahan Masalah Model Polya Dalam Menyelesaikan Soal Tentang Materi Bangun Datar Kelas VII SMP Negeri 1 Galis Pamekasan Tahun Pelajaran 2008-2009?
d.      Apakah ada perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang diajar dengan menggunakan pemecahan masalah model polya dengan pembelajaran konvensional pada materi pokok Bangun Datar kelas VII SMP Negeri 1 Galis Pamekasan Tahun Pelajaran 2008-2009?


2.    Penegasan Konsep Variabel
Sebagaimana telah penulis sebutkan di atas bahwa judul skripsi ini adalah “Penerapan Pembelajaran Pemecahan Masalah Model Polya Dalam Menyelesaikan Soal Tentang Materi Bangun Datar kelas VII SMP Negeri 1 Galis Pamekasan Tahun Pelajaran 2008-2009”dengan demikian jelas bahwa dalam judul ini terdiri dari satu varibel atau  variabel tunggal
3.    Deskripsi masalah
Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat penting karena dalam proses pembelajaran maupun penyelesaiannya, siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang tidak rutin. Melalui kegiatan ini aspek-aspek kemampuan matematik penting seperti penerapan aturan pada masalah tidak rutin, penemuan pola, penggeneralisasian, komunikasi matematik dan lain-lain dapat dikembangkan secara lebih baik. Menurut Polya (dalam Erman Suherman,2001:84) dalam pemecahan suatu masalah terdapat empat langkah yang harus dilakukan yaitu: (1) memahami masalah, (2) merencanakan pemecahannya, (3) menyelesaikan masalah sesuai rencana langkah kedua dan (4) memeriksa kembali hasil yang diperoleh.
Menurut Hudojo (2001:177-186) petunjuk langkah-langkah sistematik untuk menyelesaikan masalah adalah sebagai berikut:
1.      Pemahaman terhadap masalah
Untuk memahami suatu masalah diperlukan langkah-langkah berikut:
a.       Bacalah berulang-ulang masalah tersebut. Pahami kata demi kata, kalimat demi kalimat
b.      Identifikasikan apa yang diketahui dari masalah tersebut
c.       Identifikasikan apa yang hendak dicari
d.      Abaikan hal-hal yang tidak relevan dengan permasalahan
e.       Jangan menambahkan hal-hal yang tidak ada sehingga masalahnya menjadi berbeda dengan masalah yang kita hadapi.
2.      Perencanaan penyelesaian masalah
Salah satu cara yang ditempuh agar cara penyelesaian yang diperlukan efektif dan efisien adalah dengan memodelkan pertanyaan yang sesuai untuk mempermudah penyelesaian soal.
3.      Melaksanakan perencanaan penyelesaian masalah
4.      Melihat kembali penyelesaian
Terdapat empat komponen untuk mereview suatu penyelesaian sebagai berikut:
a.       Cek hasilnya
b.      Interpretasikan jawaban yang kita peroleh
c.       Bertanya kepada diri sendiri. Apakah ada cara lain untuk mendapatkan penyelesaian yang sama
d.      Bertanya kepada diri sendiri apakah ada penyelesaian lain.
Bangun datar adalah salah satu materi pelajaran SMP kelas VII. Bangun datar ialah bangun yang dibuat (dilukis) pada permukaan datar (ST.Negoro,1999:18). Bangun datar terdiri dari segiempat dan segitiga yaitu persegi panjang, persegi, jajar genjang, trapesium, layang-layang.
4.    Batasan Masalah
Agar permasalahan yang akan di bahas lebih terfokus maka penulis memberikan batasan yaitu:
a.       Pembelajaran pemecahan masalah model Polya dibatasi pada:
1.      Memahami masalah
2.      Menyusun rencana
3.      Melaksanakan rencana
4.      Mengecek kembali
b.      Materi pokok bangun datar dibatasi pada:
1.      Persegi panjang
Luas dan Keliling Persegi Panjang
2.      Persegi
Luas dan Keliling Persegi



D.    Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1.      Untuk mengetahui aktivitas siswa kelas VII SMP Negeri 1 Galis Pamekasan Tahun Ajaran 2008-2009 pada saat pembelajaran pemecahan masalah model polya pada materi pokok bangun datar.
2.      Untuk mengetahui respon siswa dalam proses Pembelajaran Pemecahan Masalah Model Polya Pada Materi Pokok Bangun Datar Kelas VII SMP Negeri 1 Galis Pamekasan Tahun Pelajaran 2008-2009.
3.      Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dengan menggunakan Pembelajaran Pemecahan Masalah Model Polya pada Materi Pokok Bangun Datar Kelas VII SMP Negeri 1 Galis Pamekasan Tahun Pelajaran 2008-2009.
4.      Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa matematika antara siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran Pemecahan Masalah Model Polya dengan pembelajaran konvensional pada Materi Pokok Bangun Datar Kelas VII SMP Negeri 1 Galis Pamekasan Tahun Pelajaran 2008-2009.
E.     Postulat dan Hipotesis
1.      Postulat atau Asumsi
Surachmad (dalam Arikunto,2006:65) menyebutkan bahwa postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh peneliti.
Menurut Surachmad anggapan dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik. Dikatakan selanjutnya bahwa setiap penyelidik dapat merumuskan postulat yang berbeda. Seorang penyelidik mungkin meragu-ragukan sesuatu anggapan dasar yang oleh orang lain diterima sebagai kebenaran. (Arikunto, 2006 : 65)
Adapun postulat dalam penelitian ini adalah:
a.         Semua siswa belum mengikuti pelajaran matematika pada pokok bahasan bangun datar
b.      Kemampuan siswa bervariasi
c.       Hasil tes yang diperoleh merupakan hasil yang sebenarnya
d.      Siswa mengisi angket sesuai dengan keadaan dirinya tanpa pengaruh orang lain.
e.       Kurikulum yang digunakan di SMPN 1 Galis adalah KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
2.    Hipotesis
Hipotesis  adalah suatu dugaan jawaban yang paling memungkinkan walaupun masih harus dibuktikan dengan penelitian (Hariwijaya,2008:50-51). Dari pendapat tersebut menunjukkan bahwa hipotesis dimaksudkan sebagai tuntutan sementara dalam penelitian untuk mencapai jawaban yang sebenarnya.


a.       Hipotesis Kerja ()
Ada perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang diajar dengan pemecahan masalah model Polya dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok Bangun Datar kelas VII SMP negeri 1 Galis Pamekasan tahun pelajaran 2008 – 2009.
b.      Hipotesisi Nihil ()
Tidak ada perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang diajar dengan pemecahan masalah model Polya dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok Bangun Datar kelas VII SMP negeri 1 Galis Pamekasan tahun pelajaran 2008 – 2009.
F.     Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini dilakukan, diharapkan akan diperoleh manfaat sebagai berikut:
1.      Bagi Kepala Sekolah
Dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan atau kebijaksanaan pada masa yang akan datang dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan
2.    Bagi guru
Dapat digunakan sebagai acuan dalam memilih strategi belajar mengajar membimbing dan mengajar matematika

3.    Bagi Universitas
Menambah koleksi hasil penelitian mahasiswa yang dapat dijadikan literature dan bahan bacaan diperpustakaan FKIP dan Universitas Madura
4.      Bagi Ilmuwan
Sebagai bahan untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
G.    Alasan Pemilihan Judul
1.       Alasan objektif
a.       Sejauh pengamatan peneliti, judul penelitian tersebut belum pernah diteliti sebelumnya di SMPN 1 Galis Pamekasan
b.      Sejauh ini  pembelajaran pemecahan model Polya dipandang bisa meningkatkan hasil belajar siswa SMPN 1 Galis Pamekasan
2.      Alasan subjektif
a.       Lokasi penelitian masih terjangkau dari tempat tinggal peneliti
b.      Lokasi penelitian mudah terjangkau dengan alat transportasi
c.       Permasalahan yang diteliti sesuai dengan disiplin ilmu yang ditekuni oleh peneliti.
H.    Pengertian Istilah Dalam Judul
Untuk menghindari terjadinya salah persepsi istilah dalam judul, maka perlu dijelaskan istilah yang digunakan antara lain:
1.      Penerapan adalah pemanfaatan atau perihal mempraktikkan (KBI,2000:1180)
2.      Pemecahan masalah model Polya adalah langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu masalah secara sistematis dimana langkah-langkah tersebut yaitu memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana dan mengecek kembali (Suherman,2001:84)
3.      Bangun datar ialah bangun yang dibuat (dilukis) pada permukaan datar (ST.Negoro,1999:18)
I.       Ruang Lingkup Penelitian
1.      Ruang lingkup area atau wilayah
Penelitian ini dibatasi pada lokasi SMP Negeri 1 Galis Pamekasan
2.      Ruang lingkup waktu
Penelitian ini berlangsung pada semester 2 tahun pelajaran 2008-2009
3.      Ruang lingkup materi penelitian
Penelitian ini dibatasi pada materi pokok bangun datar yaitu pada luas dan keliling persegi dan persegi panjang dengan indicator
a)      Memahami masalah
b)      Menyusun rencana
c)      Melaksanakan rencana
d)     Mengecek kembali
J.      Sistematika Penulisan
Agar dalam penulisan skripsi ini terperinci maka penulis susun suatu sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan terdiri atas: latar belakang masalah, permasalahan yang terdiri dari rumusan masalah, penegasan konsep variabel, deskripsi masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, postulat dan hipotesis, manfaat penelitian, alasan pemilihan judul, pengertian istilah dalam judul, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II Kajian Pustaka terdiri atas: pemecahan masalah dalam matematika yang meliputi pengertian masalah dalam matematika, pemecahan masalah dalam matematika, pemecahan masalah model Polya yang meliputi pengertian pemecahan masalah model Polya, manfaat pemecahan masalah model Polya, langkah-langkah pemecahan masalah model Polya, kelebihan, kelemahan dan cara mengatasi kelemahan pemecahan masalah model Polya,  Kajian teoritis tentang bangun datar dan penerapan pemecahan masalah model Polya pada materi pokok bangun datar.
Bab III Metodologi Penelitian terdiri atas: jenis penelitian, penentuan subjek penelitian,teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
Bab IV Laporan Empiris terdiri atas: tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penyajian data.
Bab V Analisis data dan pembuktian hipotesis
Bab  VI Penutup terdiri atas kesimpulan dan saran

Tidak ada komentar: