A. Judul
“Penerapan Pembelajaran Pemecahan Masalah Model Polya Dalam
Menyelesaikan Soal Tentang Materi Bangun Datar kelas VII SMP Negeri 1 Galis Pamekasan
Tahun Pelajaran 2013-2014
B.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan penting dalam
mewujudkan sumber daya manusia berkualitas. Sedemikian pentingnya peran
pendidikan, banyak anggaran yang dialokasikan
untuk memenuhi dan meningkatkan kualitas pelaksanaan pendidikan. Seminar
dan lokakarya pendidikan digalakkan dengan melibatkan para ahli pendidikan
untuk mendapatkan format pendidikan yang kontekstual dan berkualitas. Itu semua
didasari oleh suatu keyakinan bahwa pendidikan yang baik dan berkualitas dapat
mengangkat harkat dan martabat bangsa di masa depan serta menjamin
eksistensinya pada masa yang akan datang.
Oleh karena itu hal-hal yang mendukung terhadap
kelancaran pendidikan khususnya proses kegiatan belajar mengajar harus
diperhatikan seperti model pembelajaran, media pembelajaran, pendidik,
kurikulum dan sebagainya. Tanpa dukungan dari aspek yang terkait, sangat sulit
untuk mendambakan pendidikan yang berkualitas.
Sekolah merupakan instansi sosial yang terlibat
langsung dalam berbagai aktivitas individu dan masyarakat. Untuk itu diharapkan
sekolah dapat mempersiapkan generasi muda yang mampu menghadapi dan memecahkan
masalah perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. Dalam kaitannya dengan
upaya mempersiapkan generasi muda di atas, maka seorang guru sangat berperan
dan berkewajiban untuk membimbing serta melatih siswa dalam memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi. Selain mengajar dan melatih siswa, guru juga
berperan dalam mengarahkan peserta didiknya. Peranan guru dalam proses
interaksi belajar mengajar sangat menentukan berhasil tidaknya proses tersebut.cc
Itulah sebabnya kegiatan guru dalam proses
pembelajaran harus dapat menciptakan proses belajar mengajar yang berdaya guna,
salah satunya adalah kegiatan dalam merencanakan proses belajar mengajar
seperti menetapkan metode yang tepat dalam proses belajar mengajar. Hal ini
sesuai dengan pendapat Dimyati dan Moejiono (1994:3) yang mengatakan bahwa
metode mengajar adalah alat untuk mencapai tujuan. Hal ini tidak lepas dari
pentingnya seorang guru sebagai tenaga pendidik dalam memilih metode mengajar
yang sesuai dan penggunaannya harus disesuaikan dengan materi yang akan
disampaikan, sehingga penggunaannya dapat dikatakan efektif dan efisien dalam
upaya tercapainya tujuan pembelajaran.
Namun nampaknya pendidikan di Indonesia masih
setia menganut sistem pembelajaran yang diwariskan oleh pendahulunya, yaitu pembelajaran konvensional. Metode yang digunakan masih berkisar pada metode
ceramah dan pemberian tugas sebanyak-banyaknya. Pembelajaran konvensional ini cenderung
bersifat searah yaitu peran guru yang lebih aktif dibanding peran siswa.
Sehingga dalam hal ini siswa kurang bisa mengembangkan kreatifitasnya dalam
proses pembelajaran di kelas. Siswa hanya diberikan ceramah dan tugas tanpa
memberikan kesempatan untuk menggali potensi dan menunjukkan kemampuan mereka.
Dalam kegiatan belajar mengajar guru yang mendominasi kelas. Kegiatan
pembelajarannya hanya terfokus pada guru yang menyebabkan kecenderungan siswa
lebih pasif, bosan dan jenuh terhadap proses pembelajaran.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran
yang terkesan sulit bagi siswa. Hal ini disebabkan karena dalam pelajaran
matematika siswa sering dihadapkan dengan konsep-konsep atau simbol-simbol yang sulit dipahami. Sehingga menyebabkan
kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Terkadang juga siswa
sering mendapatkan soal-soal yang sulit untuk dipecahkan dan dicari penyelesaiannya.
Memecahkan suatu masalah merupakan suatu aktivitas dasar bagi manusia.
Seseorang dalam kehidupan sehari-hari selalu dihadapkan pada masalah-masalah
yang perlu dicari pemecahannya. Pemecahan masalah tersebut kadangkala tidak
dapat diperoleh dengan segera. Oleh karena itu cara memecahkan masalah perlu
diajarkan kepada siswa melalui pendidikan, salah satunya mata pelajaran
matematika. Sehingga siswa yang merasa kesulitan dalam memecahkan soal dapat
merasa mudah untuk mencari penyelesaiannya.
Dengan pemecahan masalah, siswa dimungkinkan memperoleh
pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang telah dimiliki untuk
diterapkan pada pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin. Siswa dapat
berlatih dan mengintegrasikan konsep-konsep dan keterampilan yang telah
dipelajari. Siswa akan mampu mengambil keputusan sebab siswa mempunyai
keterampilan tentang bagaimana mengumpulkan informasi yang relevan,
menganalisis informasi dan menyadari betapa perlunya meneliti kembali hasil
yang telah diperoleh.
Bangun datar adalah salah satu materi SMP kelas
VII yang memaparkan tentang macam-macam bangun datar, luas dan keliling dari
bangun tersebut. Sekilas bahasan ini sepertinya mudah akan tetapi banyak siswa
yang merasa kesulitan ketika menyelesaikan soal yang terdiri dari beberapa
bangun datar. Oleh sebab itu dibutuhkan suatu aktivitas yang dapat membantu
siswa dalam menyelesaikan soal-soal tersebut. Salah satu model pembelajaran
yang dapat membantu daya fikir siswa dalam memecahkan masalah adalah
pembelajaran pemecahan masalah, yang salah satunya adalah pemecahan masalah
model Polya.
Menurut penulis di SMPN 1 Galis Pamekasan
selama ini belum pernah menerapkan model pembelajaran pemecahan masalah model
Polya khususnya dalam pembelajaran matematika.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis
bermaksud mengangkat sebuah judul “Penerapan Pembelajaran Pemecahan Masalah
Model Polya Dalam Menyelesaikan Soal Tentang Materi Bangun Datar kelas VII SMP
Negeri 1 Galis Pamekasan Tahun Pelajaran 2008-2009”
C.
Permasalahan
1.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas,
penulis dapat merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
a. Bagaimanakah aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran Pemecahan Masalah Model Polya Dalam Menyelesaikan Soal
Tentang Materi Bangun Datar Kelas VII SMP Negeri 1 Galis Pamekasan Tahun
Pelajaran 2008-2009?
b. Bagaimanakah respon siswa dalam
proses Pembelajaran Pemecahan Masalah Model Polya Dalam Menyelesaikan Soal
Tentang Materi Bangun Datar Kelas VII SMP Negeri 1 Galis Pamekasan Tahun
Pelajaran 2008-2009?
c. Bagaimanakah ketuntasan belajar
siswa dengan menggunakan pembelajaran Pemecahan Masalah Model Polya Dalam
Menyelesaikan Soal Tentang Materi Bangun Datar Kelas VII SMP Negeri 1 Galis
Pamekasan Tahun Pelajaran 2008-2009?
d. Apakah ada perbedaan prestasi
belajar matematika antara siswa yang diajar dengan menggunakan pemecahan
masalah model polya dengan pembelajaran konvensional pada materi pokok Bangun
Datar kelas VII SMP Negeri 1 Galis Pamekasan Tahun Pelajaran 2008-2009?
2.
Penegasan Konsep Variabel
Sebagaimana telah penulis sebutkan di atas
bahwa judul skripsi ini adalah “Penerapan Pembelajaran Pemecahan Masalah Model
Polya Dalam Menyelesaikan Soal Tentang Materi Bangun Datar kelas VII SMP Negeri
1 Galis Pamekasan Tahun Pelajaran 2008-2009”dengan demikian jelas bahwa dalam
judul ini terdiri dari satu varibel atau
variabel tunggal
3.
Deskripsi masalah
Pemecahan masalah merupakan bagian dari
kurikulum matematika yang sangat penting karena dalam proses pembelajaran
maupun penyelesaiannya, siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan
serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah
yang tidak rutin. Melalui kegiatan ini aspek-aspek kemampuan matematik penting
seperti penerapan aturan pada masalah tidak rutin, penemuan pola,
penggeneralisasian, komunikasi matematik dan lain-lain dapat dikembangkan
secara lebih baik. Menurut Polya (dalam Erman Suherman,2001:84) dalam pemecahan
suatu masalah terdapat empat langkah yang harus dilakukan yaitu: (1) memahami
masalah, (2) merencanakan
pemecahannya, (3) menyelesaikan masalah sesuai rencana langkah kedua dan (4) memeriksa kembali hasil yang
diperoleh.
Menurut Hudojo (2001:177-186) petunjuk
langkah-langkah sistematik untuk menyelesaikan masalah adalah sebagai berikut:
1. Pemahaman terhadap masalah
Untuk memahami suatu masalah diperlukan langkah-langkah berikut:
a. Bacalah berulang-ulang masalah
tersebut. Pahami kata demi kata, kalimat demi kalimat
b. Identifikasikan apa yang diketahui
dari masalah tersebut
c. Identifikasikan apa yang hendak
dicari
d. Abaikan hal-hal yang tidak relevan
dengan permasalahan
e. Jangan menambahkan hal-hal yang
tidak ada sehingga masalahnya menjadi berbeda dengan masalah yang kita hadapi.
2. Perencanaan penyelesaian masalah
Salah satu cara yang ditempuh agar cara penyelesaian yang diperlukan
efektif dan efisien adalah dengan memodelkan pertanyaan yang sesuai untuk
mempermudah penyelesaian soal.
3. Melaksanakan perencanaan
penyelesaian masalah
4. Melihat kembali penyelesaian
Terdapat empat komponen untuk mereview suatu penyelesaian sebagai
berikut:
a. Cek hasilnya
b. Interpretasikan jawaban yang kita
peroleh
c. Bertanya kepada diri sendiri. Apakah
ada cara lain untuk mendapatkan penyelesaian yang sama
d. Bertanya kepada diri sendiri apakah
ada penyelesaian lain.
Bangun datar adalah salah satu materi pelajaran
SMP kelas VII. Bangun datar ialah bangun yang dibuat (dilukis) pada permukaan
datar (ST.Negoro,1999:18). Bangun datar terdiri dari segiempat dan segitiga
yaitu persegi panjang, persegi, jajar genjang, trapesium, layang-layang.
4.
Batasan Masalah
Agar permasalahan yang akan di bahas lebih
terfokus maka penulis memberikan batasan yaitu:
a. Pembelajaran pemecahan masalah model
Polya dibatasi pada:
1. Memahami masalah
2. Menyusun rencana
3. Melaksanakan rencana
4. Mengecek kembali
b. Materi pokok bangun datar dibatasi
pada:
1. Persegi panjang
Luas dan Keliling Persegi Panjang
2. Persegi
Luas dan Keliling Persegi
D.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui aktivitas siswa
kelas VII SMP Negeri 1 Galis Pamekasan Tahun Ajaran 2008-2009 pada saat
pembelajaran pemecahan masalah model polya pada materi pokok bangun datar.
2. Untuk mengetahui respon siswa dalam
proses Pembelajaran Pemecahan Masalah Model Polya Pada Materi Pokok Bangun
Datar Kelas VII SMP Negeri 1 Galis Pamekasan Tahun Pelajaran 2008-2009.
3. Untuk mengetahui ketuntasan belajar
siswa dengan menggunakan Pembelajaran Pemecahan Masalah Model Polya pada Materi
Pokok Bangun Datar Kelas VII SMP Negeri 1 Galis Pamekasan Tahun Pelajaran
2008-2009.
4. Untuk mengetahui perbedaan prestasi
belajar siswa matematika antara siswa yang diajar dengan menggunakan
pembelajaran Pemecahan Masalah Model Polya dengan pembelajaran konvensional
pada Materi Pokok Bangun Datar Kelas VII SMP Negeri 1 Galis Pamekasan Tahun
Pelajaran 2008-2009.
E.
Postulat dan Hipotesis
1. Postulat atau Asumsi
Surachmad (dalam Arikunto,2006:65) menyebutkan
bahwa postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima
oleh peneliti.
Menurut Surachmad anggapan dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang
kebenarannya diterima oleh penyelidik. Dikatakan selanjutnya bahwa setiap penyelidik dapat
merumuskan postulat yang berbeda. Seorang penyelidik mungkin meragu-ragukan
sesuatu anggapan dasar yang oleh orang lain diterima sebagai kebenaran. (Arikunto, 2006 : 65)
Adapun postulat dalam penelitian ini adalah:
a.
Semua
siswa belum mengikuti pelajaran matematika pada pokok bahasan bangun datar
b. Kemampuan siswa bervariasi
c. Hasil tes yang diperoleh merupakan
hasil yang sebenarnya
d. Siswa mengisi angket sesuai dengan
keadaan dirinya tanpa pengaruh orang lain.
e. Kurikulum yang digunakan di SMPN 1
Galis adalah KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
2. Hipotesis
Hipotesis
adalah suatu dugaan jawaban yang paling memungkinkan walaupun masih
harus dibuktikan dengan penelitian (Hariwijaya,2008:50-51). Dari pendapat
tersebut menunjukkan bahwa hipotesis dimaksudkan sebagai tuntutan sementara
dalam penelitian untuk mencapai jawaban yang sebenarnya.
a. Hipotesis Kerja ()
Ada perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang diajar
dengan pemecahan masalah model Polya dengan menggunakan pembelajaran
konvensional pada materi pokok Bangun Datar kelas VII SMP negeri 1 Galis
Pamekasan tahun pelajaran 2008 – 2009.
b. Hipotesisi Nihil ()
Tidak ada perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang diajar
dengan pemecahan masalah model Polya dengan menggunakan pembelajaran
konvensional pada materi pokok Bangun Datar kelas VII SMP negeri 1 Galis
Pamekasan tahun pelajaran 2008 – 2009.
F.
Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini dilakukan, diharapkan
akan diperoleh manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Kepala Sekolah
Dapat dijadikan sebagai dasar untuk
mengambil keputusan atau kebijaksanaan pada masa yang akan datang dalam rangka
meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan
2. Bagi guru
Dapat digunakan sebagai acuan dalam
memilih strategi belajar mengajar membimbing dan mengajar matematika
3. Bagi Universitas
Menambah koleksi hasil penelitian
mahasiswa yang dapat dijadikan literature dan bahan bacaan diperpustakaan FKIP
dan Universitas Madura
4. Bagi Ilmuwan
Sebagai bahan untuk menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan
G.
Alasan Pemilihan Judul
1. Alasan objektif
a. Sejauh pengamatan peneliti, judul
penelitian tersebut belum pernah diteliti sebelumnya di SMPN 1 Galis Pamekasan
b. Sejauh ini pembelajaran pemecahan model Polya dipandang
bisa meningkatkan hasil belajar siswa SMPN 1 Galis Pamekasan
2. Alasan subjektif
a. Lokasi penelitian masih terjangkau
dari tempat tinggal peneliti
b. Lokasi penelitian mudah terjangkau
dengan alat transportasi
c. Permasalahan yang diteliti sesuai
dengan disiplin ilmu yang ditekuni oleh peneliti.
H.
Pengertian Istilah Dalam Judul
Untuk menghindari terjadinya salah persepsi
istilah dalam judul, maka perlu dijelaskan istilah yang digunakan antara lain:
1. Penerapan adalah pemanfaatan atau
perihal mempraktikkan (KBI,2000:1180)
2. Pemecahan masalah model Polya adalah
langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu masalah secara
sistematis dimana langkah-langkah tersebut yaitu memahami masalah, membuat
rencana, melaksanakan rencana dan mengecek kembali (Suherman,2001:84)
3. Bangun datar ialah bangun yang
dibuat (dilukis) pada permukaan datar (ST.Negoro,1999:18)
I.
Ruang Lingkup Penelitian
1. Ruang lingkup area atau wilayah
Penelitian ini dibatasi pada lokasi
SMP Negeri 1 Galis Pamekasan
2. Ruang lingkup waktu
Penelitian ini berlangsung pada
semester 2 tahun pelajaran 2008-2009
3. Ruang lingkup materi penelitian
Penelitian ini dibatasi pada materi
pokok bangun datar yaitu pada luas dan keliling persegi dan persegi panjang
dengan indicator
a) Memahami masalah
b) Menyusun rencana
c) Melaksanakan rencana
d) Mengecek kembali
J. Sistematika Penulisan
Agar
dalam penulisan skripsi ini terperinci maka penulis susun suatu sistematika
penulisan sebagai berikut:
Bab I
Pendahuluan terdiri atas: latar belakang masalah, permasalahan yang terdiri
dari rumusan masalah, penegasan konsep variabel, deskripsi masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, postulat dan hipotesis, manfaat penelitian, alasan
pemilihan judul, pengertian istilah dalam judul, ruang lingkup penelitian dan
sistematika penulisan.
Bab
II Kajian Pustaka terdiri atas: pemecahan masalah dalam matematika yang
meliputi pengertian masalah dalam matematika, pemecahan masalah dalam
matematika, pemecahan masalah model Polya yang meliputi pengertian pemecahan
masalah model Polya, manfaat pemecahan masalah model Polya, langkah-langkah
pemecahan masalah model Polya, kelebihan, kelemahan dan cara mengatasi
kelemahan pemecahan masalah model Polya,
Kajian teoritis tentang bangun datar dan penerapan pemecahan masalah
model Polya pada materi pokok bangun datar.
Bab
III Metodologi Penelitian terdiri atas: jenis penelitian, penentuan subjek
penelitian,teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
Bab
IV Laporan Empiris terdiri atas: tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap
penyajian data.
Bab V
Analisis data dan pembuktian hipotesis
Bab VI
Penutup terdiri atas kesimpulan dan saran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar